Langsung ke konten utama

Skstsa Iman - Allah yang mewakili manusia

Sketsa Iman - 2 Februari 2020

Bacaan 1 : Mal 3 : 1-4
Bacaan 2 : Ibr 2:14-18
Bacaan Injil : Luk 2 :22-40

2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; 2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. 2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. 2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. 2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Renungan :

Hari ini Gereja memperingati Pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah. Sesuai dengan hukum Taurat, semua anak sulung harus dipersembahkan kepada Allah ketika mencapai usia yang sudah ditetapkan. Sebagai anak dari Yusuf dan Maria, Yesus ikut ambil bagian dalam hal ini. Sebagai Putera Allah yang hidup, Ia memenuhi nubuat para Nabi dan janji Allah sebagai sumber keselamatan bagi manusia.

Marilah kita mendalami terutama dari bacaan kedua, surat kepada orang Ibrani. Disitu, dinyatakan dengan jelas bahwa cara Allah untuk menyelamatkan manusia dilakukan dengan menjadi manusia sendiri. Tujuannya, supaya ada dari antara manusia yang bisa mewujudkan ketaatan yang diperlukan, yang sebelumnya tidak pernah mampu dilaksanakan secara sempurna oleh orang - orang lain.

Kita menyadari kembali, dosa apakah yang telah dilakukan oleh Adam dan Hawa? Mereka tidak mau taat terhadap perintah Allah. Yesus pun hadir, mewartakan kabar baik ini dan mengembalikan martabat hidup manusia, supaya ada ketaatan, dan pemulihan relasi dengan Allah. Karena utang manusia yang berdosa harus dibayar dengan nyawa, maka Yesus berkorban supaya hutang itu lunas. Dengan lunasnya hutang itu, terwujudlah keselamatan bagi kita semua.

Namun, disisi lain, kita patut mengingat juga bahwa Allah tidak memaksa kita mengikutiNya. Ia memberikan keselamatan itu sebagai sebuah penawaran terbuka. Kita punya kehendak bebas untuk memilih. Kita masih lemah, masih mudah jatuh ke dalam dosa dan masih mungkin meragukan Tuhan. Tapi, jembatan keselamatan sudah didirikan dan sekarang, melalui dan didalam Gereja, tawaran keselamatan itu selalu terbuka untuk kita. 

Gereja menawarkan kepada kita sakramen-sakramen yang mendukung kita tetap dekat dengan Allah. Misalkan saja. Ketika kita berdosa dan mau bertobat, kita diberikan sakramen pertobatan. Saat sedang sakit, atau akan melakukan operasi besar yang mempertaruhkan nyawa, kita bisa mendapatkan sakramen perminyakan.

Allah sudah membukakan kepada kita paket keselamatan yang lengkap. Semuanya itu ada didalam Kristus, bersumber dari Kristus dan menuju kepada Kristus juga. Mari kita menyiapkan hati kita senantiasa kepadaNya.

Doa :
Allah, Bapa yang Maha Pengasih, kami menyadari bahwa anugerah terindah yang Engkau berikan kepada kami adalah kelahiran Yesus ke dunia, sebagai penyelamat kami. Berilah kami iman untuk mampu semakin memahami makna pengorbanan Kristus, dan kami juga semakin belajar mempersembahkan hidup kami kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu