Sketsa Iman - 3 Juni 2020
12:18 Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 12:19 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 12:20 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. 12:21 Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. 12:22 Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. 12:23 Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." 12:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. 12:25 Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. 12:26 Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? 12:27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"
Bacaan 1 : 2 Tim 1:1-3.6-12
Bacaan Injil : Mrk 12:18-27
12:18 Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 12:19 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 12:20 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. 12:21 Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. 12:22 Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. 12:23 Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." 12:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. 12:25 Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. 12:26 Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? 12:27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"
Renungan:
Kaum Saduki di kalangan bangsa Yahudi ketika itu bukanlah golongan masyarakat biasa. Mereka adalah orang - orang yang berpengaruh, punya banyak uang dan berperan sebagai imam juga. Mereka adalah golongan yang percaya kepada kitab Taurat. Karena itu, apa yang tidak tertulis di dalam kitab Taurat, juga tidak mereka percayai. Salah satu hal yang mereka tidak percayai adalah tentang kebangkitan orang mati. Maka, pada kesempatan ini, mereka mempertanyakan ajaran Yesus tentang kebangkitan.
Orang - orang Saduki menggunakan hukum perkawinan levirat yang tertulis di kitab Ulangan bab 25:5. Mereka percaya bahwa situasi dan status sosial juga masih bertahan sampai kehidupan setelah kematian. Yesus dengan tegas di ayat 24 mengatakan bahwa mereka sesat, sebab mereka tidak mengerti kitab suci dan kuasa Allah. Bagi Yesus, situasi setelah kebangkitan amat berbeda dengan situasi saat ini, dimana manusia akan hidup seperti para malaikat Allah.
Untuk memberikan jawaban yang dapat diterima oleh orang - orang Saduki, Ia menyebut nama 3 bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak dan Yakub yang tertulis di Ulangan 3 : 6, bagian dari kitab Taurat yang mereka percayai. Dengan menyebut ketiga nama tokoh ini, Yesus mau mempertanyakan apakah Allah hanya melindungi dan memberkati para bapa bangsa ini ketika mereka masih hidup saja ? Juga, apakah kuasa Allah masih tidak terbatas jika Ia dihadang oleh kuasa kematian ? Yess menegaskan bahwa Allah adalah Allah orang hidup.
Tanggapan Yesus kepada orang - orang Saduki ini bisa memberikan refleksi kepada kita akan ketepatan janji Allah bahwa kita semua yang diselamatkan akan memperoleh hidup yang kekal. Kita perlu memikirkan cara - cara hidup, pola pikir yang tepat supaya kita boleh menikmati kehidupan kekal bersama Allah itu. Kita diajak untuk melihat juga hal - hal surgawi disamping rutinitas harian kita setiap hari.
Doa :
Allah yang Mahakuasa, kami bersyukur atas kuasa dan rahmat yang Engkau curahkan kepada kami, sehingga kami lebih memahami isi kitab suci pada hari ini dan juga mengimani akan kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Engkau senantiasa menanamkan kerinduan di hati kami untuk mendekat kepadaMu dan menikmati kebahagiaan kekal. Karena itu, berilah kami rahmat yang cukup setiap hari untuk hidup sesuai dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar