Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Keseimbangan secara Rohani dan Duniawi


Sketsa Iman - 6 Juni 2023 

Bacaan : Tb 2:10-23  |  Mrk 12:13-17

Renungan : 

Pada zaman Yesus berkeliling dan mewartakan Injil, bangsa Israel sedang berada dibawah penjajahan orang-orang Roma. Sebagai wilayah jajahan, mereka wajib untuk melakukan pembayaran pajak kepada kaisar, tanpa terkecuali. Karena hal ini, sebenarnya orang - orang Farisi tidak cocok dan tidak bergaul dengan orang-orang Herodian, karena mereka berbeda kepentingan dan kelompok. 

Namun, menarik untuk dilihat bahwa kedua kelompok ini malah bersatu untuk menjebak Yesus dengan pertanyaan yang cukup berbahaya, yaitu apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak. Perkiraan jawaban Yesus "ya" atau "tidak" sama-sama membahayakan Yesus dan para muridNya. Jika di jawab "Ya" , maka orang-orang Farisi pasti bereaksi keras dan mengatakan kalau Yesus tidak nasionalis, mendukung penjajah. Jika jawabannya "Tidak", maka Yesus akan dihadapkan dengan pengikut raja Herodes yang pro pada pemerintahan Roma. Maju kena, mundur kena. 

Kita patut bersyukur dan melihat dengan jelas bahwa bagi Allah, tidak ada yang mustahil, dan bahkan hikmat manusia sekalipun tidak bisa menyelami betapa bijaksananya Allah. Yesus mampu menjawab dengan tepat dan keluar dari jebakan itu. Yesus tidak mempertentangkan keduanya, tapi menyorot ke sisi kewajiban yang harus dipenuhi, baik kepada Tuhan dan juga kepada kaisar.

Penerapan yang bisa kita tarik saat ini di zaman kita tidak jauh berbeda. Kita membayar pajak sebagai bentuk kepatuhan dan juga partisipasi untuk pembangunan fasilitas, dan berbagai kebutuhan yang diolah oleh Negara bagi kita. Pemerintah kita telah mengolah dana itu untuk memberikan fasilitas berupa tunjangan dan fasilitas umum, program kesehatan, jalan, tol, jembatan, dll. Pemerintah juga memberikan dukungan untuk pendidikan, ketahanan pangan, energi, dll. 

Lalu untuk Tuhanpun tidak boleh dilupakan. Sebagai seorang Kristiani yang taat , kita wajib mengikuti apa yang dikehendaki Tuhan. Kita tetap harus terus menerus memelihara kehidupan rohani kita dengan baik : rajin berdoa, membaca kitab suci, menghadiri Misa Kudus setiap minggu , melakukan pengakuan dosa, dan juga melakukan banyak perbuatan belas kasih baik yang jasmani maupun rohani. 

Marilah kita mengandalkan Tuhan dalam menjalani aktifitas kita setiap hari dan tidak memisahkannya. Tidak dengan pola pikir bahwa kita hanya harus pelayanan melulu tapi melupakan tugas dan tanggung jawab kita, atau malah merasa karena masih ada begitu banyak prioritas dan kepentingan, maka Tuhan disisihkan menjadi nomor kesekian dalam hidup kita. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami bersyukur atas semua rahmat dan berkat-berkat yang boleh kami terima hingga hari ini. Kami mau belajar untuk bertanggung jawab dalam setiap aktifitas kami, dan juga mau terus memelihara iman kami akan Engkau. Kuatkanlah kami, dan karuniakanlah kepada kami kebijaksanaan sehingga mampu untuk menjalani hidup dengan baik sesuai kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...