Sketsa Iman - 17 November 2020
Bacaan 1 : Why 3:1-6.14-22
Bacaan Injil : Luk 19:1-10
19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." 19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." 19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."Renungan :
Kisah tentang Zakheus merupakan kisah yang sangat menarik karena mampu menunjukkan kepada kita orang berdosa mendapatkan keselamatan. Zakheus merupakan kepala dari para pemungut cukai, yang tidak disukai orang - orang Yahudi karena bekerja sama dengan para penjajah Roma dan menarik pajak untuk keuntungan diri sendiri secara berlebihan.
Yesus menunjukkan bahwa siapa saja bisa mendapatkan keselamatan asalkan memiliki hati yang siap untuk berubah dan bertobat. Ketika Ia berjalan ditengah - tengah kerumuman orang banyak, Yesus sanggup menemukan Zakheus yang badannya pendek ini namun penasaran dengan-Nya. Rasa penasaran ini terjawab dengan Yesus yang masuk secara total dalam hidupnya. Yesus bahkan menagatakan bahwa Ia harus menumpang di rumah Zakheus.
Mari kita merenungkan, apa jadinya jika kita yang disapa oleh Yesus, dan Yesus berkata "Aku harus menumpang dirumahmu?" Ia akan diundang untuk melihat seluruh kegiatan kita, bagaimana kita menjalani hidup kita, dimana kita tinggal, siapa saja relasi - relasi terdekat kita, dan makanan minuman yang kita santap bersama. Secara singkat, membuka diri kepada Yesus selebar-lebarnya.
Zakheus lebih lanjut, memberikan teladan dengan menunjukkan wujud nyata dari pertobatannya. Ia menyatakan dihadapan semua orang bahwa ia sungguh - sungguh berniat untuk berubah dengan mengatakan bahwa ia akan berderma, membagi setengah dari hartanya kepada orang miskin, dan jika ada yang mendapatkan pemerasan darinya akan menerima kembali 4x lipat. Hal ini menunjukkan secara jelas bahwa Zakheus melepaskan diri dari keterikatan pada harta benda. Ia terbebaskan dari belenggu uang.
Kita semua pasti memiliki kelekatan - kelekatan tertentu dalam hidup kita yang dapat berpotensi menghalangi relasi kita dengan Allah dan sesama. Dalam kasus Zakheus, cinta akan uang membuatnya kurang peka dan empati terhadap kebutuhan sesama. Dengan melepaskan harta kekayaannya itu, ia menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama, dan lebih lanjut mulai mengarahkan hati dan pikirannya kepada Kristus. Bagaimana dengan kita ?
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, berilah kami rahmat untuk selalu bersikap introspektif dalam melihat cara hidup kami setiap hari. Semoga kami bisa menyadari apa saja kelekatan - kelekatan yang tidak sehat dalam cara hidup kami dan belajar melepaskannya sehingga kami lebih mudah mendekat kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar