Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Kristus adalah pedoman hidup kita

Sketsa Iman - 3 Mei 2021



Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yoh 14:6)

Bacaan : 1 Kor 15:1-8 | Yoh 14:6-14

Renungan : 

Di zaman modern ini, terutama di kota - kota besar kita sulit untuk hidup tanpa bantuan teknologi yang sangat memudahkan pergerakan dan aktifitas kita. Terutama saat kita sedang berada di jalan, kita memerlukan bantuan aplikasi GPS yang menuntun langkah kita sehingga kita bisa tiba ditujuan tepat waktu, dengan jalur yang paling cepat dan aman.

Di sisi lain, berbagai macam panduan diberikan bagi orang - orang yang mau melaksanakan suatu pekerjaan atau aktifitas tertentu yang melibatkan banyak proses, supaya tidak salah dan efisien. Demikianlah, dalam hidup ini, kita mendapatkan banyak manfaat dari panduan - panduan, aturan - aturan dan pedoman dalam kegiatan kita. 

Nah hari ini, kita mau mengikuti satu pedoman dan panduan hidup yang sangat bermanfaat dan penting, bahkan tidak tergantikan dalam hidup kita. Tidak lain adalah menjadikan Kristus sebagai : jalan, kebenaran dan hidup. Jika kita mau mencari keselamatan sejati, ikuti jalan Kristus. Jika kita mau mencari panduan mana yang mengandung kebenaran sejati, yang benar - benar memberikan kepada kita pengharapan yang sejati dan pertolongan dalam berbagai situasi hidup, pahami kebenaran Kristus. Dan , jika kita tahu bahwa kita seringkali lemah, mudah jatuh dalam dosa - dosa dan kesalahan, tiada penolong lain yang lebih baik yang sanggup untuk menebus dan menopang kita selain Kristus. 

Kristus harusnya menjadi titik tolak permenungan kita setiap hari, dan juga indikator dalam melakukan segala tindakan. Ada banyak trend - trend dalam masyarakat yang begitu kuat sehingga tanpa sadar, kita ikuti walaupun itu semua kurang tepat. Misalkan trend memamerkan kekayaan dan hidup yang mewah di media sosial. Jika kita berkaca pada Kristus, kita akan menyangkal diri, "mengosongkan" diri kita dari popularitas dan trend kemewahan dan mengalihkan pandangan pada orang - orang yang berkesusahan. Kita bersimpati, berbelarasa kepada mereka yang saat ini mengalami banyak kesulitan, terlebih spesifik lagi dalam masa pandemi ini. 

Jika kita ikut Kristus, kita rajin bersyukur. Rasa syukur itu akan membawa kita pada kesadaran bahwa Tuhan memang selalu memberikan rejeki yang cukup bagi kita setiap hari. Jika salib kita terasa berat, ingatlah bahwa Kristus juga menderita, Ia tahu rasanya difitnah, disiksa, di cemooh dan dihina oleh masyarakat luas. Kristus telah menang, begitu juga kita yang mau mengikutiNya. 

Maka, mari kita percaya kepada Kristus, kita beriman dalam segala situasi mau berpasrah kepadaNya. Pasrah disini bukan menyerah, tetapi melepaskan hal - hal yang ada diluar kendali kita sehingga kita merdeka dari rasa khawatir, bimbang, takut dan malah berani melangkah maju dengan segenap kemampuan kita , seturut kehendak Allah. Inilah rumus sejati dari para pengikut Kristus. 

Doa : 

Ya Allahku, Engkaulah andalan terbaik dalam hidup  kami setiap hari. Tuntunlah kami di jalan yang benar, sehingga kami senantiasa hidup sesuai dengan kehendakMu. Hari ini kami mau membulatkan tekad dan komitmen kami untuk selalu setia dan percaya kepadaMu. Semoga, kami bisa menjadi pengikut Kristus sejati yang siap untuk berkorban dan melakukan aksi nyata dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...