Sketsa Iman - 26 April 2022
Bacaan : Kis 4:32-37 | Yoh 3:7-15
Renungan :
Dilahirkan kembali, merupakan sebuah konsep yang cukup asing dan membingungkan bagi Nikodemus, seorang Farisi yang ingin mencari kebenaran. Ia berjumpa dengan Yesus diwaktu malam dan dalam diskusinya, ia menemukan hal - hal yang baru ini.
Yesus mengatakan kepadanya bahwa maksud dilahirkan kembali bukanlah kelahiran secara fisik, namun kelahiran secara rohani. Tiap - tiap orang yang lahir dari Roh, akan mengikuti kehendak Roh Kudus sehingga tak jarang tindakan - tindakannya membuat orang banyak terheran - heran.
Sebagai orang Kristiani, kita tidak perlu ikut bingung dan merasa bahwa kita tidak dapat menjadi bagian dari perubahan ini, bahkan janganlah kita berkecil hati bahwa kita tak bisa menjadi pribadi - pribadi yang diubahkan, yang diungkapkan oleh Kristus sendiri. Untuk melihat bukti dan jejak - jejak nyata orang - orang yang bisa melakukan hal - hal itu, dapat kita lihat dalam kehidupan para kudus Gereja.
St Maximillianus Kolbe membuat keajaiban di dalam kamp konsentrasi Jerman dan menggantikan seorang bapak rumah tangga untuk mati, sehingga ia dapat hidup bersama dengan keluarganya. St Yohanes Don Bosco mampu menjadikan sulap, akrobatik untuk memikat anak - anak dan memadukan pertunjukannya dengan kegiatan rohani sehingga juga memajukan kerohanian mereka semua.
Apa yang dapat kita lakukan sebagai orang Kristiani dalam hidup sehari - hari ? Saat kita belajar untuk memaafkan orang - orang yang menjengkelkan, mengesalkan bahkan menyakiti kita , itu sudah tindakan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Saat kita rela mendoakan orang - orang disekitar kita, dan memberikan perhatian khusus kepada yang sakit, miskin, dan berkekurangan, kita menunjukkan hal - hal yang baik juga.
Sebagai contoh yang lain, dari kitab suci, salah satu dari diakon pertama yaitu Filipus mendapatkan tugas sebagai bendahara Gereja. Dikisahkan, ia berjumpa dengan seorang tokoh penting , sida- sida dari Ethiopia yang mau mengenal Kristus. Ia memberikan pengajaran kepadanya sehingga orang itu mengerti tentang Kitab Suci dan akhirnya dibaptis. Setelah dibaptis, kitab suci menuliskan bahwa "Roh Tuhan melarikan Filipus dan sida - sida itu tidak melihatnya lagi" (Kis 8:39).
Sudah menjadi kebiasaan umum, orang - orang mengucapkan terima kasih atau memberikan suatu pemberian setelah menerima kebaikan baik jasa maupun barang dari orang lain. Sida - sida itu mungkin akan memberikan sesuatu kepada Filipus sebagai balas jasa. Disinilah kita melihat apa artinya digerakkan oleh Roh Kudus, Filipus tidak menerima pamrih, padahal ia bisa saja memanfaatkan situasi itu untuk mendukung tugasnya sebagai bendahara Gereja. Ia melakukan dengan tulus, sukacita dan tanpa pamrih.
Mari kita membuka hati dan pikiran untuk menerima tuntunan Roh Kudus, sehingga kita benar - benar dapat meresapkan buah - buah dari kelahiran kembali oleh Roh. Kita yang terutama telah dibaptis dan menerima sakramen Krisma, telah dikuatkan, dilahirkan kembali secara baru. Yang kurang dan biasanya kurang diperhatikan adalah keinginan untuk bertumbuh dan keyakinan bahwa kita bisa bekerjasama dengan Roh Kudus untuk melakukan hal - hal yang baik setiap hari.
Doa :
Allah, Bapa kami yang penuh cinta kasih, curahkanlah kepada kami semangat pembaharuan hidup yang memungkinkan kami untuk bersemangat dalam membagikan cinta kasih kepada sesama. Tanamkanlah juga kehausan secara rohani di hati kami untuk mencari kebenaran dan berusaha untuk menjalani kehidupan rohani yang baik setiap hari. Berilah kami rahmat juga untuk mau berkembang dan bekerjasama dengan Roh Kudus, yang telah Engkau curahkan kepada kami masing - masing. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar