Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Kemerdekaan yang terkandung dalam pengharapan anak - anak Allah


Sketsa Iman - 26 Oktober 2021 

Bacaan : Rm 8:18-25 | Luk 13:18-21

Renungan : 

Melanjutkan bacaan dari kitab Roma, kali ini rasul Paulus berbicara tentang pengharapan yang dimiliki oleh anak - anak Allah, yaitu kita semua yang percaya kepada Yesus Kristus. Yang menarik untuk dilihat juga adalah bagaimana Paulus ikut menyertakan tentang penderitaan - penderitaan yang masih ada juga. 

Ya, selama kita masih hidup di dunia ini, kita tetap hidup berdampingan dengan penderitaan. Namun, arti pengharapan sejati itu adalah melihat apa yang melampaui hidup kita saat ini, yaitu keselamatan yang dijanjikan dan kehidupan kekal yang menanti umat beriman. Disitulah kekuatan dari pengharapan itu muncul, karena kita melihat dalam iman saat ini bahwa suatu saat nanti kita akan melihat buah - buah dari pengharapan kita itu.

Bagi setiap orang Kristen, Tuhan memberikan kepada kita keselamatan dan sekaligus juga Ia membiarkan kehendak bebas kita untuk memilih atau menolakNya. Jika kita telah dengan sukarela menerima untuk mengikuti kehendakNya, maka kita akan dituntun juga untuk mengikuti jalan itu. Ketika kita berjuang, Tuhan tidak tinggal diam dan melepaskan kita , membiarkan kita sendirian. Justru Ia hadir, Ia hidup didalam diri kita dan menguatkan kita dalam setiap perjuangan itu. 

Jadi, disamping pengharapan yang kita pelihara, Allah tetap mengaruniakan kepada kita Roh Kudus dan mendampingi kita dalam setiap perjuangan hidup kita, betapapun susahnya semua hal - hal itu. Kita hanya bisa mengalami kemerdekaan yang sejati jika kita mau mengikuti apa yang dikehendaki oleh Tuhan. 

Kemerdekaan itu sebenarnya melepaskan kita dari kecenderungan - kecenderungan negatif dan kelemahan - kelemahan. Misalkan, seseorang yang terikat pada kecanduan alkohol. Ia sudah begitu terbiasa dengan alkohol dan menjalani saat-saat buruk sebagai akibat dari kecanduan itu yang mempengaruhi orang banyak. Sulit baginya untuk melepaskan diri, dan karena ia tidak mempunyai daya yang kuat untuk melawan, "kemerdekaannya" dirampas oleh kecanduan itu. Karena itu, setiap usaha yang ia jalankan kemudian hingga terbebas darinya adalah usaha untuk menuju kemerdekaan dimana dia bisa memilih untuk menjalani aktifitas - aktifitas bermanfaat yang lain.

Marilah kita merenungkan bersama - sama, apakah kita saat ini sudah meletakkan kepercayaan total dan menjaga pengharapan akan Kristus dalam hidup harian kita ? Bagaimana usaha - usaha kita untuk mengikuti kehendak Tuhan ? Cobalah juga renungkan, apa makna "kemerdekaan" di dalam Kristus ? 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Penuh Cinta, kami bersyukur untuk pengharapan yang boleh kami pelihara dan juga penyertaanMu yang tak pernah putus dalam hidup kami. Kuatkanlah kami menghadapi setiap tantangan hidup dan bimbinglah kami untuk selalu mampu menebarkan sukacita Injil kepada orang - orang disekitar kami senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...