Sketsa Iman - 9 February 2021
Bacaan 1 : Kej 1 : 20-2:4a
Bacaan Injil : Mrk 7:1-13
7:1 Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. 7:2 Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. 7:3 Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; 7:4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. 7:5 Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" 7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. 7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. 7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." 7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. 7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. 7:11 Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban--yaitu persembahan kepada Allah--, 7:12 maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. 7:13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."Renungan :
Hari ini kita mendapatkan sejumlah nasihat berharga dari percakapan antara orang - orang Farisi, ahli - ahli Taurat dengan Yesus. Para murid kedapatan bersalah karena makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Aturan ini merupakan tradisi nenek moyang bangsa Israel yang dijaga ketat turun temurun.
Menanggapi protes tersebut, Yesus menunjukkan pokok yang jauh lebih penting yaitu aturan ini jangan mengesampingkan perintah Allah yang baik, benar dan penuh kasih. Ia memberikan contoh yang cukup jeals yaitu perihal salah satu 10 Perintah Allah yaitu menghormati orang tua. Ia menunjukkan kemunafikan orang - orang ini karena tidak merawat orang tuanya dengan alasan uang yang ada sudah dihabiskan untuk korban persembahan. Jadi bakti kepada orang tua itu tidak dilakukan dengan baik karena adat istiadat.
Kita harus berhati - hati pada pelaksanaan hal - hal semacam ini dalam hidup kita. Hendaknya kita bersikap bijaksana ketika menaati peraturan Gereja. Sebagai contoh, perihal persembahan yang kita berikan hendaknya sesuai dengan kondisi ekonomi kita saat ini sehingga kebutuhan hidup kita masih bisa tetap terpenuhi dengan seimbang.
Yang biasanya menjadi hal penting juga adalah durasi pelayanan kita diluar berhadapan dengan waktu kita bersama keluarga. Jangan sampai, kita tidak seimbang dalam memanfaatkannya sehingga terdapat kerenggangan di dalam relasi keluarga kita.
Marilah kita memohon bimbingan dari Roh Kudus, supaya setiap pelayanan dan juga kepatuhan kita terhadap kebiasaan dan hal - hal rohani bisa sesuai dengan kehendak Tuhan.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami menyadari lewat bacaan Injil hari ini betapa kami harus bersikap bijaksana dan berusaha menyeimbangkan kehidupan kami sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik. Jangan sampai kami terlalu memusatkan perhatian pada hal - hal rohani sehingga melupakan panggilan kami dalam keluarga dan masyarakat. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar