Sketsa Iman - 15 Oktober 2021
Bacaan : Rm 4:1-8 | Luk 12:1-7
Renungan :
Tantangan - tantangan nyata yang dihadapi oleh para murid disajikan dalam pengajaran oleh Tuhan Yesus. Ia mula - mula menggarisbawahi bahaya ragi orang Farisi, yaitu kemunafikan. Kita sudah melihat dalam bacaan - bacaan sebelumnya bagaimana Yesus mengecam sikap orang Farisi dan ahli Taurat yang lebih mengedepankan tradisi - tradisi juga peraturan - peraturan yang memberatkan orang banyak sehingga menjatuhkan semangat juga menjauhkan mereka yang mencari Tuhan dari Tuhan.
Lalu setelah itu, Yesus menunjukkan juga bagaimana ketakutan akan penganiayaan, penderitaan bahkan ancaman pembunuhan tidak perlu menjadi penghalang dalam mewartakan dan membagikan cinta kasih. Malahan seharusnya, kita semua harus mengembangkan rasa takut yang lebih positif, yaitu takut akan Allah.
Takut akan Allah juga merupakan salah satu karunia Roh Kudus. Umumnya orang melihat rasa takut ini dengan pandangan takut mendapatkan hukuman, sanksi atau hal - hal yang menyusahkan jika kita tidak mematuhi perintah dan kehendak Allah. Ada satu bentuk rasa takut yang jauh lebih positif dan lebih mendalam dari itu, yaitu takut menyusahkan, mendukakan hati Tuhan karena dosa - dosa dan kelemahan kita.
Rasa takut yang kedua ini adalah rasa takut yang didasari oleh cinta karena ingin melihat orang lain dikasihi, dan dalam hal ini kita ingin menyenangkan Allah. Kesadaran akan hal itu akan berbuah pada tindakan pasrah juga kepada apa yang dikehendaki Allah sehingga kita tidak perlu banyak khawatir dalam hidup.
Tuhan Yesus sendiri juga mengatakan bahwa bahkan rambut kepala kita terhitung seluruhnya, yang menyiratkan bagaimana Allah memelihara hidup kita dan memberikan perhatian penuh kepada kita masing - masing. Hal ini mau mengajak kita untuk tidak mudah merasa khawatir akan hidup ini.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami mohon bimbinganMu agar hidup kami senantiasa bersesuaian dengan kehendak Allah. Semoga kami mampu untuk mengikuti ajaran Kristus hari ini dan belajar untuk tidak khawatir dan juga mengembangkan sikap takut akan Allah yang positif sehingga kita bisa dijauhkan dari hal - hal yang mendukakan Allah. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar