Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Para pejuang kebaikan

Sketsa Iman - 23 Juni 2020

Bacaan 1 : 2 Raj 19:9b-11.14-21. 31-35a. 36
Bacaan Injil : Mat 7:6.12-14

7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. 7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; 7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Renungan :

Bacaan hari ini merupakan kombinasi 2 topik yaitu ayat 6 tentang" Hal yang kudus dan berharga" dan ayat 12-14 tentang " Jalan yang benar". Mari kita tarik kaitkan diantara keduanya. Ayat 6 dimaksudkan supaya setiap hal yang paling berarti, berharga dalam hidup kita jangan disia-siakan begitu saja. Kita tidak melemparkan kualitas hidup kita pada hal - hal yang tidak mendatangkan kehidupan seperti dijelaskan di ayat 13 dan 14.

Adahal hal yang wajar setiap orang senang diperlakukan dengan baik. Dalam bisnis misalnya, para pengusaha demi menarik keuntungan, menekankan customer experience atau kenyamanan pelanggan. Misalkan direstoran, pramusaji akan segera melepaskan senyum, menyediakan tempat duduk dan mencatat pesan kita. Tim marketing yang bergerak mencari nasabah mengutamakan apa keuntungan yang bisa dipilih para pelanggan jika menggunakan produknya. 

Jika kita berusaha, kita selalu bisa mengembangkan pola pikir untuk kebaikan sesama kita. Yang kita cari adalah apa yang bisa membuat mereka nyaman, tertolong. Nah lalu apa keuntungan bagi kita? Jawabannya tidak perlu kita perhatikan. Dengan sendirinya sikap saling memberi ini akan menjadi rantai kebaikan dimana orang lain juga akan memposisikan dirinya sebagai pemberi. Jadi dengan saling memberi, kita juga saling tercukupi dengan hal - hal yang baik.

Semua inilah yang diharapkan Yesus kita lakukan. Namun kita juga berhadapan dengan musuh - musuh yaitu ego kita, kemalasan / keengganan dan bisa jadi juga rasa frustasi, karena orang lain belum tentu menghargai apa yang kita bagikan dan kita juga tidak selalu mendapatkan kebaikan yang sama. Pintunya sempit, jalan ini tidak populer sama sekali.

Mari ambil 1 contoh nyata, dimasa pandemik ini banyak yang mengeluh buat apa kita taat, pakai masker setiap hari membatasi aktifitas diluar seperlunya sementara banyak orang lain tidak peduli. Namun dengan melakukan ini kita ikut ambil bagian menjaga diri kita, keluarga yang kita kasihi, rekan-rekan dikantor dari potensi tertular kita. Kita telah mengizinkan para medis tidak perlu merawat kita dan mereka yang mungkin ikut terdampak. Semua ini hanya sebagian kecil, tapi itulah sebabnya kita adalah pejuang.

Kadang - kadang bercermin pada kondisi umum bisa berefek negatif. Kita mesti melihat ke dalam diri kita masing-masing. Jika tiap - tiap orang berfokus untuk melakukan kebaikan ini, efeknya akan membesar dan kekuatan yang baru terbentuk, yaitu kekuatan komunitas. Mari satukan hati dan sama - sama berpikir " saya mau melakukan yang terbaik bagi sesama".

Doa :

Allah, Bapa kami yang penuh cinta kasih, terangilah kami supaya mampu membagikan kebaikan sejati kepada sesama kami. Biarlah kami juga mampu melihat dan masuk ke dalam pintu kehidupan yang Engkau bukakan bagi kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Maria dan Elisabet

Sketsa Iman, 21 Desember 2017 Bacaan 1 : Zef 3:14-18 Bacaan Injil : Luk 1: 39 - 45 Ulasan Kitab Suci :  Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.   Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.  Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,   lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan    dan diberkatilah buah rahimmu.  Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku   datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.  Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." Renungan : Cerita tentang kabar sukacita dan kekuatan iman yang bertumbuh berlanjut lagi hari ini. Kita diajak untuk melihat percakapan pe...

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi o...

Sketsa Iman - Konsisten menempuh rintangan

Sketsa Iman, 11 Desember 2017 Bacaan 1 : Yes 35:1-10 Bacaan Injil : Luk 5:17 - 26 Ulasan Kitab Suci :  Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni."Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Iman - Menjadi agen cinta Yesus

Sketsa Iman, 9 Desember 2017 Bacaan 1 : Yes 30:19-21,23-26 Bacaan Injil : Mat 9:35-10:1,6-8 Ulasan Kitab Suci : Sekali peristiwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."Lalu Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Yesus mengutus mereka dan berpesan, "Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel! Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit...