Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Melihat Yesus sebagai terang bagi kehidupan kita

Sketsa Iman - 6 Mei 2020

Bacaan 1 : Kis 12 : 24-13:5a
Bacaan Injil :Yoh 12 : 44-50

12:44 Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; 12:45 dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. 12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. 12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. 12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. 12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. 12:50 Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."
Renungan : 

Hari ini, kita mendengarkan kembali apa yang disampaikan Yesus mengenai tujuan kehadiranNya di dunia. Yesus menegaskan kepada kita, bahwa jika kita percaya kepadaNya, bearti kita sebenarnya percaya kepada Bapa, yang mengutus Yesus ke dunia. Yesus juga menyatakan diriNya sendiri sebagai terang yang memberikan kepada kita, pencerahan, jalan untuk mengenal sosok Allah di dalam hidup kita yang mau menyelamatkan kita.

Perutusan Yesus ke dunia, menjadi manusia merupakan agenda keselamatan, bukan penghakiman. Hal ini ditegaskan Yesus dalam ayat 47, namun kita juga melihat bahwa apa yang diajarkan oleh Yesus, akan menjadi suatu patokan yang akan menjadi panduan pada akhir zaman untuk penghakiman. Jika kita percaya kepada Yesus, tentu kita berusaha melestarikan dan mematuhi apa yang diajarkan, semua himbauan , semua perintah, nasihat dan menjauhi juga semua larangan dan menentang juga apa yang ditentang oleh Yesus. Singkatnya, kita diajak untuk menjadi pengikut Yesus.

Semua yang diajarkan oleh Yesus mengantarkan kita kepada hidup yang kekal. Hidup yang kekal ini hanya terjadi sesudah kehidupan di dunia ini yang hanya sementara dan berlangsung singkat. Hal pertama, adalah kita dibebaskan dari maut, dan untuk melakukannya, Yesus menebus umat manusia dan membayar hutang dosa ini sehingga maut tidak lagi mencelakakan kita. Kedua, kita dibaptis menjadi anak - anak Allah, masuk menjadi anggota keluarga Allah. Ketiga, kita hidup bersama dengan Roh Kudus yang dicurahkan ke dalam diri setiap orang yang percaya dan dibaptis.

Gereja saat ini telah membantu menghadirkan rahmat yang unik ini dalam wujud sakramen - sakramen yang kita terima di setiap tahapan kehidupan kita. Dengan sarana rahmat ini, kita menjalani apa yang dimaksud dengan "percaya" kepada Kristus. Kita menghadiri Ekaristi dan menyambut Dia di dalam hati kita secara fisik dan rohani. Bila kita jatuh dalam kelemahan dan berbuat dosa, kita bisa didamaikan kembali dengan Allah dan dosa - dosa kita dihapuskan. Bila kita sedang sakit, kita bisa diberikan perminyakan untuk membantu kita lebih berpasrah kepada Tuhan dan memperoleh kesembuhan sejati.

Memang tidak terlalu mudah untuk menyadari pesan Yesus yang disampaikan kepada kita lewat Injil hari ini, namun jika kita mau mencoba melihat arti mengikuti Kristus, inilah jawaban - jawabanNya. Semua ini harus diwujudkan dengan tindakan - tindakan. Aktifitas doa yang rutin kita panjatkan di dalam keluarga akan membantu memperlancar relasi kita dengan keluarga, dalam pekerjaan dan semua hal yang kita lakukan di masyarakat. Dengan membaca kitab suci, kita membangun relasi dan keakraban dengan Tuhan.

Tanpa kita sadari, semua rutinitas yang seringkali kita anggap biasa ini adalah rutinitas penting yang menghantar kita kepada keselamatan kekal itu. Jika kita bertekun, kita akan semakin peka kepada Tuhan dan semakin merindukan Dia. Kita akan semakin melihat bahwa memang benar, Yesus adalah terang yang menuntun setiap langkah kita.

Doa : 

Allah, Bapa yang Mahakuasa, Engkau adalah sumber keselamatan sejati bagi kami semua. Kami mau belajar untuk taat kepadaMu, dan mendekat juga kepadaMu, supaya kami tidak selamanya berada didalam kegelapan. Semoga dengan menemukan terang sejati, kami tahu harus melangkah kemana dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...