Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Orang kecil yang dekat dengan Tuhan

Sketsa Iman - 15 Juli 2020

Bacaan 1 : Yes 10:5-7.13-16
Bacaan Injil : Mat 11:25-27

Renungan : 

11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. 11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. 11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

Renungan : 

Sabda Tuhan pada hari ini mau menyadarkan kita supaya kita tetap mau bersikap rendah hati, memiliki semangat untuk belajar dan memelihara iman kita kepada Allah, melalui Kristus, puteraNya yang tunggal. Orang - orang bijak, orang - orang pandai memiliki banyak pengetahuan, amat berbeda dengan orang - orang kecil yang biasanya dianggap sederhana, bisa jadi kurang pendidikan dan berkekurangan.

Sebenarnya orang kecil disini bukanlah orang yang mesti berkekurangan seperti definisi diatas. Orang kecil adalah orang yang merasa dirinya kecil, tidak ada suatu apapun juga yang bisa dibanggakan di hadapan Tuhan. Rejeki kita hari ini, berasal dari Tuhan, kesempatan dan peluang bisnis yang kita dapatkan, dari Tuhan, kehidupan kita yaitu napas hidup, kondisi fisik kita , kesehatan kita, semua dari Tuhan. 

Kita tentu biasa mendengarkan pertentangan antara ilmu pengetahuan / sains dengan agama. Ilmu pengetahuan membutuhkan banyak pembuktian, sementara iman adalah percaya pada apa yang tidak kita lihat. Pondasi orang - orang secara rohani berkaitan dengan iman, yang merupakan anugerah dari Tuhan. Mereka yang pandai, bisa memiliki penjelasan akan semua hal, sementara orang kecil yang percaya kepada Tuhan menyadari bahwa kesempatan - kesempatan, hal - hal diluar kendali mereka ada ditangan Tuhan.

Kita perlu membuka diri kita untuk melihat masa depan, bahwa tidak ada yang pasti. Namun jika kita percaya kepada Tuhan, yang Maha Tahu, kita mendapatkan jaminan yang lebih kuat. Kita sudah melewati masa lalu, berbagai kepahitan, penderitaan, kesedihan dan seringkali terluka karenanya. Hanya Tuhan yang bisa memulihkan kita dan menunjukkan diatas semua itu, Ia tetap mengasihi kita apapun yang terjadi.

Di kondisi kita saat ini, ketika kita menghadapi cukup banyak perjuangan dan pertentangan kita. Kita juga terbiasa melihat diri kita harus memiliki standar tertentu baru bisa bahagia. Kita mencari pengakuan dari orang - orang, dan terkadang keras terhadap diri sendiri. Jika saya belum bisa mengucapkan doa yang baik, saya belum pantas ikut dalam pelayanan di Gereja atau komunitas. Jika saya belum 1 tahun bekerja di perusahaan ini, saya tidak layak untuk ikut acara A atau B atau C. Kita membuat pembatasan - pembatasan dititik dimana kita sedang kurang.

Cara kerja Tuhan tidak seperti itu. Tuhan memberikan rejeki sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Ia mengasihi kita karena Ia menciptakan kita didunia ini untuk kebahagiaan. Tolak ukurnya bukan pada prestasi kita, tetapi justru pada hati kita yang terarah kepada Tuhan. Hal - hal inilah yang justru membuat orang - orang kecil lebih mudah mengerti dan melihat Tuhan. Mereka tahu bahwa kecukupan hidup mereka ada ditangan Tuhan. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami memohon semangat dan kerendahan hati untuk mencari segala sesuatu yang berkenan kepadaMu di dalam hidup kami. Semoga kami mau tetap belajar untuk melihat bahwa Engkau telah memilih kami dan telah mengasihi kami bukan karena apa yang dapat kami lakukan tapi karena Engkaulah yang menciptakan kami dan kami ini milikMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...