Sketsa Iman - 12 Februari 2021
Bacaan 1 : Kej 3:1-8
Bacaan Injil : Mrk 7:31-37
7:31 Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. 7:32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. 7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. 7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! 7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. 7:36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. 7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."Renungan :
Hari ini kita mendapatkan kisah penyembuhan khusus yang lain. Kali ini, Tuhan Yesus menyembuhkan seseorang yang sakit tuli dan gagap. Menarik untuk dilihat, cara Tuhan memperlakukan dia. Untuk mengobatinya, Yesus membawa dia ketempat yang sepi lalu menyentuh bagian - bagian yang sakit, yaitu telinga dan lidahnya. Lalu dengan doa perintah, Yesus langsung berkata "Efata" dan akhirnya orang itu mampu berbicara juga mendengar dengan lancar.
Ini mungkin merupakan tindakan sederhana, tapi penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus benar - benar mengandung cinta yang besar. Yesus tahu betapa kagetnya seseorang yang indera pendengarannya sempat terikat. Ia tentu akan merasa terkejut dengan suara - suara baru yang didengarnya dan bisa jadi menjadi stress. Karena itu, Yesus membawanya ke tempat yang tenang supaya dapat beradaptasi.
Demikianlah juga Tuhan dalam hidup kita masing - masing. Ketika Ia mau memberikan kita sesuatu, Ia akan menuntun kita secara bertahap sampai kita mampu untuk beradaptasi terhadap keadaan yang Ia rancangkan bagi kita. Seringkali, inilah kondisi dimana kita menantikan waktu pemenuhan janji Tuhan bagi hidup kita dan juga kondisi - kondisi menantang yang perlu kita lewati.
Ada banyak kondisi ketika kita merasa seolah ditinggalkan dari Allah. Seolah kita tersingkir, dan keadaan kita berbeda dari orang lain. Jangan khawatir, karena mungkin Tuhan sedang memisahkan kita dari orang banyak supaya kita dapat mempersiapkan diri kita lebih baik. Mungkin kita perlu menyendiri sejenak untuk mengatur resolusi kita, merenungkan kebiasaan kita yang baik dan buruk, memikirkan rencana ke depan yang pas dan untuk beristirahat dahulu sebelum terjun lagi ke rutinitas yang padat dan berulang.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, terima kasih atas penyertaanMu yang begitu indah dan nyata bagi kami. Melalui peristiwa penyembuhan orang yang bisu dan tuli hari ini, kami disadarkan bahwa Engkau memiliki cara - cara yang baik dan khusus untuk kami masing - masing, sesuai dengan kondisi kami. Semoga kami boleh semakin beriman dan percaya akan kuasaMu yang nyata dan mau ikut kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar