Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Serba serbi berkomunitas

(Foto:vaticannews.va)
Sketsa Iman - 12 Agustus 2020

Bacaan 1 : Yeh 9:1-7;10:18-22
Bacaan Injil : Mat 18:15-20

18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Renungan : 

Seringkali, orang - orang menjadi begitu rentan untuk saling menyakiti dan tersakiti ketika terjadi konflik dalam sebuah komunitas atau perkumpulan. Pada zaman Yesus, hal inipun tetap terjadi. Ada kondisi - kondisi ketika seseorang melakukan kesalahan, dan perlu ditegur supaya berubah. Kitapun melihat praktik eskalasi kasus yang cukup jelas, mulai dari teguran secara pribadi, lalu memanggil beberapa saksi sampai ke kondisi ketika jemaat diikutsertakan. Apapun yang dipilih, kita harus mengutamakan semangat kasih.

Tak jarang sampai saat ini, masih banyak terjadi ketika ada konflik, tidak ada penyelesaian yang memadai. Orang - orang lebih memilih untuk saling menghindar dan mencoba melupakan masalah itu. Lalu setelahnya, masalah dianggap sudah selesai. Tapi, ketika kita kebetulan berpapasan dengan orang yang bersangkutan, adakah kita masih bisa saling bertegur sapa ? lalu ada juga masalah kedua, yaitu masalah kepercayaan. Orang - orang pun mempunyai pembenaran seperti : "saya memaafkan kamu tapi saya tidak melupakan peristiwa ini."

Sekarang, marilah kita melihat konsep dari pengampunan dosa ala Yesus. Yesus memberikan kuasa kepada para murid, untuk mengikat atau melepaskan sesuatu di dunia ini, dan hal itu terjadi juga di Surga. Kita biasanya memahami hal ini sebagai suatu keistimewaan bagi para murid untuk, dalam nama Yesus , dapat memberikan sakramen pertobatan kepada orang - orang. 

Para imam, mendapatkan hak istimewa ini sebagai tanda dan perwakilan Allah, bahwa Allah kita mengampuni kita 100%. Apapun yang kita sampaikan, kita bisa mendapatkan pengampunan yang jelas. Disinilah kita melihat kemurahan dan kerahiman Allah bagi kita. Ketika Ia mengampuni kita, kita dibebaskan sepenuhnya dan dimerdekakan. 

Dan yang terakhir, Tuhan Yesus menunjukkan kepada kita kekuatan dari komunitas yang tidak tergantikan. Sabda "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." merupakan firman yang menguatkan kita. Dimana kita bisa berkumpul dua atau tiga orang , bahkan lebih ? pertama, di lingkungan keluarga! jika kita berdoa bersama anggota keluarga kita, Tuhan akan memberkati keluarga kita. Kedua, dilingkungan kerja, didalam tim kita masing - masing, ketiga di lingkungan Gereja, bersama anggota lingkungan atau komunitas kita. Dan daftarnya terus bertambah. Kolaborasi antar sesama akan saling menguatkan dan saling memberikan pertumbuhan.

Maka, jika kita mau melihat tempat pertumbuhan terbaik, dimana kita bisa saling belajar, mari bergabung ke dalam komuntas. Kita melihat satu rangkaian, bahwa bisa saja di dalam komunitas itu ada gesekan - gesekan yang terjadi, namun kita belajar saling mengampuni. Kita juga belajar bertumbuh bersama dalam doa dan kepercayaan kepada Tuhan.

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Maha Pengasih, Engkau memanggil kami dalam satu komunitas supaya kami bisa bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi - pribadi yang kuat. Semoga kami belajar untuk bersikap rendah hati, dan mau mengisi kekurangan satu sama lain. Dikala terjadi perselisihan, kuatkanlah dan bimbinglah kami untuk berdamai. Semoga kami juga mau setia untuk berdoa dan percaya kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...