Sketsa Iman - 3 Februari 2021
Bacaan 1 : Ibr 12:4-7.11-15
Bacaan Injil : Mrk 6:1-6
12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. 12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; 12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." 12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. 12:12 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; 12:13 dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. 12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. 12:15 Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Renungan :
Kita memahami bersama - sama bahwa Allah menciptakan manusia sebagai pembelajar sejati. Ketika harus belajar sesuatu, kita mengalami jatuh dan bangun sampai akhirnya meraih kesuksesan. Disamping usaha dan perjuangan kita, kita juga perlu mendapatkan bimbingan dari orang - orang lain yang sudah berpengalaman sehingga kita bisa mendapatkan ilmu tersebut dalam hidup kita. Siklus ini terus berlanjut hingga ke anak cucu dan generasi selanjutnya.
Cara ini jugalah yang bisa kita refleksikan dari bacaan 1 , dimana Allah juga membimbing dan menuntun setiap langkah kita. Terkadang seseorang harus diberikan peringatan yang sederhana dan lembut, tetapi bisa juga keras dan menyakitkan karena bobot dari hal - hal yang sedang dijalani itu. Allah mau menguatkan hidup kita sehingga kita menjadi pribadi yang tangguh dan tahan uji.
Coba kita perhatikan di dalam hidup kita, dalam banyak hal kita harus berusaha dan terkadang itu tidak nyaman. Jika ingini sehat, kita mesti meluangkan waktu berolahraga dan makan makanan yang bergizi. Ketika berolahraga, misalkan jogging, awal - awalnya kaki kita terasa pegal, napas kita akan terengah-engah. Namun setelah rutin melakukannya kita akan terbiasa dan bisa menempuh jarak yang cukup untuk membakar kalori tubuh. Jika kita ingin sukses, kita harus meluangkan banyak waktu untuk belajar dan menerima bimbingan orang lain, bahkan sampai mengorbankan waktu istirahat dan libur kita di hari sabtu dan minggu.
Nah, bila dalam hidup kita kita ditimpa beberapa kesulitan, dan disaat itu kita juga tetap berpegang kepada Allah, kita mesti tetap setia berdoa dan mendekatkan diri kepadaNya. Ada banyak pengalaman yang dialami orang - orang ketika mereka berdoa untuk suatu hal. Misalkan saat kita berdoa untuk meminta kesabaran, kita dihadapkan pada orang - orang yang mudah membuat kita emosi bukan ?
Kita diberikan oleh Tuhan banyak kesempatan sebagai arena belajar kita. Mari kita manfaatkan dengan sebaik - baiknya supaya kita bisa mengembangkan diri, tahan uji dan menjadi berkat bagi orang lain.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami berterima kasih atas segala perhatian dan berkat yang Engkau berikan kepada kami. Kami mohon berkatMu supaya kami bisa tahan uji dan bisa belajar untuk mengikuti kehendakMu dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar