Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Membangun relasi berdasarkan pengampunan dan penghargaan terhadap orang lain

Sketsa Iman - 22 Juni 2020

Bacaan 1 : 2 Raj 17:5-8.13-15a.18
Bacaan Injil : Mat 7:1-5

7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. 7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Renungan : 

Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk bersikap waspada terhadap segala penilaian yang coba kita tunjukkan kepada sesama. Mungkin kita tidak harus langsung melompat ke sikap menghakimi, namun  tak jarang, bahkan sebuah sikap kewaspadaan yang berlebihan, bisa juga menjadi pemicu perselisihan. Orang - orang lebih mudah memikirkan hal - hal yang negatif daripada yang positif.

Sebagai contoh sederhana, kita lebih terpaku untuk melihat kekurangan - kekurangan kita dan sulit untuk melihat kebaikan dan kelebihan kita. Jika kita mesti membangun dan menjalin hubungan dengan sesama atas dasar curiga, terlalu waspada apalagi menghakimi jika orang lain tidak sesuai dengan kita, akan timbul banyak sekali permasalahan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus sebenarnya mau mengajak kita untuk menjadikan pengampunan dan belas kasih sebagai tumpuan utama.

Tuhan Yesus melihat bahwa kita semua punya kecenderungan untuk berdosa. Bisa saja ternyata kita melihat "selumbar" yaitu dosa - dosa , kesalahan - kesalahan kecil namun ternata kita memiliki "balok" yaitu dosa - dosa, kekurangan - kekurangan dan kesalahan - kesalahan yang jauh lebih besar, namun tidak kita sadari. Fokus kita terarah untuk melihat orang lain lebih dari introspeksi diri kita. Karena itu, marilah kita melatih 2 hal penting ini.

Yang pertama, belajar untuk mengampuni jika ada orang lain yang ternyata kurang menyenangkan kita, kurang berkenan baik tutur kata, sikap dan cara pandangnya Kita tidak menilai orang lain menurut ukuran kita sendiri, supaya terhindar dari perselisihan. Sebaliknya, kita bisa bersikap terbuka untuk menghargai pendapat orang lain juga dan melihat dari sudut pandang mereka yang berbeda. 

Yang kedua, adalah rajin mengambil waktu untuk refleksi diri. Di dalam refleksi ini, kita berusaha untuk mengenal diri kita sendiri. Jangan dilihat bahwa disini kita hanya mencari kesalahan - kesalahan kita saja, tetapi juga kita melihat potensi - potensi yang bisa kita kembangkan. Dengan sendirinya, rasa syukur akan berkembang dalam diri kita, dan kita juga belajar untuk melihat bahwa kitapun bisa mengalami jatuh bangun di tengah - tengah kelebihan dan kekurangan kita. 

Ini semua harus dibungkus dengan sikap kepasrahan terhadap Tuhan, karena hanya Tuhan sajalah yang bisa menjadi hakim terbaik bagi kita. Marilah kita sejenak mengingat juga akan kisah seorang wanita yang kedapatan berzinah, ia diseret dipertontonkan didepan banyak orang dan dipersalahkan. Mereka yang menuduh dia, menaruh jerat juga kepada Yesus, untuk meminta penghukuman. Semua sudah siap melemparkan batu untuk membunuhnya, tapi apa jawaban Yesus ? "Siapakah diantara kamu yang tidak berdosa, silahkan melemparkan batu pertama kali !" 

Artinya, tidak ada seorangpun yang sebenarnya layak untuk menghakimi kesalahan orang lain, selain dari Allah. Dan jika Allah memilih sikap penuh kasih , kerahiman dan pengampunan, tidakkah kita juga mesti meneladani dan melakukan hal yang sama ? 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Maharahim, terima kasih atas Injil yang menguatkan dan mengarahkan kami untuk berhati - hati dalam setiap penilaian yang kami buat. Kami tahu bahwa kami memiliki kerapuhan, dan tidak layak untuk mudah menghakimi sesama kami. Berilah kami kekuatan untuk mengampuni dan sikap menghargai perbedaan yang terjadi antara kami dengan orang - orang disekitar kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Menemukan panggilan hidup sejati ala Kristus

Sketsa Iman - 24 Januari 2020 Bacaan 1 : 1 Sam 24:3-21 Bacaan Injil : Mrk 3:13-19 3:13 Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. 3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil 3:15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. 3:16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, 3:17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, 3:18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, 3:19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia. Renungan :  Hari ini, kita melihat persiapan pelayanan Yesus di tengah - tengah orang banyak semakin matang. Diantara sekian banyak pengikutNya, Ia memilih dua belas orang untuk membantuNya memberitakan Injil. Orang - orang ini diberikan kuasa untuk mengusir seta...

Sketsa Iman - Belajar mengikuti perubahan

Sketsa Iman - 20 Januari 2020 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16-23 Bacaan Injil : Mrk 2:18-22 2:18 Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" 2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. 2:20 Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. 2:21 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. 2:22 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, s...

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi o...

Sketsa Iman - Kristus adalah Kebangkitan dan Hidup

Sketsa Iman - 29 Maret 2020 Bacaan 1 : Yeh 37:12-14 Bacaan 2 : Rom 8:8-11 Bacaan Injil : Yoh 11: 1-45 Renungan : Melalui bacaan Injil hari ini, dan didalam permenungan kita masing - masing, marilah kita membuka hati kita untuk melihat bahwa Kristus sungguh - sungguh adalah "Kebangkitan dan Hidup", bagi kita semua. Terutama didalam situasi sulit yang dihadapi Indonesia, dan juga seluruh dunia, pertama - tama mari kita menyadari bahwa Tuhan tidak mendatangkan hukuman dan kemalangan atas kita. Wabah COVID-19 yang kita alami saat ini, bukanlah sebuah hukuman dari Tuhan. Namun, seperti halnya Tuhan Yesus mengatur kedatangannya ke Yudea, untuk menolong Lazarus, Maria dan Marta dari kondisi duka yang dihadapi, kitapun mesti percaya bahwa saat ini Tuhan juga memperhitungkan segala sesuatu untuk menolong kita masing - masing. Adalah suatu misteri, mengapa Yesus sengaja tinggal 2 hari , dan ketika Ia tiba, Lazarus sudah dimakamkan, bahkan sudah berbau. Namun Yesus meyaki...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...