Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Menyambut Kristus sang Mesias dalam hidup kita


Sketsa Iman - 9 Juni 2023 

Bacaan : Tb 11:5-14 | Mrk 12:35-37

Renungan : 

Hubungan antara Yesus dan Daud tidak lepas dari sederet rencana besar Allah untuk menyelamatkan kita semua. Walaupun manusia telah jatuh dalam dosa, Allah berinisiatif untuk memulihkan hubungan yang retak ini dengan berbagai macam cara. Dimulai dari janji - janji Allah kepada Abraham yang melahirkan bangsa Israel. Raja Daudpun yang adalah keturunan Abraham juga menerima janji serupa bahwa suatu ketika Mesias akan datang untuk menyelamatkan mereka. 

Namun kita juga melihat ada penegasan yang lebih mendalam, yang perlu direnungkan lebih sungguh-sungguh yaitu bahwa Raja Daud pun mengakui kalau Mesias adalah anak Allah. Artinya, derajat sang Mesias lebih tinggi dari raja Daud. Sosok Mesias yang disampaikan oleh Yesus bukanlah sosok politik yang dihadirkan untuk mengusir penjajah romawi dan menjadi raja duniawi bagi bangsa Israel. 

Ia tidak sama dengan posisi Daud yang menjadi raja atas bangsa Israel. Yesus adalah Mesias yang menderita, yang harus mengalami banyak tantangan, penderitaan bahkan wafat di kayu salib kemudian bangkit dalam kemuliaan untuk mengalahkan maut dan dosa-dosa. 

Siapakah Mesias bagi kita ? Dapatkah kita menyadari kehadiran dan posisi Yesus Kristus dalam hidup kita ? Ketika pertanyaan ini ditanyakan, kita mudah menjawab dengan jawaban-jawaban yang ada di kitab suci, yang memang benar adanya, namun itu tseringkali kurang personal dan dangkal. Kita hanya sekedar menghapal siapa itu Mesias,  rumusan nya adalah "Mesias sebagai Putera Allah", dll. 

Disini kita mau diajak untuk melihat pribadi Yesus secara lebih pribadi. Siapakah Yesus dalam hidup kita ? Apa isi doa kita kepadaNya, sudahkah kita menyapaNya hari ini dan melibatkan Dia dalam hidup harian kita ? Sudahkah kita menyerahkan pengharapan -pengharapan kita kepadaNya dan apakah kita sering curhat, datang kepada Tuhan saat kita lelah, letih dan berbeban berat ? 

Yesus Kristus adalah penyelamat dunia, tetapi sekaligus juga adalah pribadi yang paling mencintai dan paling dekat dengan kita masing - masing. Mari kita membuka hati kita, dan membuka jalan bagiNya untuk masuk dalam hidup kita. Kita izinkan Yesus terlibat dalam aktifitas kita. Mari sering-sering berdoa dalam aktifitas kita : saat bangun pagi, kita sapa Yesus, saat akan berangkat ke tujuan kita, kita berdoa, saat akan bertemu dengan orang lain, membahas berbagai hal, kita memohon berkat Tuhan.

 Saat ini, dalam renungan ini, Yesus juga menyapa kita semua, dan menyampaikan undanganNya bahwa Ia ingin menjalin keakraban dengan kita. Mari siapkan hati, menyambut Tuhan dalam hidup kita. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami bersyukur karena Yesus Kristus, PuteraMu adalah Mesias. Ialah penyelamat semua umat manusia, dan juga pribadi yang sangat mengasihi kami. Berilah kami rahmat untuk merindukan kehadiranNya dalam hidup kami dan semoga kami juga mau bersemangat terus menerus untuk mendekat kepadaNya dalam segala hal. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...