Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Sketsa Iman - Kepedulian Allah kepada anak-anakNya

Sketsa Iman - 29 Oktober 2021 Bacaan : Rm 9:1-5 | Luk 14:1-6 Renungan :  Bacaan Injil hari ini mengungkapkan kepada kita beberapa hal yang cukup menarik. Percakapan antara Yesus dengan orang - orang Farisi dan ahli - ahli Taurat mengungkapkan bagaimana alasan kemanusiaan mendapatkan bobot yang tinggi dibandingkan dengan penegakan aturan main yang keras dan ketat. Pada hari Sabat, orang - orang Yahudi tidak diizinkan untuk bekerja berat demi menghormati Tuhan dan seharusnya difokuskan bagi ibadah kepada Allah di Surga.  Dikisahkan ada seorang yang sakit busung air, meminta pertolongan Yesus. Tentu saja Yesus pasti akan menyembuhkannya, namun Ia bertanya kepada orang - orang Farisi dan ahli - ahli Taurat, apakah boleh untuk menyembuhkan orang sakit di hari sabat itu ? Mereka diam, menandakan tidak ingin menyentuh pertanyaan itu dan menjawabnya secara jelas. Yesuspun menyatakan bahwa adalah hal yang cukup wajar untuk menolong jika yang mengalami masalah adalah anak sendiri, atau hewan ter

Sketsa Iman - Yesus menyorot hidup kita

Sketsa Iman - 28 Oktober 2021  Bacaan : Ef 2:19-22 | Luk 6 : 12 - 19  Renungan  :  Peristiwa pemilihan kedua belas rasul menjadi hal yang patut kita renungkan hari ini. Untuk membuat keputusan penting nan bersejarah ini, penginjil Lukas menyampaikan bagaimana Yesus mempersiapkan semuanya. Yesus pun menyendiri terlebih dahulu, mencari saat - saat hening dan tenang untuk berdoa kepada Allah Bapa-Nya di Surga semalaman sebelum mengambil kesimpulan dan keputusan penting itu.  Mungkin kita bisa sedikit membayangkan, kira - kira untuk waktu semalam-malaman itu, bukan satu dua hal saja yang dipikirkan dan dipertimbangkan oleh Yesus. Ia bisa saja melihat setiap pribadi yang dipilihNya , mengenal sikap dan pendirian, komitmen , hati dan motivasi mereka semua. Karena saat itu ada begitu banyak orang yang mengikuti-Nya, semua memiliki motivasi - motivasi tertentu namun Yesus tahu secara tepat siapa yang akan dipilih-Nya kemudian.  Demikianlah akhirnya narasi injil menyampaikan siapa saja mereka i

Sketsa Iman - Perjuangan untuk masuk ke pintu keselamatan

Sketsa Iman - 27 Oktober 2021  Bacaan : Rm 8:26-30 | Luk 13:22-30 Renungan :  Hari ini, di dalam Injil ada sebuah pertanyaan penting yang diajukan oleh orang banyak kepada Kristus. Pertanyaan itu mewakili pertanyaan sebagian besar yaitu : "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan ?" Ini menjadi fokus utama, karena orang - orang merasa khawatir jangan - jangan ketinggalan dan tidak ikut ambil bagian di dalamnya. Tidak ada seorangpun yang ingin dirugikan dan merasa tersisihkan.  Reaksi Kristus kepadanya masih relevan juga buat kita. Bagi Tuhan, kita tidak perlu berfokus pada seberapa besar kemungkinan kita diselamatkan atau apakah kita masuk dalam bagian - bagian itu . Tapi Tuhan justru memantik semangat juang kita semua. Bahwa, jika kita menyadari pintu menuju keselamatan sempit maka kita mesti berjuang keras dan penuh semangat.  Tuhan sendiri tidak pernah menutup pintu keselamatan itu. Ia membuka peluang bagi setiap orang untuk diselamatkan, karena itu hal itu jelas mer

Sketsa Iman - Kemerdekaan yang terkandung dalam pengharapan anak - anak Allah

Sketsa Iman - 26 Oktober 2021  Bacaan : Rm 8:18-25 | Luk 13:18-21 Renungan :  Melanjutkan bacaan dari kitab Roma, kali ini rasul Paulus berbicara tentang pengharapan yang dimiliki oleh anak - anak Allah, yaitu kita semua yang percaya kepada Yesus Kristus. Yang menarik untuk dilihat juga adalah bagaimana Paulus ikut menyertakan tentang penderitaan - penderitaan yang masih ada juga.  Ya, selama kita masih hidup di dunia ini, kita tetap hidup berdampingan dengan penderitaan. Namun, arti pengharapan sejati itu adalah melihat apa yang melampaui hidup kita saat ini, yaitu keselamatan yang dijanjikan dan kehidupan kekal yang menanti umat beriman. Disitulah kekuatan dari pengharapan itu muncul, karena kita melihat dalam iman saat ini bahwa suatu saat nanti kita akan melihat buah - buah dari pengharapan kita itu. Bagi setiap orang Kristen, Tuhan memberikan kepada kita keselamatan dan sekaligus juga Ia membiarkan kehendak bebas kita untuk memilih atau menolakNya. Jika kita telah dengan sukarela

Sketsa Iman - Hidup menurut Roh

Sketsa Iman - 25 Oktober 2021  Bacaan : Rom 8:12-17 | Luk 13:10-17 Renungan :  Salah satu ciri khas dari tulisan St Paulus kepada para jemaatnya adalah pertentangan antara roh dan kedagingan. Yang dimaksud dengan daging disini adalah hal - hal fana, duniawi yang melekatkan kita secara tidak sehat dan sekaligus telah menjauhkan kita dari Allah.  Di ayat 13, Paulus berkata : "jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan - perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." Gaya hidup seperti apa yang dimaksud dengan hidup menurut daging ? Taruhlah ada seseorang yang penuh semangat , cerdas dan kreatif. Dia berusaha untuk bekerja keras senantiasa agar mendapatkan posisi jabatan yang baik agar mendapatkan gaji yang tinggi. Karena itu, dia sering menghabiskan waktu di pusat perkantoran. Ketika pulangpun, hiburannya adalah pergi ke mall, entah untuk makan atau jalan - jalan. Akhir pekan diraskan sebagai hak untuk bersenang - senang sehingga dia tid

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pewarta cinta kasih Tuhan diaja

Sketsa Iman - Bagaimana berhadapan dengan dunia

Sketsa Iman - 15 Oktober 2021 Bacaan : Rm 4:1-8 | Luk 12:1-7 Renungan :  Tantangan - tantangan nyata yang dihadapi oleh para murid disajikan dalam pengajaran oleh Tuhan Yesus. Ia mula - mula menggarisbawahi bahaya ragi orang Farisi, yaitu kemunafikan. Kita sudah melihat dalam bacaan - bacaan sebelumnya bagaimana Yesus mengecam sikap orang Farisi dan ahli Taurat yang lebih mengedepankan tradisi - tradisi juga peraturan - peraturan yang memberatkan orang banyak sehingga menjatuhkan semangat juga menjauhkan mereka yang mencari Tuhan dari Tuhan.  Lalu setelah itu, Yesus menunjukkan juga bagaimana ketakutan akan penganiayaan, penderitaan bahkan ancaman pembunuhan tidak perlu menjadi penghalang dalam mewartakan dan membagikan cinta kasih. Malahan seharusnya, kita semua harus mengembangkan rasa takut yang lebih positif, yaitu takut akan Allah.  Takut akan Allah juga merupakan salah satu karunia Roh Kudus. Umumnya orang melihat rasa takut ini dengan pandangan takut mendapatkan hukuman, sanksi

Sketsa Iman - Menjadi angkatan yang setia kepada Allah

Sketsa Iman - 14 Oktober 2021  Bacaan : Rom 3:21-30 | Luk 11:47-54 Renungan :  Kerasnya dan tegarnya hati orang - orang Yahudi yang diberikan nasihat dan teguran agar bertobat tercermin dari kritikan tajam Yesus yang ditujukan kepada orang - orang Farisi juga ahli - ahli Taurat. Yesus berbicara tentang makam para nabi yang menjadi korban nenek moyang mereka. Disini kita bisa melihat Allah terus menerus membuka hatiNya dan pintu kerahimanNya bagi pertobatan bangsa Israel namun ditolak. Sungguh disayangkan, setelah menegur mereka, ahli - ahli Taurat dan orang - orang Farisi menjadi marah dan berusaha untuk menjatuhkan Yesus lebih keras agar dapat menangkap Dia.  Kita bisa diteguhkan dan belajar dari pola dan cara kerja Allah kepada bangsa Israel. Sejak awal mulanya, ketika bangsa Israel terpilih sebagai umat Allah di gunung Sinai, Allah tak pernah berhenti untuk membimbing mereka agar berada di jalan yang benar. Sejumlah besar nabi yang dikirim adalah bukti cinta kasih Allah yang berkela

Sketsa Iman - Melenyapkan benih - benih sikap orang Farisi yang buruk dalam diri kita

Sketsa Iman - 13 Oktober 2021 Bacaan : Rom 2:1-11 | Luk 11:42-46 Renungan :  Perseteruan antara Yesus dengan orang - orang Farisi juga merambat sampai ke pihak - pihak ahli Taurat. Sementara Yesus menyampaikan beberapa kecamannya yang berbentuk "ucapan celaka", ahli - ahli Taurat merasa tersindir :  "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Kepada mereka, Yesus mengatakan bahwa mereka menaruh beban - beban yang tak terpikul pada orang - orang namun mereka sendiri tidak menyentuhnya sama sekali. Ahli - ahli Taurat adalah orang - orang yang dipercaya untuk menafsirkan kitab suci dan membagikan penerapan - penerapannya untuk diikuti oleh semua orang. Permasalahan terjadi karena penafsiran mereka sangat rumit sehingga menyulitkan orang - orang untuk menerapkannya dalam hidup sehari - hari. Bisa kita bayangkan bagaimana orang - orang yang saleh dan berniat baik ingin berubah dan bertobat, lalu mengikuti jalan Tuhan tetapi menemui banyak persyaratan yang

Sketsa Iman - Praktik keagamaan yang berjalan selaras dengan cinta kasih

Sketsa Iman - 12 Oktober 2021  Bacaan : Rom 1:16-25 | Luk 11:37-41 Renungan :  Ketegangan antara Yesus dan orang - orang Farisi juga ahli - ahli Taurat semakin meningkat dalam bacaan - bacaan Injil yang akan kita renungkan selama beberapa hari ke depan, menurut Injil Lukas.  Yesus diundang oleh seorang Farisi dalam perjamuan makan bersama. Orang Farisi ini segera menilai Yesus ketika Ia tidak mencuci tanganNya sebelum makan. Ia terheran namun tidak mengungkapkan hal itu. Bagaimanapun juga, Yesus tahu dan memberikan tanggapan sekaligus kritik yang lebih luas terhadap cara hidup beragama orang - orang Farisi tersebut.  Perlu kita ketahui bersama bahwa praktik mencuci tangan sebelum makan bukan sebuah aturan di dalam Taurat, tetapi bagian dari tradisi nenek moyang yang diikuti oleh kelompok Farisi. Jadi, Yesus dan para pengikutNya memang tidak wajib untuk melakukan hal - hal itu.  Kritikan Yesus yang disampaikan dalam Injil hari ini menyangkut tradisi pembersihan cawan bagian luar tetapi

Sketsa Iman - Yesus adalah tanda yang lebih besar dari Yunus

Sketsa Iman - 11 Oktober 2021 Bacaan :  Rom 1:1-7 | Luk 11:29-32 Renunagn :  Sebagai umat beriman, sudah cukup sering kita mencari tanda - tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Semua ini menjadi misteri karena Allah tidak mengungkapkan diriNya kepada kita seperti gambaran personal kita. Namun satu hal yang pasti, dalam Injil hari ini, Yesus mengambil contoh tindakan nabi Yunus kepada penduduk kota Niniwe.  Yunus adalah nabi dalam zaman Perjanjian Lama yang diutus oleh Allah untuk memberikan peringatan kepada orang - orang Niniwe agar bertobat. Ketika mendengarkan seruan peringatan dari Yunus, penduduk itu segera berkabung dan bertobat. Tindakan - tindakan ini meluputkan mereka dari masalah - masalah.  Yesus juga kemudian berbicara tentang seorang ratu dari daerah selatan yang mengunjungi raja Salomo jauh - jauh untuk mendengarkan dan mengetahui hikmatnya yang terkenal dalam mengatasi berbagai perkara kehidupan. Dia begitu terpesona dan mengagumi kebijaksanaannya.  Maka, dengan dua co

Sketsa Iman - Berani meminta Roh Kudus kepada Allah

Sketsa Iman - 7 Oktober 2021 Bacaan : Mal 3:13-4:2a | Luk 11:5-13 Renungan :  Hari ini, kita semua mau didorong, diajak oleh Tuhan Yesus untuk melihat cinta kasih Allah Bapa yang tak terbatas. Kita didorong untuk berusaha mencari, meminta dan mengetok pintu yang menghantar kita kepada Allah. Dan Yesus berkata juga bahwa kita akan mendapatkan apa yang kita cari, menerima yang kita minta dan pintu dibukakan bagi kita.  Sebagai ilustrasi sederhana, Yesus memberikan contoh pada seseorang yang membutuhkan bantuan sahabatnya ketika menerima tamu di tengah malam. Dan dari sini, Yesus berkata "apalagi Bapamu yang di sorga". Menarik untuk dilihat bahwa dimata Yesus, menurut pandanganNya, kita adalah anak - anak Allah.  Hadiah terindah dan terbaik yang dapat kita peroleh adalah kehadiran Allah sendiri di dalam hidup kita. Dan itu semua terwujud lewat kuasa Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita masing - masing. Itulah sebabnya mengapa Yesus secara khusus menekankan bahwa Allah akan memb

Sketsa Iman - Unsur - unsur terpenting dalam Doa

Sketsa Iman - 6 Oktober 2021  Bacaan : Yun 4:1-11 | Luk 11:1-4  Renungan :  Rumusan Doa "Bapa Kami" diajarkan langsung oleh Yesus kepada kita semua agar kita senantiasa dapat berkenan kepada Allah. Di dalam doa itu, ada banyak hal - hal penting yang dapat kita lihat bersama :  Bapa, dikuduskanlah namaMu Sebutan Bapa adalah sebutan akrab anak -anak untuk orangtuanya. Oleh Yesus, kita dijadikan anak - anak Allah dan hubungan kita diperkuat dalam ikatan orang tua dan anak ini.  Bagi umat Israel, sebutan bagi Allah yaitu YHWH adalah sebutan yang sakral sedemikian hingga mereka tidak akan menyebut langsung nama yang kudus itu tetapi menggantinya dengan sebutan yang lain, yaitu Adonai.  Kitapun diajak untuk melihat nama yang kudus ini, yang penuh kuasa dengan penuh hormat.  Datanglah KerajaanMu Tuhan Yesus dalam pewartaanNya senantiasa menyatakan kepada orang banyak bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat. Kondisi ini adalah kondisi yang sangat diidamkan semua orang karena didalamnya kita

Sketsa Iman - Bertumpu di dekat Tuhan

Sketsa Iman - 5 Oktober 2021 Bacaan : Yun 3:1-10 | Luk 10:38-42 Renungan :  Kisah tentang Maria dan Marta selalu cukup menarik untuk direnungkan. Maria dan Marta adalah dua orang yang sangat dikasihi oleh Yesus. Marta sangat bertanggung jawab, ia mencoba menjadi tuan rumah yang baik dan berusaha memberikan pelayanan yang maksimal untuk Yesus. Sementara itu Maria justru ingin meluangkan waktu dan perhatian penuhnya dekat Yesus. Ia duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan setiap perkataan-Nya.  Sampai zaman sekarang, orang - orang cukup tertarik untuk mencari, mendengarkan, melihat dan meresapkan nasihat - nasihat dari para pembicara dan motivator yang membagikan pengalamannya. Tak jarang, orang - orang rela membayar untuk itu. Usaha - usaha ini merupakan tindakan nyata untuk memperkaya diri dengan pengetahuan dan pengalaman yang baru.  Sebagai orang yang hidup di lingkungan masyarakat modern, kecepatan dan waktu adalah dua hal yang begitu dianggap berharga untuk mencapai kesuksesan. Pada

Sketsa Iman - Melihat sesama kita dalam kebersamaan

Sketsa Iman - 4 Oktober 2021 Bacaan : Yun 1:1-17;2:10 | Luk 10:25-37 Renungan :  Hari ini, Tuhan Yesus kembali mengingatkan kita lewat perumpamaan tentang seorang Samaria yang baik hati. Orang Samaria dan orang - orang Yahudi telah lama mengalami permusuhan panjang, sejak zaman ketika kerajaan Israel terpecah menjadi dua, yaitu kerajaan utara dan selatan. Orang - orang Samaria berbaur dengan orang - orang pendatang dan tidak lagi menjaga sembah bakti mereka kepada Allah orang Israel. Yesus bertanya kepada orang - orang Farisi  tentang siapakah yang disebut sebagai "sesama" kita. Bagi mereka cukup jelas, yaitu lingkaran masyarakat Yahudi : bukan orang -orang Roma yang menjadi penguasa dan bukan orang - orang Samaria yang kafir. Perumpamaan Yesus sungguh kaya, karena terdiri dari orang - orang dari berbagai latar belakang : seorang Lewi yang berharta banyak, seorang imam yang biasa bertugas di bait suci dan juga seorang Samaria.  Lewi adalah orang yang berharta banyak, ketika m

Sketsa Iman - Melatih kepasrahan dan kerendahan hati

 Sketsa Iman - 1 Oktober 2021 Bacaan : Yes 66 : 10-14b | Mat 18:1-5 Renungan :  Hari ini, Gereja Katolik merayakan pesta salah satu orang kudus terbesar yaitu St Theresia dari Lisieux. Dia adalah contoh teladan yang paling konkrit yang dapat kita pakai sebagai titik permenungan kita terhadap bacaan Injil hari ini.  Bacaan Injil membahas pertengkaran para murid tentang siapa yang terbesar diantara mereka. Siapa yang terbaik, terkuat, paling menonjol menjadi pertanyaan banyak orang dalam berbagai bidang kehidupan kita saat ini. Ternyata menjadi murid Kristus pun tidak terlepas dari hal - hal ini.  Tuhan Yesus menggunakan kesempatan ini untuk membalikkan pola pikir para murid dan mengajak mereka untuk menjadi yang terbesar dalam hal yang lain, yaitu dalam hal kerendahan hati. Sikap rendah hati ini merupakan sikap yang paling penting untuk bisa terbuka dan menerima kehadiran dan rahmat Tuhan.  Kerendahan hati dapat membuka kesempatan untuk maju yang lebih besar karena kita menjadi sadar ak