Sketsa Iman - 5 Juni 2021
Bacaan : Tb 13:2.6.7.8 | Mrk 12:38-44
Renungan :
Ahli - ahli Taurat adalah kelompok penting yang berpengaruh dan berperan besar dalam hidup keagamaan orang - orang Yahudi. Mereka mencurahkan segala perhatian pada kitab Taurat dan mengajarkan hal - hal itu kepada bangsa Israel.
Meskipun berperan penting, mereka bukanlah teladan yang baik yang bisa dicontoh. Tentang hal ini, Yesus menyoroti tingkah laku mereka seperti senang dipanggil "guru", "bapa" atau "tuan", suka mendapatkan penghormatan di pasar, di tempat ibadah dan senang disanjung dan dipuji.
Mereka termasuk kelompok yang mahir berdoa, dan menerima banyak pujian dan decak kagum orang banyak. Semua ini adalah bagian dari usaha mereka untuk terus dipandang baik dan terhormat oleh semua orang. Sementara itu, walaupun tidak menarik uang atas pengajaran mereka, ternyata mereka sampai mengetuk pintu rumah para janda dan orang - orang yang lemah dan tersingkir, untuk menerima sumbangan.
Hal ini benar - benar dikecam oleh Yesus. Kita tahu, Tuhan tidak melihat harta benda, popularitas dan kedudukan. Kontras dengan hal itu, di ayat 41 - 44, kita membaca teladan seorang yang lain, yaitu seorang janda miskin yang hidupnya sangat susah. Dia hanya punya dua peser saja, yang dimasukkan ke dalam peti persembahan.
Uang ini adalah mata uang tembaga Yunani yang paling kecil, dan Injil menuliskan bahwa itu adalah seluruh nafkahnya. Kepada dia, Yesus berkata bahwa Ia sesungguhnya telah memberi lebih banyak dan lebih besar daripada yang lain. Orang lain memberi dari kelimpahan dan rejeki mereka, tetapi janda miskin ini memberi dari kekurangannya. Dia dibenarkan di hadapan Tuhan.
Mari kita bersama - sama merenungkan standar Tuhan dan dunia yang amat bertolak belakang ini. Apa yang dipandang bagus oleh dunia : harta, popularitas, kehormatan ternyata tidak lah lebih berarti dari perbuatan kasih dan persembahan hati kepada Tuhan.
Jika ternyata, kita adalah salah satu dari orang - orang yang mendapatkan tanggung jawab tertentu dalam masyarakat sebagai pimpinan atau ketua kelompok atau orang - orang yang dihormati dan dihargai, baiklah jika kita memberikan teladan dan contoh yang positif untuk menjadi inspirasi bagi orang - orang untuk hidup lebih baik. Lebih positif lagi, jika hal itu kita tujukan untuk memuliakan Tuhan.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, hari ini kami belajar tentang apa yang paling berkenan bagiMu, yang mesti kami ikuti. Semoga kami memiliki kelepasan dari hal - hal duniawi, dan mau bergantung, berpasrah kepadaMu seperti janda miskin yang rela memberikan seluruh nafkahnya itu. Kami mohon kekuatan iman supaya bisa berjalan dalam kekudusan, seperti yang Engkau kehendaki. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar