Sketsa Iman - 15 Oktober 2020
Bacaan 1 : Ef 1:1-10
Bacaan Injil : Luk 11:47-54
11:47 Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. 11:48 Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. 11:49 Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, 11:50 supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, 11:51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. 11:52 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi." 11:53 Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. 11:54 Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Renungan :
Kecaman Tuhan Yesus kepada sikap orang - orang Farisi berlanjut ke ahli - ahli Taurat. Seperti sebutannya mereka adalah orang - orang yang memegang kunci pengetahuan, yaitu yang mengerti tentang hukum Taurat dan penerapannya. Sayangnya, dengan pengetahuan dan wewenang yang mereka miliki itu, mereka menghalangi orang lain karena menciptakan suatu keadaan dan aturan yang sulit diikuti semua orang. Dengan melakukan hal ini, mereka sebenarnya sedang menghalangi orang - orang untuk taat kepada Allah.
Sungguh sangat disayangkan jika ada orang - orang yang memegang prinsip : "kalau bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah" ini. Ahli - ahli Taurat seharusnya mampu untuk menunjukkan bagaimana hukum Taurat itu menjadi sumber kebahagiaan dan keselamatan bagi seluruh bangsa Yahudi. Yesus saja ketika ditanyakan mampu menunjukkan hukum yang paling utama, yaitu mengasihi Allah secara total dan mengasihi sesama.
Para nabi, diutus oleh Allah untuk membuka jalan pertobatan kepada orang - orang Yahudi tetapi mereka seringkali melakukan pemberontakan dan penolakan keras. Ada cukup banyak nabi - nabi yang ditolak. Di kemudian hari, kita juga menemukan kalau Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus juga menjadi korban - korbannya. Di ayat yang ke 53 dan 54 juga sudah tertulis dengan cukup jelas bagaimana sikap dan pernyaatan Yesus mulai mendapatkan tekanan dan tanggapan yang keras.
Hal - hal yang kembali dapat kita refleksikan adalah bagaimana kita bisa belajar untuk terbuka bagi kesuksesan dan perkembangan orang lain. Kita semua saat ini memiliki peran dilingkungan kita, baik dalam keluarga maupun dalam pekerjaan dan juga dalam komunitas. Setiap pengalaman yang kita peroleh bisa menjadi sumber pengetahuan yang baik juga bagi orang lain untuk belajar.
Secara khusus dalam pelayanan, kita mesti memberikan kesempatan kepada rekan - rekan kita yang masih baru atau minim pengalaman untuk ikut serta belajar sehingga juga menjadi lebih baik. Kita mesti mengingat semangat dari pelayanan yang diajarkan Yesus :"Barangsiapa mau menjadi yang terbesar, ia harus menjadi yang terkecil", artinya siapapun yang menjadi pengikut Tuhan mesti bisa menjadi pelayan bagi sesamanya.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Maha Kuasa, terima kasih atas anugerah dan kepercayaan yang Engkau berikan kepada kami, khususnya keberadaan kami hari ini. Semoga kami bisa setia menjalankan seluruh tugas dan tanggung jawab kami dengan baik dan mampu untuk . Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar