Sketsa Iman - 9 Maret 2020
Bacaan 1 : Dan 9:4b-10
Bacaan Injil : Luk 6:36-38
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Renungan :
Hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita sebuah resep yang sangat jitu dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di sekitar kita. Konflik bisa meluas karena ada pihak - pihak yang tetap saling mempengaruhi, saling mempertahankan pendapat dan saling menyerang satu sama lain. Resep supaya konflik mereda, biasanya adalah berusaha untuk saling menahan diri satu sama lain, lalu melakukan perundingan untuk membicarakan persoalan - persoalan yang ada dengan kepala dingin.
Ukuran yang dipakai dalam konflik - konflik biasanya merujuk ke peraturan - peraturan bersama yang telah disepakati bersama atau peraturan yang cakupannya lebih luas dan membingkai banyak pihak. Tak jarang, perlu dilakukan kesepakatan baru , perjanjian bersama yang dipakai untuk menuntaskan persoalan - persoalan yang ada.
Nah, resep yang diberikan ala Kristus adalah resep yang sangat indah dan cukup menantang juga untuk diterapkan oleh setiap orang yang percaya kepada Tuhan. Pertama, adalah sikap murah hati, mengikuti teladan Bapa. Sikap murah hati, sangat penting karena konflik - konflik mudah terjadi dikala orang - orang merasa banyak dirugikan. Sementara itu, orang yang murah hati lebih mudah berkorban dan berbagi kepada sesama, sehingga konflik - konflik bisa dihindarkan.
Sikap kedua, adalah sikap mengampuni. Tuhan meminta supaya kita tidak menghakimi sesama kita, dan belajar untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Sikap maaf, adalah sikap yang sangat vital untuk meredam konflik. Kita berusaha membangun perdamaian dengan sikap memaafkan ini. Walaupun terkadang sulit, tapi mengampuni mampu menyembuhkan banyak luka dan memberikan kelegaan yang besar baik untuk mereka yang mengampuni dan mereka yang diampuni.
Dari sini, Tuhan menegaskan bahwa ukuran yang dipakai itu penting, karena ukuran itu bisa juga disematkan kepada kita masing - masing. Ada hal - hal terkait ukuran ini yang penting kita perhatikan juga. Beberapa waktu yang lalu, kita diajarkan tentang cara berdoa, berpuasa dan berpantang serta memberi sedekah ala Kristus yang tertuang di Injil Matius 6. Kita berbuat baik, mendoakan orang lain, berpuasa, memberikan sedekah tapi tidak ada yang tahu perbuatan itu selain Allah, Bapa di Surga. Apa yang Yesus katakan ? Ganjaran itu didapatkan dari Allah, bukan manusia.
Untuk setiap perbuatan baik, yang kita lakukan terhadap sesama, walaupun kita tidak menerima balasan yang sama persis, hendaknya tidak membuat kita kecewa. Kita memaafkan orang lain, tetapi orang yang kita ampuni tetap dengan perilakunya yang buruk, namun begitu, kita dicintai oleh Allah. Kita mendoakan orang lain, tanpa mereka ketahui, tetapi ketika jawaban doa itu terungkap, kita juga bisa mengalami sukacita yang besar. Kita mesti mempersembahkan semua kepada Tuhan.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Maha Pengasih, berilah kami rahmat supaya kami mampu belajar membuat ukuran cinta kasih yang jelas kepada sesama kami. Berilah kami hati yang lapang untuk mampu mengampuni sesama kami, dan bersikap murah hati. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Dan 9:4b-10
Bacaan Injil : Luk 6:36-38
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Renungan :
Hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita sebuah resep yang sangat jitu dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di sekitar kita. Konflik bisa meluas karena ada pihak - pihak yang tetap saling mempengaruhi, saling mempertahankan pendapat dan saling menyerang satu sama lain. Resep supaya konflik mereda, biasanya adalah berusaha untuk saling menahan diri satu sama lain, lalu melakukan perundingan untuk membicarakan persoalan - persoalan yang ada dengan kepala dingin.
Ukuran yang dipakai dalam konflik - konflik biasanya merujuk ke peraturan - peraturan bersama yang telah disepakati bersama atau peraturan yang cakupannya lebih luas dan membingkai banyak pihak. Tak jarang, perlu dilakukan kesepakatan baru , perjanjian bersama yang dipakai untuk menuntaskan persoalan - persoalan yang ada.
Nah, resep yang diberikan ala Kristus adalah resep yang sangat indah dan cukup menantang juga untuk diterapkan oleh setiap orang yang percaya kepada Tuhan. Pertama, adalah sikap murah hati, mengikuti teladan Bapa. Sikap murah hati, sangat penting karena konflik - konflik mudah terjadi dikala orang - orang merasa banyak dirugikan. Sementara itu, orang yang murah hati lebih mudah berkorban dan berbagi kepada sesama, sehingga konflik - konflik bisa dihindarkan.
Sikap kedua, adalah sikap mengampuni. Tuhan meminta supaya kita tidak menghakimi sesama kita, dan belajar untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Sikap maaf, adalah sikap yang sangat vital untuk meredam konflik. Kita berusaha membangun perdamaian dengan sikap memaafkan ini. Walaupun terkadang sulit, tapi mengampuni mampu menyembuhkan banyak luka dan memberikan kelegaan yang besar baik untuk mereka yang mengampuni dan mereka yang diampuni.
Dari sini, Tuhan menegaskan bahwa ukuran yang dipakai itu penting, karena ukuran itu bisa juga disematkan kepada kita masing - masing. Ada hal - hal terkait ukuran ini yang penting kita perhatikan juga. Beberapa waktu yang lalu, kita diajarkan tentang cara berdoa, berpuasa dan berpantang serta memberi sedekah ala Kristus yang tertuang di Injil Matius 6. Kita berbuat baik, mendoakan orang lain, berpuasa, memberikan sedekah tapi tidak ada yang tahu perbuatan itu selain Allah, Bapa di Surga. Apa yang Yesus katakan ? Ganjaran itu didapatkan dari Allah, bukan manusia.
Untuk setiap perbuatan baik, yang kita lakukan terhadap sesama, walaupun kita tidak menerima balasan yang sama persis, hendaknya tidak membuat kita kecewa. Kita memaafkan orang lain, tetapi orang yang kita ampuni tetap dengan perilakunya yang buruk, namun begitu, kita dicintai oleh Allah. Kita mendoakan orang lain, tanpa mereka ketahui, tetapi ketika jawaban doa itu terungkap, kita juga bisa mengalami sukacita yang besar. Kita mesti mempersembahkan semua kepada Tuhan.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Maha Pengasih, berilah kami rahmat supaya kami mampu belajar membuat ukuran cinta kasih yang jelas kepada sesama kami. Berilah kami hati yang lapang untuk mampu mengampuni sesama kami, dan bersikap murah hati. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar