Sketsa Iman - 7 November 2019
Bacaan 1 : Rom 14:7-12
Bacaan Injil : Luk 15:1-10
14:7 Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. 14:8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. 14:9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. 14:10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. 14:11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah." 14:12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Renungan :
Hidup atau mati, kita milik Tuhan. Jika kita saat ini sudah dibaptis, sudah percaya pada Kristus, kita adalah milik Tuhan dan semua milik Tuhan adalah kesayanganNya tanpa syarat! Itu bisa kita temukan secara mendalam lewat Injil yang kita baca tentang kisah 1 ekor anak domba yang dicari oleh sang Gembala yaitu Allah sendiri. Ia hadir untuk mengubah hidup kita, untuk memperbaharui kita senantiasa dengan kasihNya yang mendalam.
Hukum baru yang diminta untuk diwujudkan Tuhan berlandaskan kasih dan di dalam kasih itu ada sifat - sifat baru yang sulit dimengerti seperti harus belajar memaafkan sesama, bermurah hati dan mau berbagi, bersabar dan tahan uji, bertekun walaupun kita belum mendapatkan apa yang kita minta , dll. Secara spesifik apa yang kita lakukan terhadap sesama, harus dinilai dari sudut pandang Allah sehingga, kita semua diajak untuk memastikan bagaimana kita memberi pertanggungan jawab tentang diri sendiri kepada Allah.
Panggilan ini adalah sebuah panggilan yang mengarahkan kita untuk memuliakan Tuhan dengan sikap dan pola pikir kita. Tentu dalam hal ini, sebagai manusia biasa yang punya banyak kelemahan, kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri. Kita perlu meminta pertolongan Allah juga supaya kita mampu mengikuti standar itu.
Ibarat seperti seseorang yang baru masuk dunia kerja, supaya bisa mengikuti aturan perusahaan tersebut dia mendapatkan bimbingan dari para senior dan bahkan pimpinan perusahaan untuk mengerti seluk beluk, cara bekerja di dalam perusahaan itu termasuk juga visi dan misinya. Nah, setelah kita sendiri mengalami hal - hal ini , kitapun punya tanggung jawab khusus untuk membawa orang lain lebih mengenal Tuhan dan merasakan kasihNya.
Doa :
Allah, Bapa kami yang penuh kasih,limpahkanlah rahmatMu supaya kami senantiasa mampu menemukan jalan dan kehendakMu dalam hidup kami. Kami tahu bahwa kami mesti mempertanggung jawabkan hidup kami dihadapanMu dan untuk kemuliaanMu, terutama karena kami telah ditebus oleh Yesus Kristus, Juruselamat kami. Semoga kami mau berubah dan bersedia dibentuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Rom 14:7-12
Bacaan Injil : Luk 15:1-10
14:7 Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. 14:8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. 14:9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. 14:10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. 14:11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah." 14:12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Renungan :
Hidup atau mati, kita milik Tuhan. Jika kita saat ini sudah dibaptis, sudah percaya pada Kristus, kita adalah milik Tuhan dan semua milik Tuhan adalah kesayanganNya tanpa syarat! Itu bisa kita temukan secara mendalam lewat Injil yang kita baca tentang kisah 1 ekor anak domba yang dicari oleh sang Gembala yaitu Allah sendiri. Ia hadir untuk mengubah hidup kita, untuk memperbaharui kita senantiasa dengan kasihNya yang mendalam.
Hukum baru yang diminta untuk diwujudkan Tuhan berlandaskan kasih dan di dalam kasih itu ada sifat - sifat baru yang sulit dimengerti seperti harus belajar memaafkan sesama, bermurah hati dan mau berbagi, bersabar dan tahan uji, bertekun walaupun kita belum mendapatkan apa yang kita minta , dll. Secara spesifik apa yang kita lakukan terhadap sesama, harus dinilai dari sudut pandang Allah sehingga, kita semua diajak untuk memastikan bagaimana kita memberi pertanggungan jawab tentang diri sendiri kepada Allah.
Panggilan ini adalah sebuah panggilan yang mengarahkan kita untuk memuliakan Tuhan dengan sikap dan pola pikir kita. Tentu dalam hal ini, sebagai manusia biasa yang punya banyak kelemahan, kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri. Kita perlu meminta pertolongan Allah juga supaya kita mampu mengikuti standar itu.
Ibarat seperti seseorang yang baru masuk dunia kerja, supaya bisa mengikuti aturan perusahaan tersebut dia mendapatkan bimbingan dari para senior dan bahkan pimpinan perusahaan untuk mengerti seluk beluk, cara bekerja di dalam perusahaan itu termasuk juga visi dan misinya. Nah, setelah kita sendiri mengalami hal - hal ini , kitapun punya tanggung jawab khusus untuk membawa orang lain lebih mengenal Tuhan dan merasakan kasihNya.
Doa :
Allah, Bapa kami yang penuh kasih,limpahkanlah rahmatMu supaya kami senantiasa mampu menemukan jalan dan kehendakMu dalam hidup kami. Kami tahu bahwa kami mesti mempertanggung jawabkan hidup kami dihadapanMu dan untuk kemuliaanMu, terutama karena kami telah ditebus oleh Yesus Kristus, Juruselamat kami. Semoga kami mau berubah dan bersedia dibentuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar