Sketsa Iman - 7 Februari 2020
Bacaan 1 : Sir 47:2-11
Bacaan Injil : Mrk 6:14-29
6:14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." 6:15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." 6:16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." 6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" 6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 6:21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. 6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", 6:23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" 6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" 6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 6:28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 6:29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
Renungan :
Peristiwa pembunuhan Yohanes Pembaptis, mewakili tragedi kemanusiaan yang sudah begitu sering terjadi dari waktu ke waktu. Raja Herodes gagal menjawab tawaran keselamatan dari Allah yang disampaikan melalui Yohanes Pembaptis. Walaupun hatinya terombang - ambing, ia juga bisa merasakan daya tarik tersendiri saat mendengarnya namun ternyata pada akhirnya, hawa nafsunya lebih menang daripada pertobatannya.
Adapula dosa kesombongan, perselingkuhan dan kebencian yang diungkapkan oleh Herodias pada Yohanes Pembaptis. Ia bahkan menyuruh anaknya sendiri melakukan permintaan supaya Yohanes dibunuh. Ia sudah menanamkan kebencian di hati anaknya dan mengajarkan hal - hal yang salah. Herodes pun tidak kalah, karena mencerminkan sikap seorang figur publik yang buruk.
Doa :
Bacaan 1 : Sir 47:2-11
Bacaan Injil : Mrk 6:14-29
6:14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." 6:15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." 6:16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." 6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" 6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 6:21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. 6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", 6:23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" 6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" 6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 6:28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 6:29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
Renungan :
Peristiwa pembunuhan Yohanes Pembaptis, mewakili tragedi kemanusiaan yang sudah begitu sering terjadi dari waktu ke waktu. Raja Herodes gagal menjawab tawaran keselamatan dari Allah yang disampaikan melalui Yohanes Pembaptis. Walaupun hatinya terombang - ambing, ia juga bisa merasakan daya tarik tersendiri saat mendengarnya namun ternyata pada akhirnya, hawa nafsunya lebih menang daripada pertobatannya.
Adapula dosa kesombongan, perselingkuhan dan kebencian yang diungkapkan oleh Herodias pada Yohanes Pembaptis. Ia bahkan menyuruh anaknya sendiri melakukan permintaan supaya Yohanes dibunuh. Ia sudah menanamkan kebencian di hati anaknya dan mengajarkan hal - hal yang salah. Herodes pun tidak kalah, karena mencerminkan sikap seorang figur publik yang buruk.
Tawaran keselamatan dari Tuhan, tidak pernah berupa paksaan. Undangan yang disediakan bersifat terbuka, boleh diterima atau ditolak. Hanya saja, konsekuensi ketika seseorang menolak kebaikan, ia akan terarah ke hal-hal buruk yang memudahkannya untuk berdosa. Begitu juga dengan orang-orang yang tidak mau berusaha mengubah hidupnya sendiri.
Herodes punya kapasitas besar untuk menyelamatkan Yohanes dari kematian. Sebagai pemimpin, ia bisa mengajak orang banyak ikut berubah. Namun ala daya, dia tidak punya pendirian, setengah-setengah dalam melihat keselamatan itu.
Kita pun mesti belajar waspada, terutama bila kita merasa tidaklah terlalu perlu membangun kesetiaan dalam iman, pengharapan dan kasih.
Doa :
Allah, Bapa yang penuh kasih, limpahkanlah rahmat kesetiaan kepada kami supaya kami bisa menikmati keselamatan yang Engkau berikan bagi kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar