Langsung ke konten utama

Jalan Serta Yesus - Tanda salib , tanda cintaku pada Kristus

Jalan Serta Yesus - Tanda salib , tanda cintaku pada Kristus 



Ketika mesti berdoa di depan umum, apakah anda terbiasa berdoa dengan rumusan tanda salib di awal dan akhir doa ? Saat mengenakan tanda ini apakah anda melakukannya secara perlahan  "dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus" atau dilakukan secara cepat sehingga tidak terlihat oleh orang lain ? 

Adakah kita terkadang malu, mengapa mesti melakukan hal ini sebelum dan sesudah berdoa dan dalam aktifitas harian ini ?  

Hari ini, kita mau bersama mengulas dan merenungkan tentang "tanda salib" yang melekat sebagai identitas dan cara kita mengimani Allah dalam hidup kita. 

Tetapi sebelum itu, izinkan saya menceritakan pengalaman pribadi tentang tanda salib ini dalam hidup pribadi dan keluarga saya. 

Saya sudah dibaptis Katolik sejak bayi, dan bertumbuh dalam pengenalan akan iman Katolik dari kecil. Namun, saya waktu itu belum memahami secara jelas, mengapa seorang Katolik mesti menggunakan tanda salib ini sebelum dan sesudah berdoa. Saya juga terbiasa lebih nyaman berdoa di rumah daripada di depan umum untuk saat - saat tertentu, misalkan sebelum dan sesudah makan apalagi melakukan tanda salib. Sedikit terasa janggal dan kurang nyaman ketika itu. 

Barulah setelah saya mengikuti ret - ret pertama saya di SMP waktu itu, saya mulai berani untuk melakukan kebiasaan ini. Setiap jam makan siang atau makan malam, kami akan melingkar bersama -sama di aula tempat makan, lalu menyanyikan "bless our food" bersama - sama dan berdoa. Ini merupakan sebuah pengalaman yang berkesan, sehingga saya memutuskan untuk mau membiasakan diri berdoa sebelum dan sesudah makan. 

Jadilah ketika pulang ke rumah, orang tua saya menanyakan apa kesan dan pesan yang saya dapatkan dari sana. Mungkin hal pertama yang terlihat jelas bagi mereka, adalah ketika saya berdoa sebelum dan sesudah makan. Ketika itu, keluarga saya masih terbiasa langsung makan saja tanpa berdoa. Namun, setelah beberapa saat mereka juga mulai membiasakan diri berdoa sebelum dan sesudah makan, hingga saat ini. 

Lalu, satu pengalaman lain yang cukup berkesan terjadi saat saya pulang untuk berkumpul bersama keluarga, saya menemukan sebuah praktik rohani baru yang menarik. Setiap pagi, keluarga saya saling memberikan berkat dengan memberikan tanda salib di dahi. Ini merupakan sebuah cara untuk saling memberkati, yang terinspirasi dari pengajaran seorang suster yang membagikan pengalaman yang sama pada sebuah keluarga. 



Arti Tanda Salib

Tanda Salib merupakan sebuah praktik iman yang terpusat pada Kristus sendiri. Salib sendiri telah mengingatkan kita bagaimana Kristus telah mengorbankan diri-Nya, menderita dan wafat demi kita supaya kita mendapatkan hidup yang kekal. Dengan kebangkitan-Nya, salib menjadi tanda kemenangan kita atas maut dan dosa. 

Tanda Salib juga ternyata tidak bertentangan dengan Kitab Suci. Kita menemukan banyak ayat terkait dengan ini seperti yang tertulis pada Yeh 9:4, Kel 17:9-14, Why 7:3, 9:4 dan 14:1.



Cara melakukan Tanda Salib 

Tanda Salib ini sendiri sarat dengan berbagai makna yang mendalam. Saat kita menyebutkan "Atas Nama Bapa ... dan Putera ... dan Roh Kudus", kita sebenarnya menunjukkan iman kepercayaan kita juga kepada Allah Tritunggal yang Mahakudus. 

Dengan gerakan jari pada dahi, bahu kiri , bahu kanan dan perut kita juga ikut serta menghormati hal - hal ini :

  • Dengan dua jari, melambangkan dua kodrat Yesus, yaitu Allah dan manusia
  • Dengan tiga jari, melambangkan Trinitas 
  • Dengan lima jari, melambangkan kelima luka - luka Yesus di kayu salib
  • Posisi tangan pada dahi " Atas Nama Bapa " 
  • Lalu turun ke dada " dan Putera" , melambangkan luka Yesus di perut-Nya ataupun rahim Maria
  • Posisi tangan ke bahu kiri dan kanan " dan Roh Kudus" , "Amin" 
Ada lagi gerakan tanda salib pada saat sebelum mendengarkan bacaan Injil pada Misa : 
  • Tanda salib kecil di dahi , memiliki arti "Dalam pikiranku, aku percaya", dimana kita memohon bantuan Roh Kudus supaya dapat mempercayai sabda Tuhan dalam pikiran kita. 
  • Tanda salib kecil di mulut, memiliki arti "Melalui mulutku, aku mewartakan", di mana kita mengamini dan setuju untuk mewartakan sabda Tuhan kepada orang lain. 
  • Tanda salib kecil di dada, memiliki arti "Dalam hatiku, aku menyimpan sabda Tuhan". Dititik ini kita mau juga menyimpan dan meresapkan sabda Tuhan dalam hati kita sehingga kita juga mendapatkan berkat - berkatNya.



Kapan kita melakukan Tanda Salib ? 

Kita bisa melakukan tanda salib ini dalam keseharian kita dalam banyak kesempatan : 

  • Sebelum dan sesudah berdoa 
  • Saat melihat salib Kristus atau di saat lain untuk menghormati Kristus dan memohon pertolongan-Nya dalam berbagai aktifitas harian, sebelum bekerja atau kegiatan penting lainnya. 
  • Saat melewati bangunan gereja Katolik untuk menghormati kehadiran Kristus dalam tabernakel.
  • Saat memasuki gereja (membuat tanda salib dengan air suci)
  • Saat mengalami ketakutan, atau mendengarkan kabar duka cita orang yang meninggal. 
  • Saat ingin mengusir godaan, ketakutan dan pengaruh kuasa jahat. 
  • Dalam keluarga untuk memberikan berkat. Hal ini bisa juga dilakukan seorang ayah sebagai imam dalam keluarga untuk memberkati anak-anaknya. 

“Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.” 
(Gal 6:14)

Ref : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil