Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Ikhlas memberikan semuanya untuk Tuhan

Sketsa Iman - 25 November 2019 

Bacaan 1 : Dan 1:1-6.8-20
Bacaan Injil : Luk 21:1-4

21:1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. 21:2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. 21:3 Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. 21:4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."

Renungan :

Injil hari ini berbicara tentang seberapa besar kita rela "berkorban" untuk menyerahkan apa yang kita miliki, kembali kepada Tuhan. Sebagai orang beriman, kita menyadari bahwa seluruh hidup kita termasuk orang - orang terdekat yang kita sayangi, dan harta benda yang kita miliki semuanya berasal dari Tuhan. Itulah juga sebabnya kita senantiasa terdorong untuk meminta berkat kepada Tuhan atas semua hal yang terjadi di dalam hidup kita.

Hari ini, Yesus membuat perbandingan antara 2 orang. Yang pertama orang kaya, dan yang lain seorang janda miskin. Mereka sama- sama memberikan persembahan, namun yang ternyata diperhatikan Yesus bukanlah berapa besar jumlah dari pemberian itu tapi bobot pemberian itu sendiri. Walaupun hanya dua peser, namun janda itu memberikan dari kekurangan, bahkan seluruh nafkahnya sementara orang kaya itu memberi dari kelimpahannya.

Hukum cinta kasih Allah mensyaratkan agar kita mau mengasihi Allah dengan sepenuh hati, segenap jiwa, segenap kekuatan kita. Artinya, kita tidak boleh pelit dan mengukur  - ngukur saat mau berserah kepada Tuhan. Nah, hal ini mengingatkan kita akan seluruh gaya hidup kita saat ini.

Misalkan kita berdoa kepada Tuhan memohon pekerjaan yang baik, tapi kita masih mensyaratkan misalkan : "Tuhan, yang jam masuk kantornya fleksibel", " Yang bossnya ramah-ramah". Sementara itu sebenarnya motivasi kita adalah supaya kita bisa tetap santai dalam bekerja namun mendapatkan gaji yang baik. Nah, disinilah kita melihat kembali juga bobot dari motivasi kita. Untuk apa kita meminta itu semua kepada Tuhan.

Memang meminta hal - hal yang baik, yang meringankan kita adalah sesuatu yang tidak dilarang. Namun, kita mesti siap menghadapi tantangan bila Tuhan merombak pemikiran , konsep rencana kita habis- habisan. Semua itu bisa terjadi jika kendali penuh atas hidup kita ada di tangan Tuhan.

Sebagai contoh sederhana, misalkan pemerintah  berencana membangun fasilitas publik di sebuah daerah yang membutuhkan pembebasan lahan. Tentu menjadi masalah untuk merealisasikan hal - hal ini bila tanah yang mau diubah itu masih menjadi hak milik orang lain, dan belum dijual. Tentu harus ada proses pembayaran ganti rugi dan pembelian tempat - tempat tersebut, yang memungkinkan pemerintah bisa bertindak bebas. Begitu jugalah dengan kita semua saat ini.

Doa :

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, seringkali kami begitu mudah untuk menyusun berbagai hal dalam hidup kami yang kami pandang baik tapi tidak bersedia menerima penilaian dan perubahan. Kami juga seringkali kurang rela untuk memberikan hal - hal yang diluar dengan standar kita, tapi tidak sesuai juga dengan kehendakMu. Berilah kami kerendahan hati, kemurahan hati, iman dan semangat untuk terus belajar bersikap terbuka kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil