Sketsa Iman - 29 September 2019
Bacaan 1: Am 6:1a,4-7
Bacaan 2: 1 Tim 6:11-16
Bacaan Injil : Luk 16:19-31
16:19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. 16:20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, 16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. 16:22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. 16:23Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. 16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. 16:27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, 16:28sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. 16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi;baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. 16:30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. 16:31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Renungan :
Jalan hidup setiap orang berbeda-beda. Ada yang hidup berkekurangan dan mengalami kesusahan - kesusahan seperti Lazarus dan ada yang hidup berkecukupan dan mengalami sukacita - kebahagiaan duniawi seperti orang kaya dalam cerita Yesus. Perlu kita garisbawahi bahwa bagi Yesus, kedua-duanya adalah anak Abraham dan mereka sama-sama menerima peluang untuk mendapatkan keselamatan dari Allah.
Kita seringkali bertanya-tanya apa tujuan kita hidup di dunia ini? Dan jawabannya adalah supaya kita bisa bersatu dengan Allah. Nampaknya jawaban ini, jika tidak didalami lebih jauh akan menjadi sesuatu yang sangat abstrak. Harua ada contoh-contoh nyata bagaimana mencapai hal itu.
Lazarus dan orang kaya diajak untuk bekerjasama dengan tujuan-tujuan Allah. Lazarus harus menanggung penderitaan hidupnya dengan sabar. Karena hidup berkekurangan, ia tahu apa artinya anugerah dan rejeki. Bahkan remah-remah makanan dari meja si kaya, sudah merupakan sesuatu yang positif untuk dia.
Orang kaya diajak untuk melepaskan kelekatan-kelekatan dari kemewahan yang ia miliki. Keberadaan Lazarus didekatnya adalah sebuah panggilan kerahiman dan jalan-jalan Tuhan untuk tujuan hidup yang kekal. Ia sebenarnya bisa menjadi sumber rejeki, sumber berkat bagi Lazarus. Ia memiliki banyak peluang emas untuk melakukan kebaikan bahkan ia juga punya kitab Musa dan para nabi, namun ia tidak menggunakan kesempatan - kesempatan yang baik ini.
Hasilnya pun segera terlihat ketika keduanya sudah meninggal. Lazarus memperoleh penghiburan abadi. Ia mengalami sukacita, ganti penderitaan yang ia alami. Orang kaya mengalami kekeringan dan penderitaan. Ia terjauhkan dari rahmat Tuhan dan sangat menderita.
Pesan Injil hari ini mau mengetuk sikap hidup kita. Bila kita merenungkan kembali semua yang kita miliki, kita bisa melihat banyak sekali rahmat Tuhan yang baik. Di sekeliling kita juga banyak Lazarus - Lazarus dengan berbagai persoalan mereka yang dapat kita tolong.
Marilah kita tidak hanya memperhatikan diri kita sendiri. Ingatlah bahwa Tuhan sudah mempersiapkan jalan-jalan, peluang-peluang untuk masuk ke Kerajaan Allah lewat kepedulian yang bisa kita berikan kepada sesama dalam berbagai bentuk.
Luangkan sedikit waktu untuk memikirkan apa yang akan kita jawab ketika Bapa Abraham menanyakan apa yang kita perbuat dengan semua anugerah yang kita miliki?
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahabaik, kami menerima begitu banyak berkat setiap hari. Kami bersyukur atas semua anugerah ini sehingga hidup kami bahagia. Kami menyadari Engkau pun memanggil kami untuk berbagi rejeki dan kebahagiaan untuk sesama. Jauhkanlah kami dari sikap tamak, egoisme yang hanya mementingkan diri sendiri. Semoga hati kami mau terbuka untuk rela memberikan kebaikan - kebaikan kepada sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1: Am 6:1a,4-7
Bacaan 2: 1 Tim 6:11-16
Bacaan Injil : Luk 16:19-31
16:19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. 16:20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, 16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. 16:22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. 16:23Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. 16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. 16:27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, 16:28sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. 16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi;baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. 16:30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. 16:31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Renungan :
Jalan hidup setiap orang berbeda-beda. Ada yang hidup berkekurangan dan mengalami kesusahan - kesusahan seperti Lazarus dan ada yang hidup berkecukupan dan mengalami sukacita - kebahagiaan duniawi seperti orang kaya dalam cerita Yesus. Perlu kita garisbawahi bahwa bagi Yesus, kedua-duanya adalah anak Abraham dan mereka sama-sama menerima peluang untuk mendapatkan keselamatan dari Allah.
Kita seringkali bertanya-tanya apa tujuan kita hidup di dunia ini? Dan jawabannya adalah supaya kita bisa bersatu dengan Allah. Nampaknya jawaban ini, jika tidak didalami lebih jauh akan menjadi sesuatu yang sangat abstrak. Harua ada contoh-contoh nyata bagaimana mencapai hal itu.
Lazarus dan orang kaya diajak untuk bekerjasama dengan tujuan-tujuan Allah. Lazarus harus menanggung penderitaan hidupnya dengan sabar. Karena hidup berkekurangan, ia tahu apa artinya anugerah dan rejeki. Bahkan remah-remah makanan dari meja si kaya, sudah merupakan sesuatu yang positif untuk dia.
Orang kaya diajak untuk melepaskan kelekatan-kelekatan dari kemewahan yang ia miliki. Keberadaan Lazarus didekatnya adalah sebuah panggilan kerahiman dan jalan-jalan Tuhan untuk tujuan hidup yang kekal. Ia sebenarnya bisa menjadi sumber rejeki, sumber berkat bagi Lazarus. Ia memiliki banyak peluang emas untuk melakukan kebaikan bahkan ia juga punya kitab Musa dan para nabi, namun ia tidak menggunakan kesempatan - kesempatan yang baik ini.
Hasilnya pun segera terlihat ketika keduanya sudah meninggal. Lazarus memperoleh penghiburan abadi. Ia mengalami sukacita, ganti penderitaan yang ia alami. Orang kaya mengalami kekeringan dan penderitaan. Ia terjauhkan dari rahmat Tuhan dan sangat menderita.
Pesan Injil hari ini mau mengetuk sikap hidup kita. Bila kita merenungkan kembali semua yang kita miliki, kita bisa melihat banyak sekali rahmat Tuhan yang baik. Di sekeliling kita juga banyak Lazarus - Lazarus dengan berbagai persoalan mereka yang dapat kita tolong.
Marilah kita tidak hanya memperhatikan diri kita sendiri. Ingatlah bahwa Tuhan sudah mempersiapkan jalan-jalan, peluang-peluang untuk masuk ke Kerajaan Allah lewat kepedulian yang bisa kita berikan kepada sesama dalam berbagai bentuk.
Luangkan sedikit waktu untuk memikirkan apa yang akan kita jawab ketika Bapa Abraham menanyakan apa yang kita perbuat dengan semua anugerah yang kita miliki?
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahabaik, kami menerima begitu banyak berkat setiap hari. Kami bersyukur atas semua anugerah ini sehingga hidup kami bahagia. Kami menyadari Engkau pun memanggil kami untuk berbagi rejeki dan kebahagiaan untuk sesama. Jauhkanlah kami dari sikap tamak, egoisme yang hanya mementingkan diri sendiri. Semoga hati kami mau terbuka untuk rela memberikan kebaikan - kebaikan kepada sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar