Sketsa Iman - 6 July 2020
9:18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." 9:19 Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. 9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. 9:21 Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 9:22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. 9:23 Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, 9:24 berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. 9:25 Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. 9:26 Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Bacaan 1 : Hos 2:13.14b-15.18-19
Bacaan Injil : Mat 9:18-26
9:18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." 9:19 Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. 9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. 9:21 Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 9:22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. 9:23 Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, 9:24 berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. 9:25 Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. 9:26 Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Renungan :
Hari ini kita kembali mau dikuatkan oleh Tuhan supaya kita tetap memelihara iman kita. Kepercayaan kita kepada seseorang biasanya akan bertumbuh seiring dengan kredibilitas orang yang kita percayai itu. Kita melihat kecakapannya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau suatu hal dan kita yakin bahwa ditangan orang itu, semuanya berjalan lancar.
Seorang anak kecil percaya orang tuanya akan menjaga dan melindunginya. Seorang pasien percaya dan mendengarkan nasihat dari dokter, begitu juga murid - murid terhadap gurunya. Dalam hidup ini, kita tidak bisa hidup tanpa kepercayaan yang dibangun terhadap orang - orang disekitar kita.
Dua persoalan yang dihadapi oleh orang - orang yang mencari Yesus adalah situasi yang sulit, bahkan bisa dikatakan keadaan tanpa jalan keluar. Kepala rumah ibadat mengetahui anaknya sudah wafat dan dia meminta kepada Yesus untuk meletakkan tanganNya ke atasnya maka anak itu akan hidup. Ia memiliki iman untuk percaya bahwa Yesus bukan menyembuhkan anak ini saja tapi membangkitkan dia dari kematian. Yesus melakukan hal yang sama, ia tidak mengucapkan sepatah katapun tetapi langsung memegang tangan anak itu. Ia melakukan apa yang diminta kepala rumah ibadat.
Perempuan yang sakit pendarahan, menyadari keadaan dirinya. Dimasa itu, orang - orang Yahudi percaya bahwa pendarahan yang dialami perempuan ini merupakan suatu kenajisan. Tidaklah baik bagi wanita ini untuk menyentuh Yesus dalam keadaannya itu. Tetapi ia punya iman yang besar juga, ia menjamah jubah Yesus, dan percaya ia akan sembuh. Yesus tahu dan langsung berkata kepadanya " teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Menarik untuk disimak bahwa Yesus sedang dalam perjalanan ke rumah kepala rumah ibadat. Ia tidak berjalan sendirian, tetapi bersama murid-muridNya dan kepala rumah ibadat itu. Namun wanita ini tidak takut datang kepada Yesus disaat Yesus sedang memiliki agenda menyembuhkan yang lain. Dari sini kita tahu, kita jangan malu - malu dan ragu - ragu untuk mendekati Yesus.
Jangan sampai saat ini kita berpikir "Ah mungkin Tuhan terlalu sibuk mengurusi dunia ini sehingga permohonan saya yang kecil dan sederhana ini , tidak dilihat" atau bahkan pemikiran "kita tidak pantas untuk mengajukan permohonan kita". Apapun itu, buanglah jauh - jauh pemikiran bahwa Tuhan tidak peduli. Kedua peristiwa yang kita baca dan renungkan sudah cukup menjadi bukti bahwa Allah hadir senantiasa untuk kita. Bagaimana dengan tanggapan kita, sudahkah kita beriman ?
Doa :
Allah, Bapa kami yang penuh cinta dan kasih sayang, terima kasih atas peneguhan yang boleh kami terima lewat Injil hari ini. Dua peristiwa yang dialami oleh orang - orang ini, dalam situasi hidup mereka yang jalan keluarnya begitu sulit bisa tertolong oleh Yesus, Tuhan kami. Biarlah kami menyerahkan seluruh hidup kami hari ini kepadaMu, dan tumbuhkanlah iman kami untuk percaya bahwa Engkau beserta kami senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar