Bacaan 1 : Ef 2:19-22
Bacaan Injil : Yoh 20:24-29
Renungan :
Hari ini, Gereja memperingati st Tomas, Rasul Kristus. Kita mendapatkan bacaan ketika Tomas dan para murid mengalami penampakan Yesus setelah kebangkitanNya. Kisah yang mudah membekas didalam pikiran kita adalah kondisi negatif bahwa Tomas kurang percaya kepada Kristus yang sudah bangkit. Ia dengan cukup keras meminta bukti dan tanda nyata, yaitu melihat luka - luka Yesus dan bahkan menyentuh luka - luka itu sebelum benar - benar percaya.
Perlu kita ingat kembali bahwa setiap murid sedang mengalami kedukaan, sampai mereka dipulihkan lewat perjumpaan dengan Kristus. Dalam kesempatan ini, Tomas tidak ikut bersama dengan para murid yang lain ketika itu, dan ia berusaha juga untuk menggunakan seluruh inderanya, seluruh akal budinya untuk memastikan ini bukan berita bohong. Disinilah kita bisa merenungkan dan belajar dari cara unik Tomas ini.
Kata - katanya "Ya Tuhanku dan Allahku" kita tunjukkan dan ikut ucapkan juga dalam perayaan Ekaristi ketika kita melihat Tuhan dalam Ekaristi kudus. Sikap dan tanggapan Tomas ketika berjumpa dengan Kristus, sungguh bisa meneguhkan kita, karena dengan imannya, ia percaya kepada Tuhan.
Saat ini, dengan pesatnya teknologi yang berkembang, sangat mudah sekali informasi - informasi yang tidak benar beredar dimana - mana. Kita kadang menjadi pihak yang membantu penyebaran informasi - informasi ini, yang sumbernya tidak diketahui apakah valid atau tidak, dan tak jarang konten yang disebarkan juga bisa menimbulkan keresahan dan ketakutan.
Disisi lain, terkadang kita juga mudah terperdaya, kehilangan kewaspadaan. Misalkan dalam kondisi COVID-19 ini, dimana setiap orang diminta ikut berperan aktif menjaga diri dari penularan dan ditularkan virus corona itu. Kita diminta untuk mengenakan masker, mencuci tangan. Hanya karena melihat bahwa kondisi sepertinya "aman - aman" saja, kita tidak mematuhi protokol kesehatan itu. Dengan melihat bahwa kenyataan ini sudah menyebar ke seluruh dunia, jika virus ini tidak ada didekat kita di lingkungan kita, bukan berarti bahaya yang ada sudah hilang.
Kita percaya bahwa Tuhan senantiasa memperhatikan umatNya, kita yang telah menjadi anak - anakNya, namun Tuhan memberi kita juga akal budi untuk berpikir sehat dan waspada akan bahaya - bahaya yang bisa secara aktif bisa kita hindari. Mari kita tetap didalam seluruh aktifitas kita, melibatkan iman dan akal budi dalam menyembah Tuhan dan dalam interaksi dengan sesama.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami belajar dari St Tomas, bagaimana kami bisa setia dengan mengedepankan iman kami. Namun kami juga tahu, kami tidak bisa hanya mengandalkan iman saja, tanpa akal budi kami turut bekerja. Curahkanlah berkat dan rahmatMu supaya kami mampu untuk mengandalkan iman dan akal budi dalam setiap hal yang kami kerjakan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar