Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Sketsa Iman - Zakheus menjadi model iman pertobatan kita

 Sketsa Iman - 15 November 2022  Bacaan : Why 3:1-6.14-22 | Luk 19:1-10 Renungan :  Kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Zakheus si kepala pemungut cukai yang bertobat selalu menjadi pengingat yang sangat baik bagi kita, bahwa kasih Allah sungguh tidak terhingga. Yesus, Putera Allah di tengah - tengah kerumuman orang banyak yang berdesak-desakan masih mampu mengenali dombaNya yang hilang, yaitu Zakheus, dan juga sekaligus anggota kelompok cukainya kepada pertobatan.  Disini kita kembali bisa diingatkan , bahwa untuk mendapatkan pengampunan yang sejati, dibutuhkan keterbukaan dan kerjasama kita untuk bertobat.Allah tidak merenggut kehendak bebas kita, dan memaksa kita untuk bertobat. Usaha pertama untuk menuju ke sana adalah adanya rasa ingin tahu untuk mengenal Kristus. Zakheus melakukannya, dengan berusaha memanjat pohon agar dapat melihat Yesus. Atas usahanya itu, Yesuspun memanggil dia dengan namanya dan bahkan berkata bahwa Ia mau menumpang dirumahnya. Apa yang dikatakan Ye

Sketsa Iman - Kekuatan dari iman mampu mengatasi segala persoalan

Sketsa Iman - 14 November 2022 Bacaan : Why 1:1-4;2:1-5a | Luk 18:35-43 Renungan : Hari ini, kita merenungkan bersama kekuatan dari iman yang sanggup mengatasi setiap persoalan. Iman merupakan salah satu sarana paling kuat yang bisa mengantar kita agar percaya penuh kepada Allah dan juga tumpuan harapan kita agar dapat menghadapi persoalan - persoalan hidup dengan lebih baik. Dikisahkan, dalam perjalananNya menuju Yerikho, Yesus berjumpa dengan seorang buta yang membutuhkan kesembuhan. Yesus bertanya kepadanya apa yang ia inginkan, dan atas jawabannya itu Yesus pun menjawab : "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh Yesus kepada kita semua setiap hari, dan Ia menanti agar kita berani berdoa, meminta dan juga percaya bahwa kita akan mendapatkan jawaban terbaik dari Allah.  Seringkali, kita kurang mampu bersabar dan kurang yakin terutama saat menyadari bahwa masalah - masalah hidup kita begitu kompleks, dan sulit di atasi

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusnya.  Yesuspun menegaskan

Sketsa Iman - Tahu batas dalam mengejar keuntungan

 Sketsa Iman - 9 November 2022  Bacaan : Yeh 47:1-2.8-9.12 | Yoh 2:13-22 Renungan :  Suatu sikap tegas ditunjukkan oleh Yesus dalam menjaga kesucian Bait Allah dari praktik perdagangan yang sering marak menjelang hari raya Paskah. Semua orang mencari keuntungan, sampai - sampai tanpa sadar mereka sudah berlebihan dengan tidak memperhatikan suasana keagamaan yang perlu dijaga. Hiruk pikuk suara orang yang berjualan, ditambah dengan bau dari hewan - hewan yang dijual dan keramaian aktifitas tukar menukar barang dagangan itu telah membuat orang - orang kesulitan untuk berdoa dengan sungguh - sungguh kepada Allah. Bisa jadi juga, harga yang dijual demi keuntungan memberatkan para peziarah yang datang.  Disinilah kita perlu belajar ada batasan - batasan dalam semua hal yang kita lakukan. Kita tidak bisa menomorduakan Tuhan dan menjadikan pelayanan kita kepada Tuhan sebagai salah satu sumber penghasilan. Allah telah memberikan kepada kita semua rahmatNya secara cuma - cuma, dan karena itu ki

Sketsa Iman - Belajar dari seorang hamba yang setia dan taat

 Sketsa Iman - 8 November 2022  Bacaan : Tit 2:1-8.11-14 | Luk 17:7-10 Renungan :  Ilustrasi dan hubungan antara hamba dan tuan sekarang diperbaharui dalam bentuk pimpinan suatu organisasi, perusahaan atau komunitas dengan para anggotanya yang masing - masing mempunyai hak dan kewajiban tersendiri. Semangat yang mau digaris bawahi oleh Yesus dalam Injil hari ini adalah sikap, tutur kata dan tindakan dari seorang hamba yang benar - benar taat kepada tuannya.  Ia melaksanakan semua kewajibannya dengan sungguh - sungguh, penuh tanggung jawab dan bahkan terkadang mengorbankan kepentingannya sendiri, misalkan dalam hal makan. Tentu saja hamba ini ikut merasa kelaparan, tapi ia mendahulukan tuannya itu makan sebelum ia sendiri makan.  Apa yang mau diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kita, melalui perumpamaan ini ? Yang pertama kita diminta untuk taat dan mengasihi Allah dengan segenap hati, pikiran, kekuatan dan seluruh keberadaan kita. Ini juga menunjukkan bagaimana kita bisa bergantung, taat

Sketsa Iman - Menjaga hati yang bersih dan lapang

 Sketsa Iman - 7 November 2022  Bacaan : Tit 1:1-9 | Luk 17:1-6 Renungan :  Nasihat - nasihat yang diutarakan Tuhan Yesus mampu membersihkan hati dan pikiran kita agar tetap tulus dan jernih dalam melihat berbagai persoalan dalam hidup kita. Tentu saja nasihat - nasihat ini bukanlah hal yang mudah, tapi bukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan sama sekali oleh kita. Dibutuhkan kerjasama penuh dengan Allah agar bisa menerapkan nasihat dari Tuhan agar kita mampu melakukannya setiap hari.  Salah satu yang paling sulit adalah mengampuni orang - orang yang telah melukai hati kita, dan yang kita selalu hindari karena sering menimbulkan permasalahan dan ketidaknyamanan bagi kita. Orang - orang ini bisa menjadi salah satu dari anggota keluarga kita, atau rekan kerja kita, atau juga orang - orang di komunitas dan lingkungan tempat tinggal kita. Mereka dengan berbagai cara seringkali mudah membuat kita tersinggung atau tidak nyaman, dan sayangnya kita seringkali tidak mampu berbuat apa - apa untu

Sketsa Iman - Tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular

Sketsa Iman - 4 November 2022  Bacaan : Flp 3:17-4:1 | Luk 16:1-8  Renungan :  Hari ini kita merenungkan bagaimana Yesus mengambil contoh unik dari perbuatan seorang bendahara yang tidak jujur. Ia telah bersalah karena melakukan korupsi dan karenanya dipecat oleh tuannya. Untuk menyelamatkan dirinya, ia segera mengambil jalan keluar yang cukup cerdas, yaitu berusaha menanam kebaikan kepada para pelanggan tuannya dengan mengurangi beban utang mereka, sehingga saat benar - benar kehilangan pekerjaannya, ia mendapatkan pertolongan.  Kita sering mendengarkan tentang orang - orang yang terlalu baik, lalu bersikap lugu, seringkali mudah di bodohi dan dimanfaatkan oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, disamping berbuat yang baik, Yesus menekankan juga pentingnya untuk menjadi cerdas dalam bersikap dan bertindak agar kebaikan - kebaikan itu tidak disia-siakan, dan juga tidak banyak merugikan mereka yang berbuat baik ini.  Kunci utamanya adalah melatih agar kita bisa bija

Sketsa Iman - Kerinduan Allah yang sangat besar bagi keselamatan jiwa - jiwa

Sketsa Iman - 3 November 2022  Bacaan : Flp 3:3-8a | Luk 15:1-10  Renungan :  Setelah merayakan Peringatan Orang Kudus lalu dilanjutkan dengan Peringatan Arwah Semua Orang Beriman, hari ini kita di ajak oleh Tuhan untuk merenungkan, betapa berharganya 1 jiwa di mata Allah. Bagi Allah, kita semua tidak secara kebetulan ada di dunia ini. Bagi Allah, kita masing - masing unik, dan Allah mengenal kita, menyapa kita dengan nama kita masing - masing dan menaungi kita dengan cinta kasihNya yang besar.  Allah amat merindukan kita semua bisa bersatu denganNya, dan karenanya Allah-lah yang memulai pencarian jiwa - jiwa yang hilang dan Ia juga yang menuntun kita semua kepada pertobatan sejati yang membawa kita untuk menerima keselamatan. Sebagai bahan permenungan, Injil membagikan 2 buah perumpamaan dari Yesus yang sangat indah dan penuh makna.  Yesus mengumpamakan kita semua sebagai kawanan domba dan Ia sendiri adalah sang Gembala yang Baik. Domba - domba selalu hidup bersama - sama dalam kawana

Sketsa Iman - Percaya akan kebangkitan badan dan janji keselamatan dari Allah bagi orang beriman

Sketsa Iman - 2 November 2022 Peringatan Semua Arwah Orang Beriman Bacaan : 2 Mak 12:43-46 | 1 Kor 15:20-24a.25-28 | Yoh 6:37-40 Renungan : Ada banyak sekali perkembangan yang telah dilalui oleh umat manusia tentang konsep kematian. Mulai dari pemikiran bahwa semua orang setelah meninggal dunia, sudah habis, sudah berakhir, sudah tidak ada lagi sampai ke pemahaman bahwa setelah kematian seseorang, jiwa - jiwanya akan kembali ke pangkuan Allah Bapa. Ini semua adalah berita yang menggembirakan kita, bahwa orang - orang yang kita sayangi, yang pernah ada bersama - sama dengan kita, setelah meninggal akan bangkit dan juga hidup bersama dengan Allah di Surga. Karena itu, kita semua di dalam persekutuan Gereja mau bersama - sama mengenang orang - orang beriman yang percaya kepada Tuhan, yang telah meninggal dunia. Gereja mengajarkan keberadaan Api Penyucian, dimana jiwa - jiwa yang belum bisa langsung berada di Surga, perlu mengalami pemurnian agar mereka layak untuk hidup bersama dengan All

Sketsa Iman - Semakin mengenal para kudus Gereja

 Sketsa Iman - 1 November 2022  Bacaan : Why 7:2-4.9-14 | Mat 5:1-12a  Renungan :  Hari ini, Gereja memperingati pesta Semua Orang Kudus. Besok, Gereja juga akan mengenang Arwah Semua Orang Beriman. Bersama - sama dengan kita semua yang masih ada di dunia ini, kita dan mereka adalah Gereja yang satu. Gereja juga secara konsisten mengkanonisasikan banyak orang Kudus yang bisa menjadi panutan kita di segala zaman dan dalam berbagai kondisi.  Ada banyak sekali Santo/a yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari orang yang pernah berdosa berat, sampai mereka yang memang selalu menjaga kekudusan hidupnya. Mulai dari kelompok umat awam yang menikah dan juga yang menjalani panggilan hidup selibat. Kita juga bisa melihat dari kalangan yang miskin dan berkekurangan, sampai yang kaya raya sekelas bangsawan dan raja atau ratu. Semuanya memiliki warna tersendiri yang menambah kekayaan iman Gereja kita.  Disini kita juga bisa berbesar hati, bahwa orang - orang kudus ini turut mendoakan kit