Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Melenyapkan benih - benih sikap orang Farisi yang buruk dalam diri kita




Sketsa Iman - 13 Oktober 2021

Bacaan : Rom 2:1-11 | Luk 11:42-46

Renungan : 

Perseteruan antara Yesus dengan orang - orang Farisi juga merambat sampai ke pihak - pihak ahli Taurat. Sementara Yesus menyampaikan beberapa kecamannya yang berbentuk "ucapan celaka", ahli - ahli Taurat merasa tersindir :  "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Kepada mereka, Yesus mengatakan bahwa mereka menaruh beban - beban yang tak terpikul pada orang - orang namun mereka sendiri tidak menyentuhnya sama sekali.

Ahli - ahli Taurat adalah orang - orang yang dipercaya untuk menafsirkan kitab suci dan membagikan penerapan - penerapannya untuk diikuti oleh semua orang. Permasalahan terjadi karena penafsiran mereka sangat rumit sehingga menyulitkan orang - orang untuk menerapkannya dalam hidup sehari - hari. Bisa kita bayangkan bagaimana orang - orang yang saleh dan berniat baik ingin berubah dan bertobat, lalu mengikuti jalan Tuhan tetapi menemui banyak persyaratan yang super berat untuk diikuti. 

Belum cukup sampai disitu, biasanya kita akan melihat bagaimana para senior, atau tokoh - tokoh yang mengajarkan hal - hal itu melakukan aturan dan hukum yang disampaikan. Ahli - ahli Taurat melarikan diri dari tanggung jawab itu dan sama sekali tidak memberikan teladan. Bagaimana ini ? 

Sebagai pengikut Kristiani, kita bisa menerapkan ajaran - ajaran Gereja dalam keseharian kita. Meskipun begitu, sampai saat ini kita masih sering mendengarkan komentar orang - orang kepada sesamanya bahwa orang yang rohaninya baik "sok suci", "pengen jadi suster / frater ya?" ,dll. Hal ini sungguh disayangkan karena seolah - olah orang - orang yang rohaninya berkembang dengan baik hanya cocok menjadi kaum rohaniwan. 

Kadang kala kita juga cukup sering mengeluh dan menyadari kalau kita kurang berdoa, tidak meluangkan cukup waktu untuk membaca kitab suci dan malas untuk ikut dalam kegiatan kerohanian yang menambah pengetahuan seperti seminar kitab suci, pengajaran spiritualitas dan katekese. Hidup kita hanya cukup pada tahu bahwa Tuhan ada dan Ia mengasihi kita. 

Tanpa kita sadari, benih - benih dan sikap seorang Farisi dan ahli Taurat ada juga di dalam diri kita saat kita diajak untuk mau bertumbuh bersama. Dan sekarang, ini adalah waktu yang tepat untuk berbenah. Mari kita berusaha untuk terus berjalan dalam kekudusan dan menghidupi apa yang kita pelajari dengan praktik nyata. Kita juga mohon pertolongan Roh Kudus untuk menuntun dan menyempurnakan setiap usaha kita. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahabaik, kami bersyukur untuk setiap rahmat yang Engkau sediakan kepada kami. Lewat teladan puteraMu, kami tahu bahwa kami mesti berusaha untuk terus bertumbuh dalam kerohanian dan berjuang. Kuatkanlah kami senantiasa dalam perjuangan ini agar menjadi kudus dan berbuah bagi sesama kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...