Sketsa Iman - 5 Februari 2020
Bacaan 1 : 2 Sam 24:2.9-17
Bacaan Injil : Mrk 6:1-6
Bacaan 1 : 2 Sam 24:2.9-17
Bacaan Injil : Mrk 6:1-6
6:1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. 6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? 6:3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. 6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." 6:5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
Renungan :
Suatu ketika ada seorang pemuda yang baru saja hidup beberapa waktu di daerah pelabuhan kota. Daerah itu adalah daerah yang keras, dimana banyak orang saling mengumpat, berkata - kata kasar dan sering bertengkar dan mabuk - mabukan. Pemuda ini mencoba untuk mengubah kondisi di daerah itu dengan banyak memberikan masukan dan himbauan kepada orang - orang disana untuk bersikap yang benar. Suatu hari, terjadi perkelahian sengit diantara beberapa orang dan pemuda ini melerainya. Ia terkena sabetan pisau dan meninggal dunia. Ketika orang - orang mengerumuni dan melihat siapa dia sebenarnya, mereka terkejut karena ternyata ia seorang imam muda yang diutus sebagai misionaris dikota itu.
Sebagai orang Kristen, kita tidak diminta untuk setiap waktu menunjukkan bahwa kita orang Kristen hanya dengan menceritakan soal Yesus atau tokoh - tokoh kitab suci. Kita diajak untuk menunjukkan Kristus lewat sikap kita, pola pikir kita, hati kita. Kita tidak perlu menunjukkan kolom agama pada KTP kita tapi kita membagikan kasih , cinta dan kebaikan kepada sesama sampai orang-orang terdorong ingin tahu tentang kehadiran Kristus itu melalui diri kita.
Injil hari ini menjadi refleksi bagi kita untuk bagaimana mengenali Kristus yang hadir di tengah - tengah kita. Waktu itu, Yesus hanya dikenali sisi luarnya saja, bahwa Ia anak Yusuf dan Maria dan bahwa keluargaNya tinggal dikota itu. Tapi mereka gagal melihat siapa sesungguhnya Yesus dengan karya - karya yang Ia tunjukkan di kota - kota lain. Sungguh sangat disyangkan.
Renungan :
Suatu ketika ada seorang pemuda yang baru saja hidup beberapa waktu di daerah pelabuhan kota. Daerah itu adalah daerah yang keras, dimana banyak orang saling mengumpat, berkata - kata kasar dan sering bertengkar dan mabuk - mabukan. Pemuda ini mencoba untuk mengubah kondisi di daerah itu dengan banyak memberikan masukan dan himbauan kepada orang - orang disana untuk bersikap yang benar. Suatu hari, terjadi perkelahian sengit diantara beberapa orang dan pemuda ini melerainya. Ia terkena sabetan pisau dan meninggal dunia. Ketika orang - orang mengerumuni dan melihat siapa dia sebenarnya, mereka terkejut karena ternyata ia seorang imam muda yang diutus sebagai misionaris dikota itu.
Sebagai orang Kristen, kita tidak diminta untuk setiap waktu menunjukkan bahwa kita orang Kristen hanya dengan menceritakan soal Yesus atau tokoh - tokoh kitab suci. Kita diajak untuk menunjukkan Kristus lewat sikap kita, pola pikir kita, hati kita. Kita tidak perlu menunjukkan kolom agama pada KTP kita tapi kita membagikan kasih , cinta dan kebaikan kepada sesama sampai orang-orang terdorong ingin tahu tentang kehadiran Kristus itu melalui diri kita.
Injil hari ini menjadi refleksi bagi kita untuk bagaimana mengenali Kristus yang hadir di tengah - tengah kita. Waktu itu, Yesus hanya dikenali sisi luarnya saja, bahwa Ia anak Yusuf dan Maria dan bahwa keluargaNya tinggal dikota itu. Tapi mereka gagal melihat siapa sesungguhnya Yesus dengan karya - karya yang Ia tunjukkan di kota - kota lain. Sungguh sangat disyangkan.
Saat ini, kitapun masih mudah gagal membawa kehadiran Kristus di hadapan orang lain. Kita kurang mampu juga mensyukuri semua yang di berikan Tuhan. Kurangnya kepekaan ini membuat kita mesti banyak berjuang untuk mengenali Kristua di hidup kita dan orang lain.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, sertailah kami senantiasa supaya mampu mengenali kehadiran Kristus di dalam hidup kami dan melalui kami, orang- orang juga bisa menemukan Dia. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, sertailah kami senantiasa supaya mampu mengenali kehadiran Kristus di dalam hidup kami dan melalui kami, orang- orang juga bisa menemukan Dia. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar