Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Tujuan sejati manusia


Sketsa Iman - 27 Agustus 2020

Bacaan 1 : 1 Kor 1 : 1 - 9
Bacaan Injil : Mat 24:42-51

24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."

24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? 24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: 24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, 24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, 24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

Renungan : 

Terkadang kita semua mendapatkan perlawanan sengit melawan diri kita sendiri, yaitu antara "ingin mendapatkan apa yang kita inginkan saat ini" dan "ingin menjadi seperti yang kita inginkan di kemudian hari". Kedua hal ini, merupakan keinginan pribadi namun yang satu jangka pendek dan yang lain jangka panjang. Target - target jangka panjang biasanya cenderung mudah meleset dan sulit dicapai karena membutuhkan komitmen - komitmen dan langkah - langkah rutin sampai hal itu terwujud Karena target jangka panjang ini seringkali terlupakan, kita memerlukan hal - hal yang bisa mengingatkan kita untuk tetap memandang target itu sampai bisa diwujudkan. 

Disamping itu, terkadang bisa muncul asumsi - asumsi yang membuat seolah - olah hal - hal tertentu di masa depan tidak akan terjadi. Misalkan siklus banjir tahunan yang melanda Indonesia, kita tahu bahwa cepat atau lambat potensi banjir ini bisa terjadi. Namun jika kita hanya bersikap santai, maka ini akan menjadi masalah besar ketika banjir yang sesungguhnya terjadi. Kadang - kadang memilih untuk menunda - nunda sampai masalah didepan mata justru akan menjadi masalah yang lebih besar.

Tuhan Yesus juga mengingatkan kita bahwa kita memiliki target jangka panjang bersama :"hidup kekal di Surga". Dan karena hal ini tidak diketahui kapan terjadinya, maka seringkali kita lengah dan gagal untuk mewujudkan target ini. Untuk itu, kita mesti berusaha untuk mengingatkan diri kita setiap hari bahwa kita mesti mengusahakan keselamatan dengan hidup benar dihadapan Tuhan.

Apa saja yang bisa kita lakukan ? 

1) Bersyukur setiap hari 

Dengan bersyukur setiap hari, kita melihat berkat - berkat Tuhan yang nyata dalam diri kita. Ini bisa merupakan berkat rohani , berkat jasmani seperti napas hidup, kesehatan, bisa beraktifitas normal, dst.

2) Introspeksi diri

Dengan melakukan introspeksi diri maka kita sebenarnya melihat kualitas hidup kita dari pandangan Yesus. Disinilah kita melihat apakah kita mempunyai kelekatan - kelekatan tertentu yang tidak menyehatkan. Kita juga bisa dengan mudah menyadari kesalahan kita dan melihat kasih Tuhan,misalkan ketika kita emosi dan menyakiti kawan kita, kita bisa meminta maaf dan memperbaiki diri.

3) Saat teduh bersama Kristus

Saat teduh adalah waktu intim kita bersama Tuhan. Kita meluangkan waktu untuk berdoa , bercakap-cakap dengan Tuhan , meditasi, membaca kitab suci supaya kita semakin mengenal apa yang dikehendaki Tuhan.


Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, curahkanlah rahmat ke dalam hati kami untuk terus menerus membangun kebiasaan - kebiasaan rohani yang baik, yang seturut kehendakMu. Ampunilah kesalahan kami, dan berilah kami rahmat untuk menyadari tujuan sejati hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil