Langsung ke konten utama

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen


Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru. 

Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dilakukan secara terbatas namun masih mempunyai keunikan dan efektifitas tersendiri bagi kita masing - masing.

Pada hari ini, Gereja memperingati hal yang sangat istimewa, yaitu Hari Pentakosta. Pada hari ini, kita merayakan kelahiran Gereja, dan turunnya Roh Kudus ke  atas umat beriman, yang dijanjikan oleh Yesus sendiri. Kehadiran Roh Kudus di tengah - tengah kita, telah membawa dan memimpin kita semua untuk semakin dekat dengan Allah. Hidup kita secara pribadi, diubah, dibentuk kembali agar sesuai dengan kehendak Allah.

Bersamaan dengan ini, kita semua tetap dapat menikmati kehadiran Roh Kudus secara baru. Justru, ini adalah saat yang tepat untuk menyambut kembali kehadiran Roh Kudus, yang bertahta di dalam hati kita masing - masing. Mari kita membuka hati , supaya Roh Kudus yang sudah dicurahkan kepada kita sejak pembaptisan, mampu memimpin kita ke dalam kebenaran yang sejati. 

Sebagai bahan renungan, kita mesti melihat apa yang tertulis di dalam kitab suci, mengenai hidup rohani yang baru ini. New Normal yang dibawa oleh Roh Kudus bagi kita semua adalah suatu kehidupan baru, dimana kita benar  - benar diubahkan dari sikap, pendirian, gaya hidup yang lama ke arah sikap, pendirian dan gaya hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Hal ini biasa dikenal juga dengan Hidup dalam Roh. Silahkan melihat di dalam Galatia 5 : 16 - 26. 

1) Roh Kudus sebenarnya sudah hadir di dalam diri kita.

Para pembaca yang terkasih, cukup mudah bagi kita untuk memiliki gambaran tentang Allah Bapa, karena terkait dengan sosok orang tua, ayah, papi, papa atau daddy. Begitu juga dengan sosok Allah Putera, yaitu Yesus Kristus yang sungguh - sungguh Allah , sungguh - sungguh manusia. Namun, untuk memandang dan memahami Roh Kudus, cukup sulit. Roh Kudus digambarkan sebagai lidah - lidah api (Kis 2:1-13), sebagai burung merpati yang turun dari langit seperti ketika Yesus di baptis di sungai Yordan (Mat 3:13-17), atau seperti tiupan angin keras, tidak tahu dari mana datangnya dan kemana perginya. Roh Kudus, terasa begitu asing dan misterius.

Namun begitu, Yesus sudah menjanjikan kepada kita Roh Kudus, Roh Penolong ini yang akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Roh Kudus akan mengajarkan dan mengingatkan kepada kita semua yang pernah diajarkan dan dilakukan Yesus untuk kita.  Dengan menerima pembaptisan, yaitu dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, kita menerima sang Penghibur ini di dalam hidup kita. 

Hal pertama yang kita dapatkan adalah status sebagai anak Allah, dan karena kita adalah anak - anak Allah, maka Roh Kudus sudah ada di dalam hati kita. Namun seringkali, kita hanya melihatNya sebagai suatu keajaiban yang terjadi di dalam Kitab Suci saja, yakni dalam peristiwa Pentakosta, yang begitu menakjubkan. Sulit bagi kita untuk memikirkan apakah saat ini masih ada lidah - lidah api, masih ada penyatuan bahasa - bahasa, masih ada keberanian untuk melangkah dalam iman.

2) Pembaharuan Roh Kudus secara baru 

Roh Kudus tetap menyertai Gereja senantiasa dari waktu ke waktu. Pada waktu Konsili Vatikan II, Bapa Suci Paus Yohanes XXIII berdoa, dan meminta supaya Roh Kudus dicurahkan secara baru seperti Pentakosta awal kepada Gereja. Sejak saat ini, kita menerima banyak sekali berkat dan mujizat  - mujizat yang lebih nyata, lewat kehadiran kuasa dan rahmat Roh Kudus yang sangat indah. 

Gereja mengajarkan kepada kita ada 7 karunia Roh Kudus, seperti yang tertulis didalam Yesaya 11: 1-3. Disamping itu, didalam 1 Kor 12, Roh Kudus juga mencurahkan karisma - karisma yang dapat diberdayakan untuk membangun jemaat. Pentakosta baru ini telah membawa dan membentuk banyak orang untuk kembali kepada Allah, berbalik dari dosa, dilepaskan dari kelemahan dan dibentuk untuk setia dan semakin mengasihi Allah.

3) Hidup Baru dalam Roh Kudus.

Kita semua mesti meninggalkan cara hidup yang lama. Seringkali, kita sebenarnya sudah punya modal untuk berubah, misalkan dari kebiasaan marah, kebiasaan malas, kebiasaan berprasangka buruk dan lain - lain yang adalah kelemahan kita. Namun, jika kita sendirian saja dalam usaha - usaha itu, tentu akan gagal. Kuncinya adalah berani mengundang Roh Kudus di dalam hidup kita.

Cara - cara yang dapat kita wujudkan adalah : 
1) Bertobat atas segala dosa dan kelemahan kita. Kita berani memandang dan melihat Kerahiman Allah yang tanpa batas. Kita mau dimurnikan, dan diinsyafkan dari dosa - dosa kita. 

2) Kita mau semakin tekun berdoa. Doa adalah bentuk komunikasi kepada Allah. Dengan doa, kita memanjatkan permohonan dan rasa syukur kepada Allah. Marilah kita berseru, mengundang Roh Kudus ikut serta dalam seluruh aktifitas kita. 

3) Rajin memeriksa batin dan memperbaharui diri. Sama seperti setiap langkah yang kita ambil dalam sebuah perencanaan, diperlukan adanya evaluasi, kitapun perlu melakukan pemeriksaan batin supaya kita melihat apakah hidup kita sudah sesuai dengan kehendak Allah atau belum. Mari , pasrahkan segala kekurangan dan kekhawatiran kita kepadaNya, dan kita pertahankan segala sikap, perilaku dan pikiran - pikiran yang baik.

Semua langkah - langkah ini, kita giatkan dengan tetap bersandar kepada Roh Kudus yang akan menguatkan kita. Proses hidup yang kita jalani tidak mudah, pasti ada naik dan turunnya. Yang berbeda saat ini, kita tidak kalah dengan kelemahan dan dosa - dosa kita. Kita kembali bangun, kita kembali bertobat dan dikuatkan, maka kita semua akan mendapatkan jalan keselamatan sejati. 


Marilah kita melangkah dalam iman bersama dengan Roh Kudus, dan siap menempuh hal -  hal yang indah bersama Allah. Semoga kita semua diperbaharui dalam iman, kasih dan pengharapan. Semoga kita juga mampu mengasihi Allah dengan cara mengasihi sesama kita dengan sungguh - sungguh. 

Selamat Hari Raya Pentakosta 2020. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...