Sketsa Iman - 1 November 2019
Bacaan 1 : Why 7:2-4.9-14
Bacaan Injil : Mat 5:1-12a
. 7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, 7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" 7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. 7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" 7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, 7:12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!" 7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" 7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Renungan :
Hari ini, Gereja memperingati pesta Semua Orang Kudus. Kita disuguhkan dengan bacaan khas dari kitab Wahyu terkait dengan sejumlah besar orang, berpakaian putih yang berrdiri di hadapan takhta Anak Doba, dan memegang daun - daun palma ditangan mereka. Mereka ini adalah orang - orang kudus yang kita imani sebagai teladan - teladan yang mampu menjadi contoh dan model keselamatan yang bisa kita lihat dalam hidup kita.
Oleh karena pengorbanan, dedikasi, semangat juang dan juga karya- karya para kudus Gereja, kita mendapatkan begitu banyak warisan iman yang membawa kita lebih dekat dengan Kristus, di segala aspek. Kita bisa belajar bagaimana Allah memberkati para Imam lewat kisah hidup st Yohanes Maria Vianney, yang katanya cukup bodoh untuk berkotbah namun dipakai Tuhan menyentuh hati banyak orang, kita bisa belajar dari teladan St Maximilianus Kolbe yang rela menggantikan tahanan lain supaya orang itu bisa berkumpul dengan keluarganya, kita bersyukur atas para kudus yang mendirikan biara - biara yang menjadikan warna spiritualitas Katolik begitu indah, lalu juga ada kumpulan doa - doa novena dan bentuk devosi - devosi lain yang kuat.
Masing - masing dari kita, juga menerima nama baptis yang kita dapatkan saat kita dipermandikan. Nama itu, bukanlah sekedar nama dekorasi di Surat Baptis kita. Gereja Katolik juga meyakini bahwa para kudus itu, yang namanya kita pakai juga turut mendoakan keselamatan kita di Surga.Maka, marilah kita kembali mau melihat kisah hidup mereka dan mengambil inti - inti permenungan yang baik di dalam diri kita sehingga kita semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus.
Doa:
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, terima kasih atas semua teladan yang boleh kami terima dari para Kudus yang telah membaktikan diri mereka , bagi kami yang masih berjuang untuk keselamatan kami. Biarlah kami bisa senantiasa bertumbuh lewat pengenalan kami, pemahaman kami tentang kehidupan meeka. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Why 7:2-4.9-14
Bacaan Injil : Mat 5:1-12a
. 7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, 7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" 7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. 7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" 7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, 7:12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!" 7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" 7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Renungan :
Hari ini, Gereja memperingati pesta Semua Orang Kudus. Kita disuguhkan dengan bacaan khas dari kitab Wahyu terkait dengan sejumlah besar orang, berpakaian putih yang berrdiri di hadapan takhta Anak Doba, dan memegang daun - daun palma ditangan mereka. Mereka ini adalah orang - orang kudus yang kita imani sebagai teladan - teladan yang mampu menjadi contoh dan model keselamatan yang bisa kita lihat dalam hidup kita.
Oleh karena pengorbanan, dedikasi, semangat juang dan juga karya- karya para kudus Gereja, kita mendapatkan begitu banyak warisan iman yang membawa kita lebih dekat dengan Kristus, di segala aspek. Kita bisa belajar bagaimana Allah memberkati para Imam lewat kisah hidup st Yohanes Maria Vianney, yang katanya cukup bodoh untuk berkotbah namun dipakai Tuhan menyentuh hati banyak orang, kita bisa belajar dari teladan St Maximilianus Kolbe yang rela menggantikan tahanan lain supaya orang itu bisa berkumpul dengan keluarganya, kita bersyukur atas para kudus yang mendirikan biara - biara yang menjadikan warna spiritualitas Katolik begitu indah, lalu juga ada kumpulan doa - doa novena dan bentuk devosi - devosi lain yang kuat.
Masing - masing dari kita, juga menerima nama baptis yang kita dapatkan saat kita dipermandikan. Nama itu, bukanlah sekedar nama dekorasi di Surat Baptis kita. Gereja Katolik juga meyakini bahwa para kudus itu, yang namanya kita pakai juga turut mendoakan keselamatan kita di Surga.Maka, marilah kita kembali mau melihat kisah hidup mereka dan mengambil inti - inti permenungan yang baik di dalam diri kita sehingga kita semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus.
Doa:
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, terima kasih atas semua teladan yang boleh kami terima dari para Kudus yang telah membaktikan diri mereka , bagi kami yang masih berjuang untuk keselamatan kami. Biarlah kami bisa senantiasa bertumbuh lewat pengenalan kami, pemahaman kami tentang kehidupan meeka. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar