Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Menyongsong keabadian dalam Kristus

Sketsa Iman - 7 Agustus 2020

Bacaan 1 : Nah 1:15;2:2;3:1-3.6-7
Bacaan Injil : Mat 16 : 24 - 28

16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya 1 dan mengikut Aku. 16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? 16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. 16:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."

Renungan :

Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk merefleksikan apa artinya mengikuti Yesus setiap hari. Tuhan berkata kepada para muridNya : penyangkalan diri, memikul salib dan mengikuti Yesus adalah hal - hal yang sangat penting. Terutama untuk bagian penyangkalan diri, kita mesti benar - benar mengosongkan diri kita. Kita semua menyadari untuk hidup , kita memerlukan berbagai hal seperti keuangan yang stabil, pekerjaan yang baik, berbagai keperluan material lain yang menunjang hidup kita. 

Jika di lebarkan lebih jauh, apa yang kita miliki yang paling berharga yang tidak akan tergantikan adalah nyawa kita. Namun kita semua, tidak berkuasa untuk mengatur nyawa itu. Ketika kita semua meninggal, kita kehilangan semua hal - hal tadi. Disinilah Tuhan memberikan pengertian - pengertian baru untuk kita, yang hanya bisa kita peroleh jika kita percaya kepada Tuhan. Nyawa kita, ada ditangan Tuhan dan jika kita percaya kepadaNya, kita percaya juga pada rangkaian peristiwa penyelamatan yang telah dilakukan oleh Tuhan sendiri bagi kita. 

Allah, yang adalah pencipta kita mau merendahkan diriNya dan turun ke dunia menjadi manusia. Lalu sebagai manusia, Yesus menjadi teladan bagi kita semua tentang bagaimana seseorang hidup yang benar sesuai kehendak Allah. Kita juga melihat sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Seluruh rangkaian inilah yang terpenting. Yesus menebus dosa - dosa kita, yang tidak mampu kita bayar dan menebus juga nyawa kita. Setelah kematian, setelah kehilangan nyawa, keberadaan kita belum berakhir. Kita masih bisa menantikan dengan penuh harap, kebangkitan badan dan kehidupan kekal. 

 Maka, salah satu iman kepercayaan yang masih kita pelihara sampai saat ini, adalah kita yakin suatu saat nanti, Yesus akan datang kembali,untuk kedua kalinya dan Ia akan mengadili dunia. Apa yang diadili oleh Tuhan ? Bagaimana kita menjalani hidup kita  saat ini ? Apakah kita rajin mengusahakan kebaikan - kebaikan dan membagikan cinta kasih kepada sesama ? Apakah hidup kita berbuah bagi orang lain atau justru kita hanya mementingkan diri sendiri ? 

Kestabilan hidup kita , kesejahteraan ekonomi, sosial dan kestabilan politik di negara kita, dilingkungan kita memang penting. Namun, kita semua dipanggil untuk menjadi pewarta kasih bagi sesama. Jika kita selalu berusaha untuk hidup seimbang dalam hak dan kewajiban kita, jika kita masih ingat untuk berbagi rejeki dengan orang lain yang berkesusahan dan jika kita berusaha untuk bertahan dari sikap - sikap egoisme yang mementingkan diri sendiri, kita akan lebih dekat dengan kerajaan Allah, dengan keselamatan itu sendiri. 

Sebagai manusia berdosa, selama kita masih hidup didunia ini, kita akan tetap melihat keberadaan kejahatan. Hal ini juga ditegaskan oleh Tuhan Yesus lewat perumpamaan lalang dan gandum. Kita tak perlu khawatir, karena Tuhan juga menyediakan sarana rahmat yang indah, yaitu lewat sakramen - sakramen. Ini semua adalah senjata kita menghadapi dunia. Jika kita berdosa, kita bisa menerima sakramen pengakuan, jika kita sakit, kita menerima sakramen perminyakan orang sakit. Kita dibaptis, dijadikan anak - anak Allah dan dikuatkan dalam terang dan kuasa Roh Kudus. Kita juga bisa menjalani panggilan hidup yang sesuai dengan kehendak Allah : hidup selibat atau membangun keluarga Kristiani yang baru. Manapun jalan yang kita pilih, mari kita ikut Yesus dengan sukacita. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami sungguh bersyukur karena Engkau begitu mengasihi kami. Kami menyadari bahwa hidup kami, walaupun sangat singkat namun sungguh berharga dimataMu. Engkau menyediakan keselamatan kekal bagi kami. Namun, untuk mencapai hal itu, kami harus menyangkal diri dan membiarkan diri kami Engkau penuhi, dan memikul salib kami seperti Kristus, dan juga mengikuti Tuhan dengan segenap hati, segenap kekuatan , segenap akal budi kami. Tuntunlah kami ya Tuhan senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...