Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Menjadi pribadi yang mengosongkan diri untuk diisi hanya oleh Tuhan

Sketsa Iman - 24 Juli 2020

Bacaan 1 : Yer 3:14-17
Bacaan Injil : Mat 13:18-23

13:18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. 13:19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. 13:20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. 13:21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. 13:22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. 13:23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

Renungan : 

Hari ini, kita kembali diajak merenungkan ketika kita masing - masing diberikan tawarakn keselamatan oleh Tuhan, lewat firman. Penjelasan Yesus tentang arti perumpamaan diarahkan kepada masing - masing pribadi, 1 benih untuk berbagai jenis tanah. Benih itu adalah firman Tuhan, sementara jenis tanah adalah kondisi kesiapan hati dan pikiran kita masing - masing.

Benih yang dirampas oleh si jahat, terjadi ketika orang - orang berada di dalam lingkaran kehidupan dan cara hidup yang kurang baik. Kita semua yang masih berputar di lingkungan yang tidak sehat, akan sulit keluar dan melakukan perubahan dan perbaikan. Misalkan saja, dilingkungan tempat kerja, jika kita terbiasa bergaul dengan orang - orang yang menggunakan uang untuk memuluskan langkah project dan sebagainya, akan sulit untuk tidak mengikuti gaya kerja demiikian. Ia tidak diperkenalkan pada cara hidup yang jujur dan sehat dari Tuhan. Karena masih berada dalam lingkungan buruk ini, sulit untuk melihat yang baik dari Allah. 

Kita bisa memiliki penghalang - penghalang lain, batu - batu kehidupan yang menghambat kehadiran firman Tuhan dalam diri kita. Batu - batu itu bisa jadi merupakan kesibukan - kesibukan kita yang lain, misalkan jika kita ternyata hidup berkecukupan secara ekonomi, kita sulit untuk belajar tentang mengandalkan Tuhan. Sebagai contoh, ada seorang pemuda kaya yang mencari keselamatan kepada Tuhan. Yesus menaruh belas kasih kepadanya dan meminta dia menjual seluruh hartanya. Ia pun tidak sanggup melakukannya, dan pulang dengan sedih. Kekayaannya telah menjadi batu - batu sandungan.

Ada juga orang - orang yang menerima banyak penindasan, penderitaan. Ia hidup dengan kekhawatiran. Jika yang satu bertumpu pada jenis kebahagiaan yang berbeda seperti jabatan, keuangan yang baik, maka yang ini justru dihimpit oleh kecemasan dan ketakutan akan masalah - masalah hidup. Ia tidak bisa menyerahkan kepada Tuhan hidupnya saat ini dan yang akan datang. 

Lalu ada juga orang - orang yang benar - benar berusaha untuk membuka dirinya kepada Tuhan. Tanah ini kosong dari batu - batu , tidak dekat - dekat dengan semak belukar dan siap untuk hanya diisi oleh benih itu sehingga ketika benih itu tertanam dan mati, ia bisa tumbuh berbuah berkali - kali lipat. Disinilah kita bisa melihat juga bahwa kita harus mengosongkan diri kita dari ketergantungan duniawi dan kekhawatiran duniawi. Kita menyerahkan diri kita tanpa membawa apapun dari sisi kita kecuali diri kita sendiri kepada Tuhan. 

Kepasrahan total bukan berarti kita menyerah. Bila kita mengingat pesan dari St Yohanes Pembaptis : "Luruskanlah jalan bagi Tuhan", kita menyiapkan diri. Seperti lagu "Jangan Lelah", ada lirik "ratakan tanah bergelombang, timbunlah tanah yang berlubang, menjadi siap dibangun diatas dasar iman". Lagu ini benar - benar mencerminkan pertobatan, kepasrahan diri dan dalam iman kita siap dibentuk dibangun oleh Tuhan. Barulah dengan melakukan ini, kita bisa bertumbuh dan berbuah bersama dengan rahmat Tuhan. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami mau belajar untuk setia kepadaMu. Berilah kami rahmat untuk mampu mengandalkan Engkau dalam segala hal di hidup kami. Semoga kami juga termotivasi untuk memberikan diri seutuhnya dan siap dibangun oleh kasihMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...