Sketsa Iman - 14 November 2019
Bacaan 1 : Keb 7:22-8:1
Bacaan Injil : Luk 17:20-25
Renungan :
Konsep Kerajaan Allah di mata orang - orang Yahudi dibandingkan dengan konsep dari sisi Yesus sangat berbeda jauh. Secara politik, bangsa Yahudi sedang dijajah oleh orang - orang Romawi sementara Yesus tidak mengambil pendekatan seperti itu. Perlawanan Yesus jauh lebih besar dari perlawanan terhadap suatu bangsa. Kerajaan sendiri adalah suatu bentuk sistem pemerintahan yang diperintah oleh seorang Raja. Bila saat ini kita berbicara tentang Kerajaan Allah, maka kita berbicara tentang sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh Allah sendiri.
Sebuah pemerintahan yang berjalan efektif adalah pemerintahan yang mencerminkan visi dan misi sang penguasa. Bila pemahaman pemerintahan dunia sudah seperti itu, maka kita bisa menyadari juga bahwa pemerintahan Allah memiliki ciri khasnya sendiri. Yesus, Putera Allah hadir di dunia untuk membawa Kerajaan Allah ke bumi. Apa yang terjadi di Surga, dibuat juga di bumi dan itu adalah kondisi - kondisi yang sangat indah , yang menentramkan hati, yang mengandung banyak kebahagiaan , sukacita yang tidak terlukiskan karena setiap orang akan bersatu dengan Allah.
Prarasa kebahagiaan itu diwujudkan dengan dilenyapkannya sakit penyakit, dilepaskannya orang - orang dari beban - beban dosa dan rasa bersalah, dari pengaruh roh - roh jahat dan perbudakan dosa. Dalam pandangan orang Yahudi, mereka yang sakit, miskin dan tidak memiliki keturunan adalah orang - orang yang berdosa di hadapan Allah. Karena itu, dengan membalikkan keadaan - keadaan ini, sebenarnya Yesus mau menunjukkan bahwa Allah adalah kasih sejati.
Kasih sejati yang diterima oleh para murid dan juga orang banyak inilah yang mewujudkan suatu kondisi dimana semua orang mengalami Allah, bisa merasakan sendiri kondisi berada di dalam Kerajaan Allah. Maka tak heran bila Yesus berani menegaskan bahwa Kerajaan Allah bukanlah sebuah tempat. Kesempatan ini malahan dipakai Yesus untuk menunjukkan kedatanganNya yang kedua untuk membawa semua orang percaya ke dalam kerajaan Surga.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa,limpahkanlah rahmat ke dalam hati kami supaya kami selalu mau mengusahakan kebaikan - kebaikan dengan sungguh - sungguh supaya suasana Kerajaan Allah mampu dirasakan oleh orang - orang disekitar kami dan kamipun mendapatkan kedamaian dan kekuatan di dalam hidup kami sehari - hari. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Keb 7:22-8:1
Bacaan Injil : Luk 17:20-25
Renungan :
Konsep Kerajaan Allah di mata orang - orang Yahudi dibandingkan dengan konsep dari sisi Yesus sangat berbeda jauh. Secara politik, bangsa Yahudi sedang dijajah oleh orang - orang Romawi sementara Yesus tidak mengambil pendekatan seperti itu. Perlawanan Yesus jauh lebih besar dari perlawanan terhadap suatu bangsa. Kerajaan sendiri adalah suatu bentuk sistem pemerintahan yang diperintah oleh seorang Raja. Bila saat ini kita berbicara tentang Kerajaan Allah, maka kita berbicara tentang sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh Allah sendiri.
Sebuah pemerintahan yang berjalan efektif adalah pemerintahan yang mencerminkan visi dan misi sang penguasa. Bila pemahaman pemerintahan dunia sudah seperti itu, maka kita bisa menyadari juga bahwa pemerintahan Allah memiliki ciri khasnya sendiri. Yesus, Putera Allah hadir di dunia untuk membawa Kerajaan Allah ke bumi. Apa yang terjadi di Surga, dibuat juga di bumi dan itu adalah kondisi - kondisi yang sangat indah , yang menentramkan hati, yang mengandung banyak kebahagiaan , sukacita yang tidak terlukiskan karena setiap orang akan bersatu dengan Allah.
Prarasa kebahagiaan itu diwujudkan dengan dilenyapkannya sakit penyakit, dilepaskannya orang - orang dari beban - beban dosa dan rasa bersalah, dari pengaruh roh - roh jahat dan perbudakan dosa. Dalam pandangan orang Yahudi, mereka yang sakit, miskin dan tidak memiliki keturunan adalah orang - orang yang berdosa di hadapan Allah. Karena itu, dengan membalikkan keadaan - keadaan ini, sebenarnya Yesus mau menunjukkan bahwa Allah adalah kasih sejati.
Kasih sejati yang diterima oleh para murid dan juga orang banyak inilah yang mewujudkan suatu kondisi dimana semua orang mengalami Allah, bisa merasakan sendiri kondisi berada di dalam Kerajaan Allah. Maka tak heran bila Yesus berani menegaskan bahwa Kerajaan Allah bukanlah sebuah tempat. Kesempatan ini malahan dipakai Yesus untuk menunjukkan kedatanganNya yang kedua untuk membawa semua orang percaya ke dalam kerajaan Surga.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa,limpahkanlah rahmat ke dalam hati kami supaya kami selalu mau mengusahakan kebaikan - kebaikan dengan sungguh - sungguh supaya suasana Kerajaan Allah mampu dirasakan oleh orang - orang disekitar kami dan kamipun mendapatkan kedamaian dan kekuatan di dalam hidup kami sehari - hari. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar