Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Mengimani Yesus tanpa meminta tanda


 Sketsa Iman - 15 Februari 2021


Bacaan 1 : Kej 4:1-15.25
Bacaan Injil :  Mrk 8:11-13

8:11 Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. 8:12 Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." 8:13 Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.

Renungan :

Orang - orang Farisi seringkali hadir dalam kegiatan - kegiatan publik yang dilakukan Yesus. Mereka banyak mengajukan pertanyaan - pertanyaan kepadaNya dan melihat kuasaNya bekerja bagi orang banyak. Sayangnya, setelah mendengarkan begitu banyak sabda dari Yesus yang bijaksana dan melihat sendiri mujizat terjadi yang menghantar orang - orang untuk memuliakan Allah, mereka masih menutup hati dan tidak percaya kepadaNya. Malahan, orang - orang Farisi adalah salah satu kelompok yang merasa tersaingi dengan kehadiran dan popularitas Yesus di tengah - tengah orang Yahudi.

Dalam bacaan hari ini, mereka mencobai Yesus dengan meminta suatu tanda dari Surga. Yesus tidak meladeni provokasi ini dan Ia berkata bahwa "angkatan" ini tidak akan diberi suatu tanda. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang. Yesus tidak pernah memaksakan seseorang untuk menerima keselamatan dari Allah. Ia mengajar, menyembuhkan orang sakit , mempertobatkan banyak orang berdosa dan mengajak orang - orang untuk menerima keselamatan, tapi Yesus menghargai pendapat dan pemikiran setiap orang.

Sebagai orang Kristiani, kita senantiasa dipanggil untuk menjaga relasi kita dengan Tuhan. Kita terus menerus diajak untuk rajin berdoa dan mengandalkan Tuhan, juga melakukan introspeksi diri dan pemeriksaan batin supaya kita semakin mengenal diri sendiri dan belajar bertumbuh dalam berbagai kebajikan rohani. Mengandalkan Tuhan, dan percaya kepadaNya harus dilandasi dengan sikap beriman yang aktif. Kita tidak datang kepada Tuhan hanya ketika ada masalah saja, dan sebaiknya tidak meminta tanda hanya karena kita merasa ragu - ragu, apakah doa - doa kita akan dijawab.

Bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil. Namun, kita mesti mengingat juga bahwa Allah selalu memiliki rancangan yang terbaik bagi kita, jadi kita mesti mendengarkan apa yang Ia mau sampaikan kepada kita. Jika kita bersikap seperti orang Farisi, kurang percaya dan meminta tanda - tanda, kita sebenarnya justru sedang hidup dalam banyak kekhawatiran. "Boleh ngga ya, Tuhan berikan saya tanda kalau memang ini pekerjaan yang cocok ? saya sudah capek dengan kondisi sekarang". Atau kita meminta tanda dari Tuhan untuk kebutuhan lain seperti calon pasangan hidup, anak atau keputusan yang lain.

Yang perlu direnungkan bersama adalah, jika kita meminta tanda itu bukan karena kita ingin terburu - buru lepas dari keadaan saat ini yang mungkin saja sedang tidak nyaman. Yesus tidak pernah mengatakan bahwa keselamatanNya menghilangkan badai dalam hidup seseorang. Yang terjadi justru sebaliknya, Ia mendampingi kita dalam setiap musibah, masalah, air mata dan penderitaan kita. Yesus menguatkan kita dari dalam di saat - saat terlemah sehingga kita tak perlu meminta tanda apapun karena Ia sudah bersama kita.

Maka , tolak ukurnya sekarang menjadi berbeda. Kita bisa berdoa kepada Tuhan, meminta petunjuk, tetapi harus ada keterbukaan dan kerelaan hati untuk menerima jika tanda itu mungkin akan berbeda dengan apa yang kita pikirkan dan niatkan. Kita juga siap untuk beriman tanpa meminta tanda. Bukankah iman artinya percaya pada apa yang belum kita peroleh saat ini tapi kita yakin menerimanya ?  Mari kita buka hati, dan dalam kehendak bebas kita, mau memilih untuk dikendalikan, dibimbing oleh Allah 100%.

Doa :

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami seringkali adalah anak - anak yang peragu. Ketika ada masalah - masalah menghampiri , dan dikala doa - doa kami belum menuai jawaban, kami meminta tanda kepadaMu. Curahkanlah kedamaian, dan kekuatan untuk percaya sehingga hati kami menjadi lebih tenang dan kami dapat mengusahakan hal - hal terbaik yang sesuai dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil