Sketsa Iman - 6 November 2019
Bacaan 1 : Rom 13:8-10
Bacaan Injil : Luk 14:25-33
14:25 Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: 14:26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 14:27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 14:28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? 14:29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, 14:30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. 14:31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? 14:32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. 14:33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Bacaan 1 : Rom 13:8-10
Bacaan Injil : Luk 14:25-33
14:25 Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: 14:26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 14:27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 14:28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? 14:29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, 14:30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. 14:31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? 14:32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. 14:33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Renungan :
Hari ini, kita kembali mendapatkan nasihat - nasihat yang keras dari Yesus, namun sebenarnya sesuai juga dengan semangat dan motivasi yang relevan di zaman sekarang ini. Yesus menuntut totalitas , sikap pantang menyerah dan integritas yang kuat dari mereka yang mau mengikutiNya. Jalan yang ditempuh Yesus, bukan jalan populer yang nyaman. Yesus menyentil banyak orang yang sudah nyaman dengan ketidakadilan sosial, dengan kondisi penjajahan, dengan budaya - budaya yang kental dan sebagainya. Yesus meminta seseorang membuat perencanaan yang cermat, paham betul apa yang mau dilakukan sebelum mengambil sebuah keputusan dan tindakan.
Kitapun, saat sudah dipanggil menjadi murid Kristus sebenarnya sudah diajak untuk menunjukkan totalitas. Coba kita ingat kembali rumusan janji baptis. Bukankah itu semua sudah total ? Namun dalam perjalanannya kita sering mundur, jatuh dan menyerah menghadapi banyak tantangan - tantangan. Karena itu, Yesus kembali mau mengajak kita hari ini, mengingatkan kita bahwa menjadi pengikut - pengikutNya tidak mudah. Kita mesti memikul salib kita, seperti Kristus sudah melakukannya.
Kita minta kekuatan dari Tuhan, yang memampukan kita untuk berjalan aman ke depan. Ketika menghitung kemampuan diri dan sadar bahwa kita sendiri tidak cukup, barulah disitu ada keterbukaan baru, suatu keinginan baru untuk mau berpasrah kepada Tuhan. Kita mengandalkan Tuhan secara sukarela dan disitulah baru kita mampu melepaskan segala yang kita miliki untuk mendapatkan Yesus seutuhnya.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, curahkanlah rahmat ke dalam hati kami untuk sungguh - sungguh mampu menghayati iman Katolik kami. Semoga kami tetap bertahan dalam segala kesulitan dan belajar berpasrah kepada Tuhan dalam semua hal yang tidak dapat kami tanggung. Biarlah kami melepaskan kelekatan kami untuk mendapatkan Dikau didalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar