Sketsa Iman - 8 Oktober 2020
Bacaan 1 : Gal 3 : 1 - 5
Bacaan Injil : Luk 11:5-13
11:5 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, 11:6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; 11:7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. 11:8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. 11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? 11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? 11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Renungan :
Setelah membahas bersama tentang doa Bapa Kami yang begitu lengkap dan indah, kini kita disuguhkan dengan dampak positif yang bisa dihasilkan dari doa itu. Karena doa merupakan ungkapan hati kita kepada Tuhan, maka disini Yesus menunjukkan kepada kita seperti apa sebenarnya tanggapan dari Allah terhadap segala doa yang kita panjatkan itu.
Cara untuk menggambarkannya juga sangat indah, yaitu dari sisi manusiwi baru kemudian apa yang dapat dilakukan oleh Allah diposisi yang sama. Kita tahu bahwa meminta pertolongan kepada seseorang juga harus melihat tata krama, misalkan dalam bacaan Injil adalah mengetuk pintu rumah seseorang untuk meminta pertolongan di tengah malam. Waktu ini seharusnya menjadi waktu istirahat dan tidak seharusnya diganggu dengan hal - hal lain. Namun orang yang menerima ini adalah seorang sahabat.
Walaupun terasa mengesalkan, harus terbangun dari tidur tetapi karena sahabatnya ini tanpa malu - malu meminta bantuan maka orang ini pun tetap memberikan pertolongan. Rasa sungkan dan juga sikap menghargai persahabatan menjadi perekatnya. Jika dalam kondisi seperti ini saja bisa ada pengecualian yang memberikan hasil yang baik, kita bisa melihat kalau Allah tidak memperhitungkan itu semua sebagai masalah, terutama dengan memposisikan Allah sebagai sang sahabat yang dikunjungi malam hari itu.
Yesus mengungkapkan contoh lain yang lebih pas, yaitu cinta kasih orang tua kepada anaknya. Rasa sayang terhadap seorang anak jelas melebihi rasa sayang terhadap sahabat dalam cerita pertama. Kita bisa melihat hal ini terutama karena sang ayah memiliki hubungan darah dengan sang anak, dan karena itu cintanya lebih tulus dan mudah disalurkan kepada sang anak. Perihal memberikan , sang ayah tidak memberikan apa yang jahat kepada anaknya. Demikianlah, kita melihat posis Allah terhadap permohonan kita.
Yang pertama, Allah hanya mau memberikan yang baik kepada kita, bahkan rencana yang terindah dari segala situasi yang kita alami saat ini. Allah menjanjikan rahmat Roh Kudus kepada kita masing - masing. Tidak ada anugerah yang terbaik yang bisa kita terima melebihi Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Allah sendiri yang mau bersatu dengan kita.
Apa saja yang dikaruniakan Roh Kudus ? Ia akan menuntun kita untuk mengenal Allah dan untuk hidup sesuai kehendakNya, yaitu melakukan perbuatan - perbuatan kasih, bijaksana dalam melangkah, mduah memaafkan sesama, bertumbuh dalam kekudusan dan setia mampu menolong orang - orang lain.
Doa :
Mari sekali lagi kita berdoa Bapa Kami 1x dan Kemuliaan 1x
Komentar
Posting Komentar