Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Menggunakan kekuasaan dengan bijak

Sketsa Iman - 10 Maret 2020

Bacaan 1 : Yes 1:10.16-20
Bacaan Injil : Mat 23:1-12

23:1 Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: 23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. 23:4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. 23:5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; 23:6 mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; 23:7 mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. 23:8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. 23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. 23:10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. 23:11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. 23:12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Renungan :

Dalam peran kita di masyarakat, ada posisi - posisi kunci yang memiliki kewenangan yang spesifik untuk membuat kebijakan - kebijakan yang mampu mempengaruhi kehidupan orang banyak. Misalakn di keluarga, peran penting itu dipegang oleh orang tua dalam mendidik anak - anaknya, begitupun di sekolah atau universitas dimana guru dan dosen menjadi teladan yang membimbing para murid. Di lingkungan kerja pun tidak berbeda jauh, semakin tinggi posisi seseorang, semakin banyak wewenang yang dia miliki untuk membuat kebijakan. Bahkan di lingkungan pemerintah, DPR bisa menciptakan undang - undang, Presiden bisa mengeluarkan Perpres (Peraturan Presiden), dst.

Di lingkungan keagamaan, Yesus menegaskan peran ahli - ahli Taurat dan orang - orang Farisi sebagai pihak yang punya wewenang untuk mengatur kehidupan keagamaan orang - orang Yahudi. Mereka mengajarkan banyak hal keapda banyak orang terkait pelaksanaan hukum Taurat. Meskipun begitu, mereka memanfaatkan jabatan mereka untuk bersikap munafik, yaitu tidak melakukan apa yang mereka sendiri ajarkan. Sikap - sikap ini tercermin dari bagaimana mereka justru lebih mengutamakan pujian, penghormatan dari orang - orang karena mereka adalah tokoh - tokoh penting masyarakat.

Sementara itu, Tuhan Yesus justru mengajarkan dan menekankan kepada para muridNya, cara bersikap yang sangat berbeda. Jika kita adalah para pemimpin, dan punya kekuasaan untuk melakukan sesuatu, kita mesti berlomba - lomba menjadi pelayan bagi sesama. Kita mengutamakan pelayanan terbaik yang bisa kita berikan kepada orang banyak. Semakin kuat posisi dan semakin tinggi jabatan kita, semakin besar dan berat juga tanggung jawab yang mesti dipikul.

Bagi kita, orang - orang Kristiani, menerapkan praktik hidup rohani yang baik bisa diwujudkan dengan banyak cara. Secara rohani, praktik berdoa, merenungkan dan membaca kitab suci dan juga menghadiri Ekaristi adalah hal - hal yang mungkin sudah bisa dikategorikan minimum kita lakukan secara rutin. Disisi lain, kita bisa mengamalkan ajaran yang diberikan kepada kita, dengan bersikap penuh kasih kepada sesama.

Kita melakukan kebaikan - kebaikan kecil kepada sesama senantiasa. Berusaha menjadi orang yang lebih penyabar, lebih murah hati, lebih mudah memaafkan, mudah melakukan introspeksi diri dan belajar terbuka untuk memberi dan menerima kebaikan orang lain. Kita melakukan hal - hal praktis yang mengandung kebaikan - kebaikan itu.

Tentu saja, dalam peran kita dimanapun kita berada, kita menyumbangkan partisipasi terbaik kita. Misalkan, dalam menggunakan media sosial, kita akan berusaha untuk tidak menyebarkan gosip, fitnah dan hoax yang berasal dari sumber yang kurang tepat. Kita belajar untuk menjalankan tugas - tugas kita dikantor dengan disiplin dan profesional. Jangan lupa, disamping itu semua kita mesti berusaha untuk setia mempersembahkan segala daya upaya kita untuk kemuliaan Tuhan.

Doa :

Allah, Bapa kami yang Maha Kuasa, Engkau memberikan kami masing - masing peran didalam kehidupan kami. Semoga kami mampu menjalankan setiap tugas, tanggung jawab, panggilan kami untuk kemuliaan namaMu dengan semaksimal mungkin. Berilah kami hati sebagai pelayan yang siap untuk melakukan yang terbaik bagi sesama kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...