Sketsa Iman - 12 November 2019
Bacaan 1 : Keb 2:23-3:9
Bacaan Injil : Luk 17:7-10
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Renungan :
Hari ini kita belajar tentang semangat pelayanan dan juga sikap kerendahan hati. Yesus menjelaskan hal - hal ini lewat hubungan antara seorang tuan dan hambanya. Tentu hal ini bisa kita kaitkan juga dengan pekerjaan - pekerjaan yang kita jalani dimana kita berusaha mewujudkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan ruang lingkup tugas kita. Kita memang sudah sewajarnya melakukan apa yang diminta untuk dikerjakan itu. Dengan melaksanakan kewajiban ini,kita sebenarnya menunjukkan sikap komitmen dan pelayanan kita.
Nah,terkait dengan kerendahan hati, sebenarnya Yesus menyiratkan bahwa dengan memposisikan diri sebagai seorang hamba, kita tidak mengharapkan imbalan - imbalan. Dengan begitu maka segala pujian, rasa hormat, ucapan terima kasih dari orang - orang lain adalah opsi saja bagi kita, diterima bagus, tidak diterima juga ok. Kita tidak mengharapkan pamrih sehingga hati kita lebih lega dalam melayani. Bahkan jika ternyata kita kurang dihargai atas hasil - hasil kerja kita, kita tetap bersabar dan setia.
Upah kita dibayar tidak didunia ini. Walaupun orang - orang melupakan hal - hal itu, tetapi Tuhan tetap memperhatikan semuanya. Karena itu, yang mesti kita kejar adalah mendapatkan upah dari Surga, bukan upah dari dunia yang sifatnya sementara saja. Semoga dengan menyadari hal - hal ini, kita tetap mampu bersikap positif dan tetap berusaha mengerjakan apa yang menjadi tugas - tugas kita.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, berilah kami rahmat supaya kami tidak selalu mencari pujian dan imbalan atas apa yang kami lakukan. Biarlah kami memiliki kerelaan hati yang besar untuk mengerjakan semua hal dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Keb 2:23-3:9
Bacaan Injil : Luk 17:7-10
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Renungan :
Hari ini kita belajar tentang semangat pelayanan dan juga sikap kerendahan hati. Yesus menjelaskan hal - hal ini lewat hubungan antara seorang tuan dan hambanya. Tentu hal ini bisa kita kaitkan juga dengan pekerjaan - pekerjaan yang kita jalani dimana kita berusaha mewujudkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan ruang lingkup tugas kita. Kita memang sudah sewajarnya melakukan apa yang diminta untuk dikerjakan itu. Dengan melaksanakan kewajiban ini,kita sebenarnya menunjukkan sikap komitmen dan pelayanan kita.
Nah,terkait dengan kerendahan hati, sebenarnya Yesus menyiratkan bahwa dengan memposisikan diri sebagai seorang hamba, kita tidak mengharapkan imbalan - imbalan. Dengan begitu maka segala pujian, rasa hormat, ucapan terima kasih dari orang - orang lain adalah opsi saja bagi kita, diterima bagus, tidak diterima juga ok. Kita tidak mengharapkan pamrih sehingga hati kita lebih lega dalam melayani. Bahkan jika ternyata kita kurang dihargai atas hasil - hasil kerja kita, kita tetap bersabar dan setia.
Upah kita dibayar tidak didunia ini. Walaupun orang - orang melupakan hal - hal itu, tetapi Tuhan tetap memperhatikan semuanya. Karena itu, yang mesti kita kejar adalah mendapatkan upah dari Surga, bukan upah dari dunia yang sifatnya sementara saja. Semoga dengan menyadari hal - hal ini, kita tetap mampu bersikap positif dan tetap berusaha mengerjakan apa yang menjadi tugas - tugas kita.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, berilah kami rahmat supaya kami tidak selalu mencari pujian dan imbalan atas apa yang kami lakukan. Biarlah kami memiliki kerelaan hati yang besar untuk mengerjakan semua hal dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar