Sketsa Iman - 6 November 2020
Bacaan 1 : Flp 3 : 17 - 4 : 1
Bacaan Injil : Luk 16 : 1- 8
16:1 Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. 16:2 Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara. 16:3 Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. 16:4 Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. 16:5 Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku? 16:6 Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. 16:7 Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul. 16:8 Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
Renungan :
Ada banyak film - film aksi yang mengilustrasikan kepada kita berbicara tentang praktik balas budi yang dilakukan oleh berbagai kalangan, misalkan diantara para penjahat , mafia dan tokoh - tokoh tertentu keitk mendapatkan bantuan untuk keluar dari persoalan yang mereka hadapi. Bisa jadi, dikehidupan nyata juga ada banyak model seperti ini, dan dengan demikian kita bisa melihat juga bahwa menanam kebaikan adalah hal - hal yang sangat penting.
Dalam kisah Injil hari ini, Tuhan Yesus menceritakan tentang kecerdikan seorang bendahara yang tidak jujur. Dia ketahuan berbuat salah dan akan dipecat oleh tuannya. Supaya dapat tetap menjalani hidup yang baik setelah itu, dia "menanam" kebaikan kepada orang - orang yang pernah berhutang kepada tuannya. Dia pun menskenariokan "diskon utang" besar - besaran.
Kita tentu tidak boleh meniru sikapnya yang mencuri uang tuannya tapi kepandaiannya mengatur strategi untuk keluar dari masalah ini menjadi contoh bahwa kitapun harus pandai - pandai melihat dan memanfaatkan situasi.
Dalam menjalani kehidupan sehari - hari, terdapat potensi kita mengalami pembatasan atau diskriminasi karena kita adalah orang - orang Kristen. Terhadap semua itu, kita harus tetap mampu berkarya dan melayani. Prinsip yang dapat kita pakai adalah tetap melakukan kebaikan kepada siapa saja karena melakukan kebaikan ini adalah hal - hal yang indah yang meningkatkan kualitas hidup kita sendiri dan orang lain. Marilah kita menanamkan kebaikan dalam hidup kita setiap hari, bahkan dengan hal - hal yang kecil sekalipun.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami mohon rahmat kebijaksanaan dan dorongan yang baik untuk menanamkan kebaikan dalam segala situasi hidup kami. Kami mau belajar untuk menjadi anak - anak terang yang cerdik dan juga murah hati kepada sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar