Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Melakukan yang wajib bagi Allah dan dalam kehidupan harian kita

Sketsa Iman - 2 Juni 2020

Bacaan 1 : 2 Ptr 3 : 12-15a.17-18
Bacaan Injil : Mrk 12:13-17 

12:13 Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. 12:14 Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" 12:15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!" 12:16 Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." 12:17 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.

Renungan  : 

Pada masa Yesus berkeliling untuk berinteraksi dengan orang - orang Yahudi, terdapat banyak kelompok - kelompok yang berkuasa dan mempunyai kekhasannya sendiri. Kelompok Heroodian adalah pengikut Raja Herdoes, dan mereka mendukung pemungutan pajak oleh penguasa Romawi. Sementara itu, orang - orang Farisi tidak senang dengan adanya perendahan martabat orang Yahudi akibat pajak, namun mereka juga sebenarnya cukup membenarkan juga kalau orang - orang membayar pajak.

Situasi yang dihadapi Tuhan Yesus, cukup pelik. Ia hanya diberikan dua opsi yang sama berbahayanya yaitu "boleh" dan "tidak boleh". Jika Yesus mengatakan "tidak boleh", Ia akan diperhadapkan dengan propaganda bahwa Ia tidak setia dan membelot pada pemerintahan Romawi. Jika menjawab "boleh", Yesus dianggap seolah - olah mendukung penjajah dan identitas Mesianik-Nya diragukan banyak pihak. 

Bagaimana Yesus keluar dari jerat ini? dengan kembali memandang kepada Allah Bapa, di Surga. Keberadaan mata uang bergambar dan bertuliskan kaisar telah menunjukkan adanya otoritas penguasa yang berlaku di seluruh wilayah orang Yahudi, dan karena itu secara otomatis memang ada kewajiban untuk membayar pajak itu. Jadi, adalah hal yang wajar membayar  pajak karena mereka semua sedang berada dibawah kekuasaan kaisar. 

Namun, hidup manusia tidak berada ditangan sang kaisar. Hidup setiap orang berada di tangan Allah, karena itu, tidaklah benar juga untuk mengabaikan kewajiban keagamaan dan ketaatan kepada Allah. Karena itu, Yesus dengan tegas mengatakan supaya orang - orang juga memberikan kepada Allah apa yang diwajibkan. Hanya Allah yang patut dipuja, disembah dan dimuliakan.

Sebagai orang - orang Kristiani, kita saat ini sudah tidak lagi perlu mempertentangkan antara pembayaran pajak kepada pemerintah dan kewajiban keagamaan. Secara khusus, Indonesia sudah merdeka dari penjajahan dan pajak yang kita bayarkan adalah bentuk kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. Malahan, yang sebenarnya menjadi pembanding adalah kesenangan - kesenangan duniawi yang sebenarnya merupakan "sarana", bukan "tujuan" hidup kita.

Kita perlu merefleksikan kembali bagaimana kita menjalankan ketaatan kita kepada Allah. Di tengah - tengah kesibukan kita, kita tetap perlu mengingat untuk berdoa, bersyukur kepada Tuhan dan memeriksa batin kita. Kita juga tetap perlu ke Gereja, menghadiri Misa Ekaristi dan menyembah Tuhan. Kitab suci perlu akrab dengan kita, sehingga kita dekat dengan Tuhan. Dengan demikian, kita juga telah menjalankan apa yang dikatakan Yesus, kurang lebih seperti ini : "Berikanlah kepada negara apa yang wajib kita berikan dan kepada Allah, apa yang wajib kita berikan kepada Allah".

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, berilah kami rahmat supaya mampu untuk tetap melaksanakan kewajiban - kewajiban kami dengan penuh tanggung jawab. Semoga kami juga tidak memisahkan antara apa yang berkenan kepadaMu dengan hidup kami sendiri. Biarlah kami memuliakan namaMu dengan apa yang kami lakukan dalam kewajiban kami, baik di dalam keluarga, di tempat kerja maupun di lingkungan masyarakat. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...