Sketsa Iman - 16 Februari 2021
Bacaan 1 : Kej 6:5-8;7:1-5.10
Bacaan Injil : Mrk 8:14-21
8:14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. 8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes." 8:16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti." 8:17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? 8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, 8:19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul." 8:20 "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul." 8:21 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"
Renungan :
Dikisahkan dalam bacaan Injil hari ini, murid - murid Yesus lupa membawa roti dan sepertinya mereka menjadi cemas. Yesus yang tahu hal itu menggunakan tema "roti" untuk mengajarkan kepada para murid tentang hal - hal yang lebih mendalam. Ia mengajarkan supaya mereka harus berhati - hati terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Sayangnya, para murid masih dihimpit oleh kekhawatiran duniawi akan roti , padahal sebelumnya Yesus mengadakan dua mujizat besar yaitu menggandakan lima roti bagi lima ribu orang dengan sisa 12 bakul, dan tujuh roti untuk empat ribu orang dengan sisa 7 bakul.
Pertanyaan - pertanyaan Yesus di ayat 17 berkaitan dengan ketidakmampuan para murid untuk memahami apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar. Karena itu, kedegilan hati para murid menjadi permenungan utama kita hari ini, supaya kita mampu melihat setiap karya Allah dibalik setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita setiap hari.
Terkadang, kita juga seperti para murid yang tahu bahwa Allah memberikan kita rejeki, berkat dan perlindungan juga telah menolong kita dalam banyak kesulitan. Tetapi ketika kita sedang berada dalam masalah , kita lebih memikirkan masalah ini menelan kita tanpa pertolongan berarti. Untuk itu, kita mesti belajar untuk pasrah dan terus menerus membangun kepercayaan yang total kepada Allah.
Marilah kita bersama - sama menyadari kembali bahwa Allah kita adalah Allah yang hidup. Artinya, Ia Allah yang mampu melakukan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini, Ia Allah yang walaupun tidak kita lihat dan dengar secara langsung, tetapi karya dan kehadiranNya sungguh nyata. Untuk melakukan hal ini, kiranya kita juga bersandar pada pertolongan Roh Kudus, yang akan menuntun kita kepada pengertian yang benar.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami supaya kami mampu melihat dan mendengarkan jejak dan karyaMu didalam hidup kami setiap hari. Tambahkanlah iman kami, dan tuntunlah kami dalam kuasa Roh Kudus-Mu yang tercurah bagi kami sehingga kami semakin percaya dan bersandar total kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Ref :
Ayat 15 : Luk 12: 1 (disebutkan juga tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes di Injil Lukas)
Ayat 18 : Yer 5:21, Yeh 12:2, Mrk 4 : 12
Khususnya dalam Yer 5 : 21 :
"Dengarkanlah ini, hai bangsa yang tolol dan yagn tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar!"
Komentar
Posting Komentar