Langsung ke konten utama

Jalan Serta Yesus - Mari Ikut Tuhan dengan Iman yang Aktif

22 November 2020 - Peringatan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam 

Sebagai orang Kristiani, kita semua dipanggil untuk mengikuti Yesus dan percaya kepadaNya dalam segala hal. Untuk melakukan ini, kita harus menemukan dan tahu berbagai bentuk bimbingan dari Tuhan kepada kita masing - masing dan bagaimana kita bisa mendekat kepadaNya dengan lancar. 

Kita sering merasakan dorongan - dorongan kuat untuk menjadikan Kristus sebagai pusat hidup kita, tapi terkadang dibelokkan oleh berbagai macam kepentingan dan hal - hal lain yang mengisi hidup kita. Untuk menjadikan Tuhan Yesus No 1 dalam hidup, rasanya sulit. 

Nah, caranya untuk bisa mewujudkan hal ini adalah melalui IMAN. Iman yang seperti apa yang bisa kita kembangkan dan pelihara ? Yuk kita lihat bersama - sama. 


Iman  "Aku Percaya" 

Tingkatan ini adalah tingkatan iman seperti yang kita ungkapkan dalam doa Syahadat Para Rasul, yaitu "Aku Percaya". Disini kita tahu keberadaan Allah dan misteri Allah Tritunggal Mahakudus. Kita tahu bahwa Allah Bapa adalah pencipta langit dan bumi, PuteraNya Yesus adalah juruselamat yang akan datang lagi pada saat pengadilan terakhir.  Kita juga percaya bahwa Roh Kudus, gereja Katolik yang Kudus, keberadaan persekutuan para Kudus, kebangkitan badan, kehidupan kekal. TITIK!

Di sini kita hanya menjhadi orang - orang yang cukup percaya saja, cukup tahu saja bahwa ada Allah yang hadir didunia ini. Kitapun terdorong oleh kewajiban untuk mengikuti penyembahan , penghormatan kepada Tuhan itu lewat Misa Ekaristi saja. Bahkan tak jarang ada orang - orang Kristiani yang hanya mengikuti Misa 1 - 2x setahun, yaitu waktu Natal dan Paskah. 

Pendalaman terhadap iman tidak dilakukan, seringkali merasa kesulitan dan malas untuk berdoa. Kitab Suci hanya berhenti di tahap bacaan saja, dimana kita melihat dan mengagumi beberapa ayat - ayat yang indah kedengarannya. Apakah ayat ini meresap ?  

Di tahap ini, kita sudah berusaha untuk mendekat kepada Tuhan, tapi ini adalah iman yang sangat minim sekali. Kita hanya mengenal Allah dalam konsep iman, namun belum merasakan bagaimana Allah sungguh bekerja dalam diri kita. 


Iman yang Berserah

Ada pepatah yang berkata "tak kenal maka tak sayang". Ini juga berlaku dikala kita mau berkenalan, mendekatkan diri , membangun relasi dengan Allah. Titik awalnya adalah kita harus tahu Allah seperti apa yang kita imani saat ini. 

Jika anda memiliki kerinduan yang besar untuk mengenali Allah, mengikuti kegiatan - kegiatan yang diselenggarakan oleh  komunitas rohani katolik akan sangat membantu, salah satunya mengikuti Seminar Hidup Baru Dalam Roh (SHDR) atau Retret Awal. 

 Lalu bagaimana dengan Tuhan Yesus sendiri ? Kita membaca kitab suci dan menemukan ada banyak benang merah interaksi antara Yesus dengan para murid dan orang - orang Yahudi. Apa benang merahnya ? Iman.  

Yesus hadir, mengajar, menyembuhkan orang sakit, mengusir roh - roh jahat dan melenyapkan segala ikatan dan kelemahan - kelemahan manusia, namun Yesus tidak pernah memaksa kita untuk memilih Dia. Yesus menawarkan keselamatan, tapi kita harus memberikan persetujuan agar Ia hadir di hidup kita. 

Dalam banyak kisah di kitab suci, Yesus seringkali bertanya "maukah engkau sembuh ? ", "apa yang engkau mau Aku lakukan ?" Ini adalah tawaran indah untuk berserah. 

Maka, kita yang saat ini sudah berusaha untuk mengimani Tuhan, tahu bahwa Allah adalah Allah yang Maha kuasa, sekarang harus juga merasakan Allah sebagai Allah yang Hidup! Mari kita mulai membuka diri kita, membiarkan Allah masuk ke dalam hidup kita. 

Kita berdoa, persembahkan segala rencana kerja kita, masa depan kita, ketakutan, kecemasan, kemarahan, kelemahan - kelemahan kita kepadaNya. Di titik ini, kita belajar melihat Allah sebagai Allah yang penuh kasih, yang penuh pengertian, lemah lembut, cinta damai dan murah hati. 


(Perempuan yang sakit pendarahan menerima kesembuhan)

Iman penuh pengharapan 

Kondisi ini memerlukan kita untuk mulai semakin berkomitmen membangun relasi dengan Allah. Disinilah kita mulai masuk dalam tahapan iman selanjutnya yaitu tahapan Iman penuh pengharapan. 

Kita mulai melihat Allah sebagai Allah yang mampu mengatasi segala persoalan di hidup kita, dan tidak hanya itu saja, Ia membentuk dan memelihara hidup kita. Kepasrahan total kepada Allah adalah bentuk keterbukaan paling maksimal dari kita. Sekarang, kita harus mulai bangkit, kita mesti mulai melakukan sesuatu juga. Apa maksudnya ? 

Di sini, kita diajak untuk semakin memelihara iman dengan cara yang aktif. Tidak ada cerita tanpa ada aksi dari tokoh - tokoh yang terlibat didalamnya. Tidak ada pembangunan iman tanpa seseorang melangkah , mengambil keputusan dan tindakan dalam hidupnya. 

Seorang perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun tidak akan mendapatkan penyembuhan,jika ia takut untuk berjumpa dengan Yesus. Jika saat itu, dipikirannya orang - orang banyak adalah penghalang, rasa cemasnya , takutnya karena dianggap najis menghentikan dia, ia akan gagal. Namun ia memiiki iman yang aktif, ia tahu Yesus penuh kasih, jadi ia berserah kepadaNya. Dan sekarang, ia menyentuh jumbai jubah Yesus, ia mau percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkannya. 

Lalu ada contoh lain, kisahnya baru kita baca dan renungkan bersama - sama beberapa hari yang lalu. Zakheus, si kepala pemungut cukai ingin tahu siapa Yesus itu. Ia mengalami Iman "Aku Percaya", lalu setelah berjumpa dengan Yesus , dia merasakan Yesus adalah Allah yang dekat, yang mau menumpang dirumahnya. Ia mengalami "Iman yang berserah", lalu saat itu ia menegaskan dihadapan orang banyak bagaimana ia mau membagikan harta bendanya dan bertobat. Di kala ia melepaskan diri dari kelekatan dan rasa aman terhadap uang, ia menjadi pribadi yang berharap kepada Kristus. 

Para pembaca yang terkasih, Iman yang penuh pengharapan adalah Iman yang mengandung banyak sukacita, karena kita tahu Allah kita adalah Allah yang Mahakuasa, tidak ada perkara yang tidak terselesaikan dalam hidup kita. Untuk apa lagi kita khawatir, takut, cemas ? Pengenalan kita kepada Allah juga akan membimbing kita kepada kebijaksanaan. 


( dua orang murid ke Emaus mengalami penampakan Tuhan )

Menbentuk Iman yang Aktif

Tidak ada cara yang instan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Semua harus dibangun dengan usaha dan komitmen pribadi kita. Namun, kita tidak perlu khawatir karena kita jangan berjalan sendiri dalam hal ini. Mintalah bimbingan Roh Kudus, dari Allah yang memang mau memberikan kepada kita, rahmat istimewa ini. 

Mari kita membaca dan merenungkan yang tertulis dalam Lukas 11 : 1-13. Di ujung renungan bacaan itu, Yesus berkata : "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Mulailah tekun berdoa 

Percakapkan dengan Tuhan segala aktifitas kita, seperti halnya kita ngobrol dengan anggota keluarga dan sahabat terdekat kita. Biarkan Tuhan mengerti, melihat kerapuhan, semangat, daya juang, kecemasan kita. Mari buka dan ungkapkan diri kita kepada Tuhan. 

Belajar rajin bersyukur

Kita tidak bisa menghargai orang lain, atau karya - karya lain dalam hidup kita jika kita tidak mampu bersyukur. Kita mengucapkan terima kasih entah kepada Tuhan maupun sesama dalam berbagai bentuk dan melihat kelebihan, sisi positif dari orang lain. Hal ini akan memudahkan kita merasa dan melihat karya Allah di segala aspek hidup kita. 

Baca dan renungkan Kitab Suci 

Sekali lagi, untuk mengenali seseorang , kita harus melihat dan menemukan seperti apa karakternya, bagaimana dia bekerja dan berinteraksi dengan semua orang. Kita bisa mengalami Allah, dan tahu tentang Allah dalam Kitab Suci. 


Di Hari Kristus Raja semesta Alam yang kita peringati ini, marilah kita juga membawa semangat, diri kita yang mau diperbaharui oleh Allah. Kita membangun hidup kita bukan hanya dari apa yang kita perjuangkan secara jasmani, seperti pendidikan, pekerjaan, ekonomi yang baik dan keluarga yang bahagia, tapi kita juga mau membangun hidup rohani yang sehat di mana kita melibatkan Allah hadir dalam hidup kita setiap hari. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu