Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Semakin mengenali Allah yang penuh kasih

 


Sketsa Iman - 11 November 2020

Bacaan 1 : Tit 3:1-7

Bacaan Injil : Luk 17:11-19

17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. 17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh 17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" 17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. 17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, 17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. 17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? 17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" 17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

Renungan: 

Bacaan hari ini memberikan kepada kita banyak pelajaran yang penting. Yesus menyusur perbatasan Samaria adan Galilea. Layaknya orang - orang yang tinggal di perbatasan, kemungkinan ada campur baur atau setidaknya ada aktifitas sosial yang saling bersinggungan antara orang - orang Yahudi dan orang - orang Samaria. Walaupun sebenarnya orang - orang Yahudi tidak bergaul dengan orang - orang Samaria, nyatanya dalam kondisi tertentu mereka masih bisa hidup bersama. 

Hal ini terlihat dari sepuluh orang kusta yang datang kepada Yesus. Pada zaman itu, orang - orang kusta tersingkir dari kehidupan masyarakat secara umum, mereka tinggal ditempat terpencil dan jauh dari keramaian. Jika mereka masuk ke dalam kota mereka harus berteriak sehingga orang - orang tahu pada kedatangannya. 

Nah dari sepuluh orang kusta, 9 diantaranya adalah orang Yahudi dan 1 orang Samaria. Ketika mereka datang, dengan semangat senasib sepenanggungan untuk menerima penyembuhan dari Kristus terdapat reaksi yang berbeda dalam cara mereka menanggapi kasih Tuhan. Hanya orang Samaria saja yang kembali dan bersyukur kepada Tuhan atas rahmat yang diberikan. Orang asing ini mendapatkan pujian dari Tuhan karena sikapnya yang mau memuji Allah.

Kepadanya Yesus mengungkapkan bahwa dia mendapatkan keselamatan juga karena imannya yang percaya bahwa walaupun pertama - tama ia seorang berpenyakit kusta, dan kedua, adalah orang Samaria yang tersingkirkan, ia mau mendekat kepada Kristus dan diselamatkan.

Pesan iman yang bisa kita dapatkan pertama adalah Tuhan merangkul semua orang dari semua golongan dalam segala situasi. Jika kita berdosa, merasa tidak layak, jika kita lemah sedang sakit , atau orang - orang terdekat kita mengalami masalah, kita tetap dapat diterima Tuhan dengan tangan terbuka. Kuasa Tuhan mengalir dengna cara yang sungguh mengagumkan : kemauan dari Yesus yang menyembuhkan orang sakit kusta itu dan juga iman mereka turut ambil andil. 

Kita juga perlu belajar mengembangkan rasa syukur, untuk berterima kasih atas setiap berkat yang dianugerahkan Tuhan dalam hidup kita. Ada banyak berkat - berkat yang mengalir secara "otomatis" dalam hidup kita seperti udara yag kita hirup, kesehatan kita, orang - orang yang mengasihi kita dan banyak lagi. Jika kita mengembangkan kebiasaan untuk bersyukur maka kita lebih mudah membangun keintiman dengan Allah. 

Doa

Allah, Bapa kami yang Maha Kuasa, kami bersyukur atas pelajaran iman yang kami terima dan rasakan pada hari ini. Curahkanlah rahmatMu supaya kami selalu memiliki kerinduan untuk bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih dan tanpa ragu datang kepadaMu dalam setiap persoalan hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...