Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Sepenuh hati bagi Tuhan dan sesama dengan semangat Pancasila

Sketsa Iman -  1 Juni 2021



Bacaan : Tb 2:10-23 | Mrk 12 : 13-17

Renungan :

Injil hari ini mengambil bacaan dimana Yesus mengatakan kepada orang - orang Farisi, juga kaum Herodian saat dijebak tentang pembayaran pajak kepada kaisar. Kita tahu saat itu, bangsa Yahudi sedang dalam penjajahan orang - orang Romawi, dan Herodes adalah raja yang ditempatkan disitu walaupun dia sendiri bukanlah seorang Yahudi. Kaum Farisi dan Herodian sendiri sebenarnya bukan orang - orang yang dekat, bahkan sebenarnya saling bermusuhan, namun demi menjatuhkan Yesus mereka mengajukan pertanyaan jebakan ini. 

Jawaban Yesus, sungguh bijaksana yaitu "berikanlah keapda Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" (Mrk 12:17). Bertepatan dengan tanggal 1 Juni dimana Bangsa Indonesia, memperingati hari kelahiran Pancasila, kita akan menjadikan ini sebagai bahan renungan kita hari ini. 

Kita semua hidup ditengah - tengah masyarakat yang sangat beragam, dengan berbagai latar belakang, suku , agama dan ras. Meskipun begitu, kita semua bhinekka. Dengan semangat persatuan ini, marilah kita menjadi manusia - manusia yang siap untuk menjalankan ajaran Kristus tadi, juga sekaligus menjadi masyarakat yang mau mengamalkan nilai - nilai Pancasila dalam hidup kita. 

Sebagai contoh, sejak tahun 2016, Keuskupan Agung Jakarta berani mengambil butir - butir Pancasila ini untuk diamalkan, dipraktekkan berpadanan juga dengan iman Katolik kita. Kita memberikan pernyataan cinta kepada sesama, dalam kelaurga, komunitas, masyarakat dan negara. 

Kita menjaga iman kita dan ketaatan kita kepada Allah yang Esa (sila ke 1), mengutamakan kehidupan manusia yang adil dan beradab, saling menghormati hak dan kewajiban orang lain( sila ke 2). Kita juga menjaga semangat persatuan , toleransi antar umat beragama dan dalam masyarakat (sila ke 3). Dengan berhikmat, dan berlaku bijaksana dalam langkah hidup kita, kita membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat ( sila ke 4) 

Dan akhirnya, kita berusaha untuk menciptakan suasana keadilan dalam masyarakat terutama dalam aspek sosial dengan berpartisipasi untuk menolong mereka yang miskin, dan tersingkirkan. Di sila ke 5 ini, uluran tangan kita kepada sesama akan membantu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Mari berlomba dalam semangat Pancasila, untuk membuat kebaikan dalam keluarga, komunitas, lingkungan masyarakat dan negara. Kita menjadikan sabda Kristus hari ini sebagai landasan untuk memberikan yang terbaik juga kepada Indonesia dan kepada Allah lewat tindakan dan perbuatan kita. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang penuh kasih, curahkanlah rahmatMu kepada kami masing - masing supaya kami mampu menjaga dan melestarikan cinta kasih yang kami tunjukkan kepada sesama dan kepada masyarakat secara umum. Berkatilah juga bangsa kami, Indonesia dan bimbinglah kami untuk terus bersama menjaga ideologi Pancasila sehingga kami bisa hidup berdampingan dengan aman, rukun dan damai. Terangilah juga para pemimpin bangsa kami supaya dapat terus memimpin negara ini dengan kebijaksanaan, dan semoga kamipun mampu memberikan kontribusi yang baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...