Sketsa Iman - 22 November 2019
Bacaan 1 : 1 Mak 4:36-37.52-59
Bacaan Injil : Luk 19:45-48
19:45 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, 19:46 kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 19:47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, 19:48 tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Renungan :
Hari ini, kita diberikan penguatan bahwa Allah kita adalah Allah yang setia, dan penuh cinta kasih. Yesus, menunjukkan melalui bacaan Injil bahwa tempat untuk berdoa, tempat untuk berelasi dengan Allah akan senantiasa terbuka untuk kita semua. Peristiwa kemarahan Yesus saat Ia mengusir semua pedagang yang berjualan di Bait Allah adalah tanda totalitasNya bahwa Ia menginginkan semua orang bisa berdoa tanpa diganggu.
Pada waktu itu, memang persembahan - persembahan tertentu sudah disyaratkan yang melibatkan hewan - hewan kurban. Hewan - hewan ini diperjual belikan dengan harga yang mahal, dan dijadikan komoditas sehingga menyulitkan orang - orang untuk beribadah kepada Allah. Maka, tindakan Yesus melakukan penertiban itu sebenarnya membuka jalan bagi setiap orang kepada Allah.
Saat ini, sebagai umat Kristen Perjanjian Baru, kita bisa berdoa kepada Allah, kapan saja, di mana saja tanpa terikat harus ketempat seperti Bait Allah. Kita pun sudah dijadikan anak - anakNya. Relasi ini akan tetap abadi sebab Yesus sendiri sudah memberikan diriNya kepada kita melalui Ekaristi dan juga oleh Yesus, kita bisa berdoa kepada Allah, "Ya Abba, Ya Bapa". Seruan ini sebenarnya meningkatkan relasi kita ke hubungan antara anak dan orang tua.
Betapa kita mesti bersyukur karena pintu keselamatan sudah dibuka lebar - lebar oleh Allah sehingga kita bisa senantiasa menyapaNya dalam kondisi keseharian kita. Mari , tanpa ragu, kita sesering mungkin menyapa Allah di dalam aktifitas kita dan meminta berkat, dan tuntunanNya sepanjang hari.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, limpahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami supaya kami senantiasa mampu memelihara kerinduan untuk berdoa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : 1 Mak 4:36-37.52-59
Bacaan Injil : Luk 19:45-48
19:45 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, 19:46 kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 19:47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, 19:48 tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Renungan :
Hari ini, kita diberikan penguatan bahwa Allah kita adalah Allah yang setia, dan penuh cinta kasih. Yesus, menunjukkan melalui bacaan Injil bahwa tempat untuk berdoa, tempat untuk berelasi dengan Allah akan senantiasa terbuka untuk kita semua. Peristiwa kemarahan Yesus saat Ia mengusir semua pedagang yang berjualan di Bait Allah adalah tanda totalitasNya bahwa Ia menginginkan semua orang bisa berdoa tanpa diganggu.
Pada waktu itu, memang persembahan - persembahan tertentu sudah disyaratkan yang melibatkan hewan - hewan kurban. Hewan - hewan ini diperjual belikan dengan harga yang mahal, dan dijadikan komoditas sehingga menyulitkan orang - orang untuk beribadah kepada Allah. Maka, tindakan Yesus melakukan penertiban itu sebenarnya membuka jalan bagi setiap orang kepada Allah.
Saat ini, sebagai umat Kristen Perjanjian Baru, kita bisa berdoa kepada Allah, kapan saja, di mana saja tanpa terikat harus ketempat seperti Bait Allah. Kita pun sudah dijadikan anak - anakNya. Relasi ini akan tetap abadi sebab Yesus sendiri sudah memberikan diriNya kepada kita melalui Ekaristi dan juga oleh Yesus, kita bisa berdoa kepada Allah, "Ya Abba, Ya Bapa". Seruan ini sebenarnya meningkatkan relasi kita ke hubungan antara anak dan orang tua.
Betapa kita mesti bersyukur karena pintu keselamatan sudah dibuka lebar - lebar oleh Allah sehingga kita bisa senantiasa menyapaNya dalam kondisi keseharian kita. Mari , tanpa ragu, kita sesering mungkin menyapa Allah di dalam aktifitas kita dan meminta berkat, dan tuntunanNya sepanjang hari.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, limpahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami supaya kami senantiasa mampu memelihara kerinduan untuk berdoa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar