Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Iman yang menyelamatkan

Sketsa Iman - 6 July 2020

Bacaan 1 : Hos 2:13.14b-15.18-19
Bacaan Injil : Mat 9:18-26

9:18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." 9:19 Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. 9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. 9:21 Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 9:22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. 9:23 Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, 9:24 berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. 9:25 Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. 9:26 Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.

Renungan : 

Hari ini kita kembali mau dikuatkan oleh Tuhan supaya kita tetap memelihara iman kita. Kepercayaan kita kepada seseorang biasanya akan bertumbuh seiring dengan kredibilitas orang yang kita percayai itu. Kita melihat kecakapannya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau suatu hal dan kita yakin bahwa ditangan orang itu, semuanya berjalan lancar.

Seorang anak kecil percaya orang tuanya akan menjaga dan melindunginya. Seorang pasien percaya dan mendengarkan nasihat dari dokter, begitu juga murid - murid terhadap gurunya. Dalam hidup ini, kita tidak bisa hidup tanpa kepercayaan yang dibangun terhadap orang - orang disekitar kita.

Dua persoalan yang dihadapi oleh orang - orang yang mencari Yesus adalah situasi yang sulit, bahkan bisa dikatakan keadaan tanpa jalan keluar. Kepala rumah ibadat mengetahui anaknya sudah wafat dan dia meminta kepada Yesus untuk meletakkan tanganNya ke atasnya maka anak itu akan hidup. Ia memiliki iman untuk percaya bahwa Yesus bukan menyembuhkan anak ini saja tapi membangkitkan dia dari kematian. Yesus melakukan hal yang sama, ia tidak mengucapkan sepatah katapun tetapi langsung memegang tangan anak itu. Ia melakukan apa yang diminta kepala rumah ibadat.

Perempuan yang sakit pendarahan, menyadari keadaan dirinya. Dimasa itu, orang - orang Yahudi percaya bahwa pendarahan yang dialami perempuan ini merupakan suatu kenajisan. Tidaklah baik bagi wanita ini untuk menyentuh Yesus dalam keadaannya itu. Tetapi ia punya iman yang besar juga, ia menjamah jubah Yesus, dan percaya ia akan sembuh. Yesus tahu dan langsung berkata kepadanya " teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." 

Menarik untuk disimak bahwa Yesus sedang dalam perjalanan ke rumah kepala rumah ibadat. Ia tidak berjalan sendirian, tetapi bersama murid-muridNya dan kepala rumah ibadat itu. Namun wanita ini tidak takut datang kepada Yesus disaat Yesus sedang memiliki agenda menyembuhkan yang lain. Dari sini kita tahu, kita jangan malu - malu dan ragu - ragu untuk mendekati Yesus.

Jangan sampai saat ini kita berpikir  "Ah mungkin Tuhan terlalu sibuk mengurusi dunia ini sehingga permohonan saya yang kecil dan sederhana ini , tidak dilihat" atau bahkan pemikiran "kita tidak pantas untuk mengajukan permohonan kita". Apapun itu, buanglah jauh - jauh pemikiran bahwa Tuhan tidak peduli. Kedua peristiwa yang kita baca dan renungkan sudah cukup menjadi bukti bahwa Allah hadir senantiasa untuk kita. Bagaimana dengan tanggapan kita, sudahkah kita beriman ? 


Doa : 

Allah, Bapa kami yang penuh cinta dan kasih sayang, terima kasih atas peneguhan yang boleh kami terima lewat Injil hari ini. Dua peristiwa yang dialami oleh orang - orang ini, dalam situasi hidup mereka yang jalan keluarnya begitu sulit bisa tertolong oleh Yesus, Tuhan kami. Biarlah kami menyerahkan seluruh hidup kami hari ini kepadaMu, dan tumbuhkanlah iman kami untuk percaya bahwa Engkau beserta kami senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...