Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Mesias bukan hanya gelar belaka

Sketsa Iman - 5 Mei 2020

Bacaan 1 : Kis 11 : 19 - 26
Bacaan Injil : Yoh 10 : 22-30

10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. 10:23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. 10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." 10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, 10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 10:30 Aku dan Bapa adalah satu."
Renungan :

Hari raya pentahbisan Bait Allah, merupakan hari raya setelah hari raya pondok daun yang sebelumnya menjadi saat ketika Yesus menegaskan diriNya sebagai Gembala yang baik (10:1-21). Menarik untuk disimak bersama, bahwa orang - orang Yahudi masih saja bertanya tentang identitas Yesus. Mereka bahkan mendesaknya untuk berterus terang saja.

Namun, apa yang dilakukan Yesus tidak serta merta langsung mengatakan bahwa Ia adalah Mesias. Yesus sengaja mengungkapkan hal itu dengan cara yang berbeda, supaya yang dekat denganNya, yaitu domba - dombaNya saja yang bisa memahami apa artinya semua ini. Cara Yesus mengungkapkan ini dengan mengambil bahasa kiasan gembala , yang merupakan kiasan dari Perjanjian Lama untuk mengungkapkan Mesias, tanpa menggunakan kata itu sendiri secara langsung.

Syarat utama untuk mengikuti Gembala adalah memiliki kepercayaan kepada Kristus, mengenal dan mengikutiNya. Para murid melakukan hal ini, namun orang - orang Yahudi tidak. Yesus menyatakan bahwa Ia sudah banyak melakukan pekerjaan - pekerjaan untuk menunjukkan bahwa Ia adalah Mesias. Ia juga mengatakan bahwa Ia dan Bapa adalah satu.

Kesatuan ini artinya adalah Yesus melihat apa yang Bapa kerjakan, dan itu juga yang Ia lakukan bagi dunia. Bukan suatu kebetulan juga, dituliskan kejadian ini pada Hari Raya Pentahbisan Bait Allah. Yesus menunjukkan bahwa kini Allah hadir secara baru bukan lagi di Bait Allah di Yerusalem, tetapi justru Yesus yang bekerja dalam ketaatan dan kesatuan kasih dengan Bapa.

Dari sini, kita bisa memahami bahwa kita semua diberikan sebuah anugerah untuk menjadi pengikut Kristus. Kita bisa mengerti bahwa Yesus adalah Mesias, juga sang Gembala yang menuntun kita kepada kehidupan baru dan kekal. Dalam iman, kita memahami siapa Yesus dan kita juga jadi memahami sosok Allah Bapa yang aktif dan penuh kasih.

Sampai saat ini,marilah kita merenungkan bersama kesatuan antara  Anak dan Bapa ini, bagaimana Allah tetap memberikan kasih yang nyata kepada kita melalui Yesus. Semua hal luar biasa yang dilakukan Yesus : mengajar, mengusir roh - roh jahat, menyembuhkan orang sakit dan mempertobatkan para pendosa, adalah semua hal yang Allah berikan kepada kita. Marilah kita membalas hal ini dengan berusaha hidup taat dihadapanNya dan menjadi pengikut Kristus yang sejati.

Doa :

Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur karena kami bisa belajar mengenal kehadiran Yesus Kristus sebagai Mesias, gembala dalam hidup kami. Curahkanlah rahmatMu supaya kami senantiasa mampu untuk setia mengikuti kehendak Tuhan dan belajar untuk berpasrah, juga mendengarkan suaraMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu